𝐏𝐥𝐚𝐢𝐧 - 𝐍𝐨𝐦𝐢𝐧

𝕼𝖚𝖆𝖙𝖙𝖗𝖔

Sebenarnya kedatangan Mark ke rumah Jeno karena ingin melihat keadaan teman nya itu. Apakah masih bisa bertahan dengan anak itu atau tidak. Mengerikan bukan? jika anak itu bisa sampai membuat Jeno gila. Padahal kenyataan yang tidak diketahui nya ialah Jeno itu gila karena bucin oleh seorang Na Jaemin.

Tak lama kemudian sebuah mobil terparkir dihalaman mansion milik Jeno. Tampak lah sang pemilik dan kelinci manis tapi nakal itu. Ntah apa yang ia bawa, Mark tidak bisa melihat nya dengan jelas.

"Hai, pam-wah ternyata paman sedikit berisi sekarang, tidak sekurus waktu itu." Jaemin menyapa Mark dengan takjub melihat tubuh Mark sedikit berisi sedangkan lelaki yang di katai hanya bisa memutar bola matanya malas.

Jaemin yang tadi menyapa Mark, berdiri disamping nya masih menatap takjub sejenak lupa dengan anak itik nya. Jeno yang tak sengaja melihat nya langsung menarik tangan Jaemin mendekat padanya.

Apa apaan si manis ini, mengapa antusias sekali melihat Mark, ia kan jadi tak suka.

"Daddy, pelan pelan nanti Adeno jatuh bagaimana?" Jaemin menggerutu menatap kesal pada Jeno yang menarik nya asal.

Mark menatap bingung keduanya, "Who is Adeno?"

"Adeno itu anak daddy Jeno, paman." Si manis itu menjelaskan dengan antusias, memperlihatkan anak itik di tangan nya. Seperti mengenalkan anggota baru keluarga nya.

Pandangan Mark beralih ke anak itik di tangan Jaemin, "Is this why you went to the farm, Jen? Dan Anak daddy Jeno, seekor itik? Hahahahaha ini gila." Suara tawa keras Mark menguar di ruangan itu.

Ctak!

"Aww...." Mark meringis saat Jaemin melemparkan sebuah sendok dengan tatapan tajam.

"Kenapa paman menertawainya, huh?"

"Tentu saja aku tertawa, bukankah itu lucu?" Balas Mark yang masih mengusap kepalanya, sungguh itu sangat sakit lemparan nya tak main main.

Jaemin menarik telinga Mark menimbulkan ringisan oleh si empu nya.

"Aww.... Iya iya, itu tidak lucu."

"Sekarang hukuman untuk paman, mandikan Adeno kecilku." Jaemin menyerahkan itik itu ke tangan Mark.

Sedangkan Jeno dia tersenyum penuh kemenangan melihat ekspresi teman nya yang sudah mengejek nya. Berbahagia atas penderitaan orang lain tidak buruk juga.

[ ~ 🄿🄻🄰🄸🄽 - 🄽🄾🄼🄸🄽 ~ ]

Seorang Mark Lee sekarang berada dikamar mandi dengan seekor anak itik yang sedang ia mandikan.

Seperti ini lah gambaran Adeno yang sedang dimandikan oleh Mark. Agak kesal sebenarnya kenapa ia mau mau saja disuruh memandikan anak itik ini. Kenapa ia bisa menurut pada kelinci nakal itu begitu saja? Ia benar benar tak habis pikir.