~~~~
Cale terbangun dan mendapati ruangan gelap nan lembab dengan keadaan diikat di kursi besi. Di sekitarnya adalah orang orang dengan pakaian gelap dan senjata api di tangan mereka. semua berjumlah 4 orang. Mereka sepertinya sedang menjaganya agar tidak kabur dan sejenisnya.
Cale menatap sekitarnya, ia berada di gudang pabrik terbengkalai. Classic.
'Apa-apaan ini.' Cale membatin miris akan nasibnya. Mengapa selalu dia yang bernasib sial seperti ini, dia sudah lelah. Ini sudah malam dan Cale ingin berada di kasurnya yang empuk.
-Kau sudah sadar Cale? (Super Rock)
'Lagi pula aku tidak akan mati di tangan mereka.' Hanya dengan mendengar suara Super Rock saja, Cale bisa menjamin keselamatannya.
-Sepertinya kau di culik.... Mau kabur kapan? (si pencuri)
'Kalau mereka lengah. Menggunakan sihir dan sejenisnya di dunia modern seperti ini sama saja seperti menggali kuburan sendiri.'
-Apa seburuk itu? (sky eating water)
' Paling parah adalah bisa saja aku dijadikan subjek penelitian, bahan konspirasi, tontonan dan apapun itu'
-uwah... Se-sepertinya itu kejam.(vitality of the heart)
Tidak memilih untuk menanggapi si cengeng, Cale menanyakan hal yang dia baru sadari 'kenapa si pelit jadi pendiam?'
-um.... aku... cukup sedih.... (fire of destruction)
'sedih?'
-Disini tidak ada koin emas.... Hanya ada tumpukan kertas.... (fire of destruction)
Okay, Cale mengabaikannya.
'Apa kalian jadi lemah karena reinkarnasiku?'
-Tidak. Sama saja seperti terakhir kali saat kau pakai melawan White Star. Tapi karena tubuhmu kecil, Tolong. Berhati. Hati.(super rock)
"waw! Ternyata kau sudah bangun." salah satu dari penculik bersuara. Memotong percakapan batin Cale. Sebut saja namanya Udin.
"Eh? Kukira dia bakalan berteriak atau menangis, Aku kecewa." Yang lainnya menyahuti. Dan orang itu baru saja masuk daftar bajingan gila dalam kamus Cale. Sebut saja Tatang
(note: walau sifat para penculik seperti tokoh pendukung antagonis, mereka hanya pajangan. Dengan kata lain, nggak penting penting amat)
"Tujuan kalian apa?" Cale bertanya dengan nada khasnya yang kasar namun menjadi agak lucu dengan suara anak anak Cale.
"Dasar anak orang kaya. Sombong. Walau kami beri tahu pun, kamu nggak bakal ngerti. Anak kecil bisa apa?" penculik no.3, sebut saja Budi
"Well... singkatnya, kamu itu adalah seorang sandera untuk pertarungan kami...." ujar penculik no.4, sebut saja Jamal.
"Pertarungan?" beo Cale.
"iya, kau penasaran?" Tanya udin . Cale mengangguk. Dia butuh informasi.
"anak yang berani ya.... Apa semua anak pembisnis seperti ini?" Tatang menatap Cale dengan intens.
"itu pasti karena dia anak dari pendiri perusahaan Golden Turtle" celetuk Budi.
Udin tersenyum.
"Kami akan bertarung melawan bos mafia benua ini."
Cale mengerutkan kening. 'apa yang bajingan ini katakan?'
"Kau menghina kami?!?!" budi menaikan intonasinya hanya karena melihat tatapan Cale.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Youngest (Re-up)
RandomCale adalah yang termuda... Dia bereinkarnasi. Tapi tunggu, mengapa di keluarga Henituse ia menjadi anak bungsu? "kenapa kalian semua lebih tua dariku?"