Di sebuah rumah megah satu keluarga tengah berkumpul sambil menonton televisi saat ini.
"Mama kitt ingin pergi ketaman bermain" ucap krist kecil.
"Mama sedang menunggu seseorang sekarang dan tak bisa menemani mu" ucap mama krist.
Tak lama kemudian satpam rumah tersebut melapor ada yang datang.
"Pa, sepertinya pembantu baru kita sudah sampai" ujar nyonya riska, mama krist.
Seorang wanita paruh baya tiba dengan membawa seorang anak kecil bersamanya, nyonya riska mempersilahkan orang tersebut untuk masuk.
"Maaf nyonya, apa nyonya menghubungi yayasan dan mencari ART? Saya di utus yayasan tersebut untuk kesini" Ucap orang tersebut.
"Ya, saya yang menghubungi pihak yayasan kemarin" ucap nyonya riska.
"Perkenalkan nama saya ayu, saya dari kampung X dan ini anak saya singto, dia baru berusia 6 tahun. Karna kata pihak yayasan nyonya mencari pembantu yang bisa tinggal di rumah ini. Sebelumnya maaf nyonya, apa saya boleh membawa anak saya juga? karna di kampung saya sudah tidak memiliki keluarga lagi. Jadi kasian anak saya kalau harus di tinggal sendiri" ucap ayu.
"Tentu saja boleh. Nama saya riska, ini suami saya rudi dan itu anak saya namanya krist" nyonya riska.
Krist kecil menghampiri teman barunya itu, apa lagi singto terlihat seusia dengan dirinya.
Saat krist ingin bersalaman dengan singto. Singto tidak merespon dan hanya diam bahkan ia tidak melihat ke arah krist, membuat krist menatap aneh.
"Maaf, tuan krist. singto tidak dapat melihat karna kecelakaan tahun lalu" ucap ibu singto sedih.
Ibu singto mengarahkan tangan singto ke arah krist untuk berjabat tangan.
"Hallo, nama ku krist, aku berusia 5 tahun" ucap krist kecil.
"Hai krist aku singto, aku satu tahun lebih tua dari kamu , aku berusia 6 tahun" ucap singto dengan tersenyum manis.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hari hari berjalan seperti biasa. Krist benar-benar anak kecil yang ceria dan tak pernah membedakan teman. Ia berteman dengan siapa saja termasuk singto walau sudah jelas jika singto hanya anak pembantu di rumahnya.Saat ini krist sedang bermain mobil-mobilan bersama teman temannya di ruang bermain rumah krist. Tak sengahja krist melihat singto berjalan melewati ruang tersebut.
"P'sing ayo ikut main dengan kitt dan teman-teman kitt" ucapnya.
"Kamu kenapa mengajaknya krist! Aku tidak mau berteman dengan anak pembantu" ujar off teman krist.
"Aku juga tidak mau, jika kamu masih mengajak dia ikut bermain, aku tidak mau berteman dengan kamu lagi" ujar tay.
"Baiklah, kitt tidak akan mengajak p'sing.... Phi maafkan kitt yaa...." Lirih krist sedih.
"Tidak apa kitt, kamu bermain saja dengan teman-teman mu, phi ingin mencari ibu dulu" ucap singto.
Singto berjalan menuju dapur dengan tongkat yang selalu setia menjadi mata pengganti untuknya.
"Ibu kapan aku bisa melihat bu, aku tidak suka gelap" ucap singto.
"Maafkan ibu, sayang. Ibu masih belum punya uang untuk biaya operasi kamu" ucap ibu singto sambil memeluk anaknya.
Ia juga kasian dengan keadaan singto seperti ini, namun dia juga masih belum mempunyai uang yang cukup untuk membawa singto ke dokter.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Beberapa tahun kemudian.Saat ini singto dan krist beranjak remaja, singto dan krist sudah memasuki sekolah menengah pertama.
Singto bisa bersekolah di sekolah biasa karna singto pintar, walaupun singto tidak dapat melihat ia menggunakan tanggannya untuk meraba buku pelajaran.
***
Hari pertama masuk sekolah. Banyak siswa membully singto karna singto buta."Krist kamu kenapa mau berteman dengan anak pembantu, dia juga buta" ucap off, saat melihat kedatangan krist dan singto ke dalam kelas.
"Kata mama kita tak boleh pilih-pilih dalam berteman" ucap krist.
Orang tua krist memang tak pernah membedakan singto dan krist. Mereka juga mengajarkan pada krist agar bersikap sopan pada singto dan memanggil singto phi karna singto tua satu tahun dari krist.
Saat ini sesi tanya jawab berlangsung di kelas. Singto selalu berhasil menjawab kuis yang di sebutkan oleh guru. sehingga ada satu temannya yang memandang dengan tatapan tajam ke arah singto.
Saat jam pelajaran telah usai. Semua siswa pergi ke kantin termasuk krist. Singto duduk sendiri di dalam kelas, tak lama kemudian datang seorang anak yang terkenal nakal.
"Ini anak yang suka mencari muka di kelas!! Apa kamu sengaja menjawab semua kuis yang di berikan oleh ibu guru agar kamu di cap sebagai anak yang pintar!!" Ucap anak itu.
"Tidak, aku hanya kebetulan tahu jawabannya. Apa aku tidak boleh menjawab?" ucap singto .
"Bilang saja kamu mencari perhatian kan!!" ucap anak itu sambil mendorong singto hingga singto terjatuh ke lantai.
Krist yang baru saja tiba di kelas langsung menghampiri singto dan membantunya berdiri.
"Apa phi sing terluka?" Tanya krist khawatir.
"Tidak kitt, terima kasih" ucap singto sambil tersenyum tulus.
"Pergi kamu dari sini! Jangan ganggu phi sing!!" Ucap krist.
Anak itu memilih untuk keluar dari kelas sedangkan krist membantu singto duduk di kursinya lagi.
"Apa phi mau menemani ku ke toko buku nanti setelah pulang sekolah?" Ucap krist.
"Iya kitt" ucap singto.
*****
Setelah kelas berakhir, mereka pergi ke toko buku lebih dulu. Krist mencari novel keluaran terbaru, sedangkan singto duduk di kursi tunggu.Sekarang singto sudah terbiasa dengan keadaan gelap. Singto sudah tidak pernah lagi mengeluh gelap ke ibunya.
Saat sampai di rumah krist dan singto langsung masuk. Krist naik ke atas menuju kamarnya sedangkan singto ke belakang berjalan menuju kamarnya dan ibunya.
"Bagaimana sekolah mu sing?" Ucap ibu singto.
"Baik bu, teman-teman di kelas ku juga sangat baik" ujar singto.
"Maafkan ibu karna masih belum bisa mengobati mata mu. Uang tabungan ibu masih belum cukup"
"Tak masalah bu, aku tak menginginkan itu lagi sekarang. Aku menyukai keadaan ku yang sekarang" ucap singto sambil tersenyum.
Tak lama kemudian datang krist menghampiri mereka.
"Phi sing, bantu aku mengerjakan tugas tadi" ucap krist.
Singto mengangguk dan keduanya berjalan menuju kamar krist. Krist memegang tangan singto agar berhati-hati menaiki tangga.
***
Saat ini singto dan krist sudah berada di kamar krist, singto menjelaskan beberapa hal pada krist, namun krist hanya diam sedari tadi."Krist, apa kamu mendengarkan phi?" Ucap singto.
Krist tersentak kaget, ia memang melamun sedari tadi. Krist memperhatikan wajah singto yang terus berbicara padanya. Krist hanya tak menyangka jika singto ternyata mempunyai wajah yang manis.
Tobecountiuned.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please be mine ✓
FantasyTentang krist yang berusaha mendapatkan maaf dari singto. Apa yang telah dia perbuat hingga singto sangat membencinya?? Ikuti kisahnya disini. Warning!!! Bxb Boylove Mature content 🔞 M-preg KRIST SEME (!) SINGTO UKE(!)