BAB 4 : Acuhkan Saya

31 5 0
                                    

'ada apa dengannya hari ini? Hah itu pasti hanya ingin menarik perhatianku' batin sang duke

Duke terheran atas sikap evelyn hari ini yang sangat asing menurutnya

"hah liat dia tadi sudah berani menatap mataku ternyata" gumam duke tak percaya

"bahkan dia melewatkan sarapan pagi ini, cih apa peduliku biar saja dia melakukan hal apapun" gumam duke mencoba tak peduli

Bastian yang berada satu ruangan dengan sang duke hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah atasannya itu

"bas bagaimana kondisi perbatasan sekarang?" tanya duke sambil memulai membuka lembaran pekerjaannya

"tuan muda menanganinya dengan sangat baik duke, laporan yang diberikan dari perbatasan menyatakan bahwa perbatasan ini kembali aman terkendali setelah penyerangan mendadak oleh pemberontak kecil" jelas bastian

"baguslah kalau begitu, kapan jacob akan kembali?" tanyanya lagi

"kemungkinan besok lusa ia akan kembali duke" jawab bastian

"hmm buatlah penyambutan untuknya" ucap duke

"baiklah duke" ucap bastian

Bastian pun pergi untuk menyiapkan hal hal untuk penyambutan tuan muda sesuai yang di perintahkan duke

***

Tak terasa hari sudah mulai sore, eve menghabiskan harinya di perpustakaan hingga saat ini ia tertidur karena kelelahan membaca

"nona, bangun" ucap hera sambil menyentuh bahu eve lembut

"eummm" gumam eve

"bangun nona ini sudah senja, saatnya bersiap untuk makan malam" ucap hera

"baiklah" eve mulai bangkit sambil mengucek matanya lalu berjalan ke kamarnya dengan lesu sebab nyawanya belum terkumpul sempurna

Bruukk

Seketika eve mendongak untuk melihat apa yang ia tabrak, dan ternyata ia menabrak ayahnya atau mungkin ayah evelyn. Duke menatap tajam eve yang berjalan menabraknya

"apa kau buta?!" sentak duke sambil menatap tajam eve

Eve yang mendengar hal itu langsung kesal tak tertahan

"ya saya buta, jadi kenapa bukan anda yang menghindar" jawab eve ketus

"apa sopan menjawab pertanyaan ayahmu seperti itu" sentak duke

"haha ayahmu katanya, bukan kah anda tak menganggap saya sebagai putri mu. Jadi apa benar anda ayahanda saya?" sindir eve

"dan kalaupun benar, apakah sopan menyebut anak sendiri buta" lanjut eve

Duke yang mendengar hal itu menegang antara marah dan sedikit sedih dengan sindiran eve, ia marah karena eve yang mulai berani menjawabnya dan sedih karena sindiran anaknya itu

Eve menyingkir dari hadapan duke lalu kembali ke kamarnya untuk bersiap

"huh baru saja dua kali bertemu sudah membuatku emosi saja" gumam eve kesal

Eve memulai ritual mandinya dibantu hera, ia terus saja menghela nafas lelah

"apa begitu melelahkan?" tanya hera

"hmm padahal hari ini aku tak mengerjakan banyak hal, hanya membaca saja sungguh saja lelah" jawab eve

Eve mulai memakai gaun tidur setelah ia mandi, ia malas menggunakan lagi riasa karena dia akan tidur setelah makan malam jadi tak perlu repot berdandan

Eve turun dari kamarnya menuju ruang makan, dan ternyata sudah ada duke di sana yang sudah memulai makan malamnya

Eve duduk agak jauh dengan duke, ia memberi jarak 2 kursi dari tempat yang di duduki duke

Duke sedari tadi terus melihat semua gerak gerik yang eve lakukan

"nona ingin makan malam apa?" tanya hera

"ahh aku hanya ingin salad buah dan susu coklat" ucap eve

"tapi nona anda belum makan makanan berat hari ini" ucap hera khawatir

"tak apa apa hera" ucap eve lembut mencoba meyakinkan hera bahwa ia baik baik saja

Duke hanya diam mendengarkan percakapan eve sambil berpura pura ia tak mendengar apapun dan fokus dengan makan malamnya

Hera pun pergi untuk mengambil makanan yang di inginkan eve, namun duke menatap hera memberi kode untuk tidak membawa makanan tersebut melainkan makanan berat

Hera meletakkan sup jagung dan beberapa lembar roti

"hera kenapa jadi makanan ini?" tanya eve heran

"makan" perintah duke

Eve menoleh kearah duke yang masih saja fokus pada makanannya

"hera bawakan pesananku" pinta eve

"makan saja yang ada evelyn" perintah duke sambil menatap tajam eve yang sedang menatap kearahnya

"cih apa peduli mu" sindir eve

"hera bawakan saja" ucap eve dengan sedikit meninggikan nada bicaranya

Duke geram karena perintahnya tak di dengar oleh eve membanting sendok yang ia pegang

"kenapa kau keras kepala sekali? Makan saja yang ada dihadapanmu. Bukan malah meminta hal lain" bentak duke

"apa urusan anda mengatur apa yang saya makan?, sudah lah jangan mencoba mengaturku lakukan saja yang biasa anda lakukan tuan duke. Acuhkan saya, bukankah itu yang biasa kau lakukan. Kini aku tak akan lagi mengganggumu karena sudah cukup aku bertingkah bodoh untuk mendapatkan perhatianmu yang tak pernah kau hargai" ucap eve dingin sambil menatap ke arah mata duke yang tajam

"baguslah jika kau sadar" ujar duke

Eve pun beranjak dan pergi ke kamarnya

"hera bawakan saja makanan ku ke kamar" ucap eve

"mau kemana kau?" tanya duke

"bukan urusan anda tuan" jawab eve

Eve masuk kedalam kamarnya menunggu hera membawa makanannya

Sungguh eve hari ini sangatlah lelah, ia merasa tak ingin memakan apapun selera makannya hilang entah kemana

Hera datang dengan salad buah dan segelas susu, tanpa membuang waktu lagi eve langsung menghabiskannya

"hera, apa aku memiliki uang?" tanya eve

"ada nona, setiap bulan memberi 100 keping emas untuk anda" ucap hera

"lalu dimana uang itu?" tanya eve lagi

"emm sebenarnya hanya tersisa beberapa koin emas saja nona, karena minggu kemarin anda membeli baju dan perhiasan yang sangat banyak" jawab hera

'astaga boros sekali kau evelyn' batin eve

"baiklah besok temani aku ke pasar" seru eve

"kenapa anda ingin kepasar nona?" tanya hera heran

"aku ingin menjual semua gaunku dan perhiasanku, rasanya itu terlalu banyak jadi tidak banyak yang terpakai. Lebih baik aku jual saja" ucap eve

Eve berniat untuk menggunakan uang itu untuk menjadi modal bisnisnya nanti

"baik nona" jawab hera

'huh setidaknya aku harus memiliki hal untuk peganganku nanti' batin eve

---

Jangan lupa klik bintangnya temen temen!

The Queen Red EyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang