Chptr 8

164 82 4
                                    

24:00 KST

Dahyun meraih ponselnya yang berada dinakas, ia baru ingat kalau seharian ini sana tidak mengabarinya.

"Apa dia masih marah?"

"Telfon gak ya?... Ah tidak-tidak, pasti dia sudah tidur" lanjut dahyun

KRIIIETT KRIIIETTT...

"Suara apaan tu?" dahyun melihat kesumber suara

KRIEETT.. KRIIETT

"Yaelah gua lupa nutup tu jendela"

Dahyun bangun dari kasur king size mikiknya dan berjalan kearah jendela, terlihat gorden yang terhempas kekanan dan kekiri karna tertiup angin malam yang masuk kedalam kamar dahyun.

Saat hendak ingin menutup jendela itu, pandngan dahyun tertuju kearah halaman depan rumahnya "Itu apaan putih-putih" dahyun menarik gorden yang mengenai matanya "Eh kok udah gak ada?"

"Ah mungkin hanya perasaanku saja" dahyun mulai berjalan lagi ketempat tidurnya namun suara jendela kembali membuatnya berbalik kebelakang

KRIITT.. KRIIEETT

"Yaelah.. Kan tadi gua udah nutup elu" dahyun berjalan kembali kearah jendela

"Hiks... Hiks... Hiiiikkksssss"

"Eh buset suara apaan tu" dahyun memperlambat langkahnya

"Hiks.. Hiikksss..."

"Masa iya dibalkon kamar gua ada cewe?" batin dahyun

"Apa jangan-jangan siSana?"

"Ah gak mungkin gak mungkin" dahyun terus berjalan kearah jendela kamarnya itu

Gorden dibukakan perlahan "Hah.. Itu beneran cewe, tapi siapa? Apa jangan-jangan maling"

"Ehhkmmm... Siapa diluar" intip dahyun sambil melantangkan suaranya

"Hiks.. Hiks.. Hiks" lagi-lagi wanita itu hanya menangis

"Apa itu mina? Min?.. Mina?" panggil dahyun

Wanita yang memakai baju putih itupun menoleh kearah jendela tempat dahyun berdiri.

"Ya Tuhan makhluk apaan itu" dahyun menutup matanya, badannya mulai gemeteran karna ia melihat sosok wanita yang berwajah hancur dengan matanya yang sangat merah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya Tuhan makhluk apaan itu" dahyun menutup matanya, badannya mulai gemeteran karna ia melihat sosok wanita yang berwajah hancur dengan matanya yang sangat merah

Dahyun memundurkan langkahnya  kebelakang dan ia mengambil ancang-ancang untuk lari keluar dari kamarnya

BRAKK.. Pintu ditutup kasar

"Anjir tadi itu apaan?" batin dahyun

Dahyun memasuki kamar yang berada disamping kamarnya.

Ia melompat ketempat tidur dan masuk kedalam selimut yang sangat tebal itu, jangan tanya keringat ditubuhnya.. Dengan tubuh yang gemeteran karna ketakutan dahyun memejamkan matanya.

INDIGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang