Waktu sudah menunjukan pukul 7:15 dan putrinya Natasha Jongcheveevat harus tiba di 'sunflower Kindergarten' jam 8, ini sudah ke 3 kalinya Mew Suppasit Jongcheveevat masuk kedalam kamar putrinya yang bernuansa pastel itu
"Natasha..daddy lelah kalau harus terus membangunkanmu setiap menit, ayo bangun... bukankah kamu senang karna mr.gulf sudah mengajar lagi setelah pergi selama 2 minggu hm?" mew menundukan badannya sejajar telinga putri manisnya itu yang masih terpejam dan seketika natasha membuka matanya karna mendengar nama gurunya Mr.gulf disebut oleh daddynya.
"daddy..kenapa natasha baru dibangunkan hm??kalau telat bagaimana? natasha tidak mau dihukum di kelas pertama setelah tdk bertemu dengan Mr.gulf" mew hanya menatap mata putrinya sambil menggelengkan kepalanya karna secepat itu reaksinya setelah mendengar nama guru kesayangannya.
mew bangun dr kasur natasha "cepat mandi dengan nanny lalu bersiap untuk sarapan dengan daddy kalau tidak mau terlambat masuk kelas Mr.gulf" mew berjalan keluar dari kamarnya dengan senyum tipisnya. natasha hanya dibesarkan oleh Mew seorang dengan bantuan baby sitter, sosok yang harusnya menjadi ibu natasha pergi meninggalkan mereka untuk mengejar impiannya di dunia perfilm an Hollywood sejak natasha lahir. marah? tentu saja mew merasakan marah yang tdk bisa diungkapkan dengan kata2 tapi tujuan utamanya sekarang adalah membuat hidup natasha tanpa kekurangan apapun, dunia Mew adalah putrinya Natasha.
suara dentingan sendok dan garpu beradu di ruang makan, mew dan natasha hampir menyelesaikan sarapannya tanpa sisa buatan dari pengasuh natasha sejak kecil itu. Mew berdiri dari kursinya dan mengulurkan tangan ke arah natasha "ayo..daddy juga ada meeting sebentar lagi" Mew adalah seorang pegusaha di bidang pertambangan dan natasha mengangguk dan menyambut uluran tangan mew dan mereka berjalan ke garasi mobil sambil bergandengan tangan.
"daddy akan jemput nanti sore, sebelum daddy datang jangan pernah pergi dengan orang lain okay?" pembicaraan singkat mew dan natasha didalam mobil keluaran German Audi Q7 berwarna hitam itu ditanggapi anggukan dan senyuman kecil oleh natasha. Putrinya terlihat tidak sabar turun dari mobilnya setelah melihat siluet Mr.gulf, mew pun keluar dari mobil itu dan membukakan pintu untuk putri tersayangnya. sekali lagi dengan cerwet "natasha..daddy akan jemput nanti sore okay?"
sebelum putrinya menjawab sesosok pria dengan hoodie hitam dan celana training datang menghampiri mereka dan langsung menggandeng tangan mungil natasha tak lupa menyapa mew yang merupakan ayah dari muridnya "selamat pagi Mr.Mew.. sudah lama tidak berjumpa" ucap gulf dengan senyum dari bibir tipisnya. "Hey..Mr.Gulf" ada sedikit jeda dalam ucapan mew "sudah lama tidak berjumpa" mew sedikit terkejut karna guru putrinya terlihat berbeda dengan rambutnya yg sedikit lbh panjang. "ayo natasha.. kelas mulai 10 menit lagi" gulf pun menggandeng tangan natasha sebelum berpamitan dengan mew.
-
Kantor dengan Desain interior dominan berwarna putih tulang dan hitam sangat sesuai dengan pemiliknya yang memang seperti memiliki aura hitam dan putih disekelilingnya. "mew.. bisakah kau berhenti pergi saat ditengah rapat dengan para investor??" ucap mild yaitu direktu dari perusahaan "Jong Group" yang dimiliki oleh Mew. tanpa merespon ucapan temannya, mew terus sibuk dengan berkas dokumen yang harus dia baca berulang agar tidak ada kesalahan dan mild duduk didepan mew "natasha hanya tergores mainannya saja, bagaimana kau bisa meninggalkan meeting sepenting itu??"
mild terus mengoceh sampai pemilik bibir tipis didepannya membuka suara "tapi akhirnya kita berhasil mendapatkan investnya kan??" mild hanya bisa mendesah "lebih baik kau segera mencari istri atau suami agar ada yg bisa menjaga natasha mew" kertas yang sedang dibaca mew disimpan dimeja karna mendengar ucapan sahabatnya "siapa yg bisa mencintai natasha sama seperti aku mencintinya?" mild pun bingung dengan apa yang harus dijawabnya dan bangun dr duduk nya lalu meninggalkan ruangan itu tanpa sepatah kata, karna mild tau natasha adalah segalanya. natasha adalah dunia seorang Mew Suppasit Jongcheveevat.
-
Gulf sedang menemani natasha yang belum di jemput daddynya sambil mewarnai beberapa gambar, lalu natasha mengeluarkan suaranya yg imut "Mr.gulf apakah memiliki seorang mommy?kenapa teman2ku selalu menyebutkan mommy? apakah daddynya tidak baik?" gulf sejenak terdiam memikirkan bagaimana caranya menjawab pertanyaan dari sosok kecil ini karna gulf sendiri sebenarnya tau kalau natasha hanya dibesarkan oleh daddynya.
"Mr.gulf memiliki mommy, tapi..bukankah daddy natasha itu yang terbaik?? Mr. ingin sekali punya daddy seperti daddy mew. apakah boleh?" kalimat gulf diakhiri sedikit tawa. "Daddy Mew memang terbaikkk sekali mr. no..no.. daddy tidak bisa dibagikan oleh siapapun kecuali natasha hihi" jawab natasha dengan cekikikan kecilnya.
"siapa yang mau merebut daddy dari natasha hm?" tiba2 yang sedang dibicarakan datang memasuki kelas dan di sambut ceria oleh natasha dengan berlari sambil memeluk kakinya mew. "daddy... Mr.gulf bilang ingin daddy menjadi daddynya, apa boleh?" mendengar ucapan polos itu gulf mendadak malu dengan mukanya yg memerah takut di salah artikan oleh mew. sambil tersenyum mew menatap gulf yg berdiri dr kursinya dan tampak gugup "hey.. Mr.Gulf"
-TBC-
udh lama gak nulis, tapi tiba2 pengen nulis lagi karna jatuh cinta sama mewgulf
terimakasih bagi yang sudah membaca
-
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey.. Mr.Gulf🔞
RomancePria dengan tubuh tinggi dan berotot ini sangat pas memakai setelan jas hitamnya yg cukup mencolok di lingkungan "sunflower kindergarten". "natasha.. daddy akan jemput sore okay?" sebelum putri kecil manisnya itu menjawab seorang pria dengan pakaian...