Hi~
Maaf kalau banyak typo ya
o(^▽^)o
.
.
.
.
.
.
.
.
.Seperti yang sudah ku rencanakan semalam, aku ingin menunggu Jay didepan kelasnya untuk pulang bersama. Saat itu aku merasa jika hubunganku dengan Jay akhir-akhir ini memang terlihat sedikit dingin, sikap Jay terutama, dan aku mulai berpikir mungkin ini saatnya aku juga menunjukkan kepedulianku padanya.
Sebenernya sebelumnya aku juga sudah peduli padanya, hanya saja dengan cara yang terkesan cuek dan singkat. Karna biasanya Jay lah yang terlihat lebih heboh dan perhatian padaku.
“Apa kau mencari Jay?” tanya seseorang tiba-tiba dari arah sampingku begitu aku tiba di lorong kelas Jay.
Aku yang kebingungan hanya bisa mengangguk pelan.
“Jay sudah pergi tadi, bersama tim basket” jawab pria itu yang sepertinya adalah teman sekelas Jay.
“Aaahh, dia sudah pergi ternyata” ucapku pelan sambil memutar pandanganku ke arah yang berbeda karna kembali bingung dengan jawaban yang tidak sama sekali aku harapkan.
Akhirnya dengan hati sedikit sedih, aku menunduk dan berterima kasih pada pria itu dan memutuskan untuk pulang.
🍒🍒🍒
Esoknya, aku yang masih dengan niat awalku untuk menemui Jay dikelasnya kembali dengan semangat yang sama.
Kali ini aku datang bahkan lebih cepat dari sebelumnya, karna aku takut Jay akan duluan pergi bersama teman-teman tim basketnya lagi ketika jam sekolah berakhir. Akhirnya aku memutuskan untuk menemuinya ketika jam makan siang.
Begitu bel istirahat makan siang terdengar, aku yang sudah berada di lorong kelas Jay berjinjit-jinjit untuk melihat sosok Jay keluar dari kelasnya.
Entah karena mereka yang terlalu tinggi atau aku yang terlalu pendek, aku sama sekali tidak bisa melihat batang hidung Jay dari pintu yang sangat padat di lalui para murid kelas itu.
Aku berusaha masuk ke pintu itu, tapi tidak bisa. Yang ada aku kembali tergiring ke lorong karena mereka semua sibuk ingin keluar juga.
Seketika aku merasa kalau diriku terlalu egois dan tidak sabaran ingin bertemu Jay, akhirnya aku memutuskan untuk menunggu para murid itu keluar terlebih dahulu.
Aku berjalan mundur dengan pelan dan tiba-tiba...
Bruukk...
Aku menabrak seseorang yang sepertinya membuat barang bawaan orang tersebut terjatuh akibat benturan dari tubuhku.
Aku memutar tubuhku dan melihat kekacauan yang aku sebabkan. Si pemilik barang-barang yang berjatuhan itu sudah terlebih dahulu memunguti barang-barangnya.
“Chuseonghamnida, chuseonghamnida” ucapku penuh penyesalan sambil mengambil sisa pena yang sedikit terlempar jauh karna benturanku.
Aku mengulurkan tanganku sambil terus menunduk meminta maaf tanpa menatap wajahnya.
“Eoh,,, Yoon Chaerin??” sosok yang tadi tidak sengaja aku tabrak itu menyebut namaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENDEZVOUS || Jay Enhypen
Fanfiction"Berhenti lah menatapku seperti itu!" ucapku yang merasa terganggu oleh tatapan Jay "Wae??? Apa jantungmu berdebar-debar karna aku terus menatapmu" jawabnya santai dengan posisi tangan didagunya. "Ngomong apaan sih?" balasku ketus [Welcome to my new...