04

2.5K 209 32
                                    

Mari kita tinggalkan pergumulan panas mereka. Kegiatan norenmin pun tak jauh beda dengan mereka













Keesokan paginya

Ketiga seme tersebut sudah bangun dari mimpi mereka. Berbeda dengan kedua namja manis yg masih bergelung dibawah selimut dengan tubuh polos tanpa sehelai benang pun.

Ketiga seme tersebut memutuskan ke dapur untuk membuat sarapan tentu saja dengan adanya keributan.

"Yak Jeno itu merica bodoh" ucap jarmin sambil memukul lengan Jeno

"Ah merica kukira tadi ini kemiri" jawab Jeno

"Nah sudah matang. Nasi, sosis, telur, apalagi? " tanya mark

"Sudah itu saja nanti kita juga ke luar. Yakk Jeno apa yg kau lakukan bodoh itu santan" marah jaemin saat melihat Jeno akan menuangkan santan pada gelas

"Salah lagi! Bukankah ini susu. Salahkan warna dan bentuknya yg sama seperti susu. Sudahlah ak ingin menyusul rubah ku saja" rajuk Jeno sambil berjalan ke arah kamar nya dan renjun

Jarmin hanya berdecak malas lalu menyiapkan susu, dan semua sarapan di meja makan dibantu mark.

"Aku bangunkan pudu ku dulu na" pamit mark sambil pergi menuju kamarnya

Jarmin hanya membalas dengan deheman saja.





Kamar Jeno

"Ckckckck lihatlah tuan putri ini masih tidur ternyata" Jeno langsung mendukung renjun lalu menciumi setiap inci wajah renjun

Sang empu merasa risih lalu mulai meleguh dan membuka mata nya.

"Ughhh nono... Jangan ganggu injun" jawab renjun sambil mencebikkan bibirnya

Cup...

Jeno mengecup bibir yg cemberut itu allu tersenyum "nanti tidur lagi sekarang bangun dan sarapan sayang. Lihat perutmu sudah mengecil"

Dengan jahil Jeno memasukkan tangannya ke dalam selimut lalu mengelus perut renjun

"Anghhh nono geli. Iya injun bangun, tapi badan injun sakit" mata renjun berkaca kaca

"Aigooo manisnya. Ayo nono gendong sayang".

Jeno langsung mengambil kemeja jarmin dan memakaikannya ke tubuh renjun. Tanpa bawahan dan langsung menggendong renjun ala koala. Membawanya keluar untuk makan.






Kamar Mark

Memang otak mark sudah gila. Begitu memasuki kamar mark membangunkan harchan dengan cara menarik anak itu hingga berdiri. Menyebabkan haechan terkejut dan pusing, sekarang mark harus menenangkan baby pudu itu yg sedang menangis

" hiks Hyung sakit kenapa begitu tadi hiks" tangis haechan

"Maaf sayang terlalu gemas. Sudah ne semua sudah menunggu di bawah ayo makan dulu" hibur mark sambil mengambil salah satu hoodie nya. Dan memakaikannya kepada haechan

Lalu mark langsung menggendong haechan ala koala. "Hyungie nana echan belum" lirih haechan smabi melirik kakinya yg belum menggunakan celana

"Tak apa katanya masi sakit g usah pakai celana Oke" ucap mark sambil sesekali meremas pantat echan

"Ughh O Oke" turut haechan




Skip meja makan

"Dihabiskan sayang. Kemarin kamu belum makan" bujuk ajemin pada renjun

"Tapi injun kenyang nana. Susu injun juga sudah abis" gerutu renjun

"Echan juga sudah kenyang. Lihat perutnya mau meledak" lapor haechan sambil menepuk² perutnya

"Baiklah baiklah tidak usah dihabiskan. Diam dulu biar makanannya tercerna" peringat mark

"Ummm nana setelah ini kita kemana? " tanya renjun

"Bagaimana jika ke mall? " usul haechan

"Hari ini jadwal pertama les kalian. Setelah itu ke kantor karena kami ada meeting. Setelah itu baru ke mall" jelas mark

"Aaa tak suka. Kenapa harus les echan sudah pintar" rajuk haechan sambil menekuk wajahnya

"Iya pintar. Sudah berapa kali mengulang ujian kemarin hm? " sindir mark

"Hump terserah echan marah" rajuk haechan lagi

"Injun juga" saut renjun sambil mengerucutkan bibirnya.



Skip selesai sarapan

Setelah sarapan renjun dan haechan melaksanakan jadwal pertama yaitu les dirumah. Jeno, jarmin, mark yg sedang diruangan kerja maisng² untuk menyicil tugas mereka.

Tentu saja les berlangsung dengan ketidak ikhlasan haechan dan renjun. Mereka lelah harus mendengarkan, dan mencatat. Enak main kuda² an di kamar aja kata renjun


Astaghfirullah njun:)
























TBC.....
10/09/21

NOT AGAIN {LHC}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang