Ungkapan
Happy reading!
====="Semangat!" Pekik beberapa siswa-siswi, termasuk Alina, teman satu kelas Zhafira pada teman-temannya sebelum membuka stand masing-masing.
Festival sekolah yang sangat di nanti akhirnya tiba dua hari yang lalu, dengan suasananya yang ramai luar biasa, terlebih hari ini adalah hari terakhir pestival di adakan.
Stand bazar yang berjejer rapih di pinggir lapangan, serta panggung besar yang menyita perhatian sejak acara itu resmi di buka penuh oleh warga Garuda, dan juga pengunjung dari luar sekolah.
Raut antusias terpatri di wajah setiap orang, baik guru, maupun para siswa. Semuanya tampak kompak mengenakan pakaian masing-masing, dengan tema retro yang sudah di tentukan sejak awal.
Hari terakhir yang tidak mungkin di lewatkan, terlebih hari ini akan ada pertunjukan musik dari salah satu band ternama. Zhafira, gadis itu demikian. Setelah absen dua hari selama festival terlaksana, pada akhirnya dia disini, di tengah-tengah festival tahunan Garuda dengan ekspresinya yang sangat kontraks dari ekspresi kebanyakan orang di tempat itu.
"Hermes...." pekik Alina cukup keras, sembari menarik sudut bibirnya. Memberi contoh pada Zhafira yang memasang muka datar.
Zhafira mendengus. "Ada ya, orang yang masih bisa hermes pas keadaannya nggak banget!" Ujarnya.
"Hermes apaan Zha?" Timpal Ares, selesai menenggak minuman yang sempat dia beli di stand kelasnya.
"Nggak usah ikut nimbrung Ar. Orang kolot kayak lo nggak bakal ngerti," tukas Zhafira.
Sampai kapanpun Ares tidak mungkin paham dengan kata 'hermes' yang sedang booming di dunia perdrakoran, karena cowok itu termasuk jajaran orang yang kurang suka hal-hal seperti itu.
"Benar-benar kolot," Tambah Zhafira, sambil menggelengkan kepalanya prihatin.
"Hello! Omongan lo bisa di koreksi nggak? Keren gini lo bilang kolot?" Protes Ares.
Cowok menunjuk pakaiannya yang mengikuti trend fashion masa kini. Meski saat ini yang dia kenakan style retro dari tahun 90-an.
"Ke poli mata gih, siapa tahu mata lo bermasalah."
"Apaansih Ar. Maksud gue bukan pakaian lo."
"Kalau bukan, terus apa?"
Dugh
Zhafira meloloskan satu tendangannya, mengenai tulang kering Ares, membuat cowok itu menggeram tertahan, dan menggumamkan kata-kata mutiaranya yang tidak pantas di dengar.
"Lo kebiasaan banget."
"Suruh siapa lo ngesalin pake banget!"
"Lo lagi pms ya?" Tanya Ares, tatkala rasa sakit yang dia rasakan mulai berkurang.
"Bacot," balas Zhafira.
"Lo-"
"Kalian bisa diam nggak sih!" Sela Allisya jengkel, pusing mendengar perdebatan Ares dan Zhafira tak kunjung usai. "Mana Gerald belum muncul lagi. Tuh anak sebenarnya kemana dulu sih?" Sambungnya, terdengar semakin kesal.
"Wait! Jadi dia berdiri sejak tadi di tempat ini buat nungguin tuh anak datang," seru Zhafira menunjuk Ares.
Allisya mengangguk, lalu kembali sibuk mengedarkan pandangannya, mencari keberadaan Gerald di antara pengunjung yang semakin padat, meski jadwal pestival berlangsung malam hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Critical Point (REVISI)
Teen Fiction(PLAGIAT DIHARAP MENJAUH. NULIS SATU CERITA NGGAK GAMPANG! ) #01 on accident (10 oktober 2021) #02 on hurt (13 oktober 2021) #02 on harapan (1 november 2021) "ZAYN PACARNYA ZHAFIRA I LOVE YOU!" jangan tanyakan ekspresi Zayn ketika Zhafira berteriak...