"Aku pulang." Seorang pria bertubuh ramping melepas sepatu dan mantel hitam yang ia kenakan, musim gugur datang lebih awal membuat udara jauh lebih dingin secara tiba-tiba. Ia menggigil sedikit, mungkin setelah ini dirinya harus membuat cokelat panas.
Pria itu mengganti sepatu dengan sandal rumahan berwarna biru, meletakkan sepatunya disebelah sandal rumah bulu pada rak. Melangkah masuk, ia melewati mini runway yang digunakan teman satu apartemennya untuk berlatih.
"Oh, A-Qing!" Kepala dengan rambut panjang menyembul, pria berwajah tampan sekaligus cantik mengenakan apron hitam dan tampak sibuk memasak.
Mu Qing menjatuhkan tubuhnya diatas sofa lembut beraroma lavender, ia melirik koper-koper yang tertata didepan kamar Shi Qingxuan. "Kau tidak segera membereskan barang bawaanmu?"
Shi Qingxuan tertawa. "Sebentar, aku lelah sekali." Keluh super model itu.
Shi Qingxuan adalah super model yang kerap berjalan diatas runway, memiliki citra sebagai model androgini Shi Qingxuan mendapat banyak perhatian dari berbagai designer. Jaman sudah bergerak maju, kini banyak designer yang menyukai model dengan penampilan maskulin sekaligus feminim. Shi Qingxuan memenuhi aspek itu. Wajahnya juga unik, jadi Mu Qing tidak akan heran jika Shi Qingxuan dengan cepat mendapat nama diindustri modeling.
"Oh, apa Xie Lian tidak kembali malam ini?"
Mu Qing menonton acara berita yang menayangkan tentang peningkatan ekonomi baru-baru ini. "Tidak, majalahnya akan segera terbit. Dia menjadi hewan ternak di kantornya."
Mendengar jawaban Mu Qing yang sarkastik, Shi Qingxuan tertawa hingga nyaris tercekik.
Xie Lian adalah teman satu apartemen yang lain. Xie Lian bekerja disebuah majalah fashion ternama, Mille Niege. Sudah menjadi hal yang lumrah setiap akhir bulan menjelang terbitnya edisi baru, Xie Lian akan menginap di kantor untuk mengejar deadline. Kadang kala pria yang terkenal lembut itu akan kembali dengan rambut berminyak serta kantung mata tebal. Shi Qingxuan akan menjerit heboh, sementara Mu Qing akan menyeret Xie Lian ke kamar mandi dan mencuci rambutnya.
Sebenarnya dengan sifat mereka bertiga yang sangat bertolak belakang, akan aneh dibayangkan merek tetap akur hingga detik ini.
Xie Lian yang kalem, lembut, dan polos. Shi Qingxuan yang ceria, banyak bicara, dan suka berpesta. Mu Qing dingin, bermulut beracun, dan sulit didekati.
Mungkin karena mereka bertiga bekerja dalam bidang mode serta fashion, mereka memiliki koneksi untuk tetap bersama.
Mu Qing sendiri adalah direktur pemasaran perusahaan sepatu wanita ternama, Claire. Pekerjaan Mu Qing relatif normal. Ia tidak banyak pergi ke luar negeri seperti Shi Qingxuan atau pulang dalam keadaan rambut berminyak seperti Xie Lian.
Usianya genap 30 tahun (dan itu dirayakan dengan meriah oleh Xie Lian dan Shi Qingxuan, oh Tuhan.) Kehidupan asmaranya tidak terlalu baik. Tidak seperti Xie Lian yang berpacaran lama dengan pembisnis muda bernama Hua Cheng dan hubungan mereka sangat sehat. Tidak pula seperti Shi Qingxuan yang berpacaran dengan ketua agensinya sendiri, He Xuan.
Menengok kisah cintanya yang selalu layu pada bulan ketiga, Mu Qing mengasihani dirinya sendiri. Apalagi ketika ibunya selalu bertanya siapa kekasihnya, kapan ia akan menikah, atau apakah Mu Qing berminat untuk menghadiri kencan buta. Mu Qing agak frustasi dengan satu hal ini, merasa bahwa ia mungkin saja tidak akan menikah hingga akhir usianya.
"Melamun." Tegur Shi Qingxuan, meletakkan secangkir cokelat panas yang masih mengepulkan asap tipis. Model androgini duduk disebelah Mu Qing, mulai melahap salad sayurnya.
Acara berita berganti menjadi iklan layanan masyarakat tentang pentingnya menikah. Beberapa tahun belakangan, angka pernikahan Xian Le merosot tajam diikuti dengan angka kelahiran bayi. Karen biaya pendidikan serta biaya hidup sangat tinggi, orang-orang lebih memilih melajang atau hidup bersama tanpa ikatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Call You Mine [Feng Xin x Mu Qing]
FanfictionUntuk Mu Qing, Apa kabar? Aku sangat baik. Perusahaan tempatku bekerja memutuskan memindah tugaskanku ke Xian Le. Mu Qing, sudah 12 tahun. Apakah kau sudah menikah atau memiliki kekasih? Apa kau ingat pada hal yang kita janjikan 12 tahun lalu? Aku b...