Chapter 1

70 10 2
                                    

morichan present

.

Jeon Wonwoo melangkahkan kaki dengan pelan, sampai suara decitan sepatu tidak terdengar. Tujuan Wonwoo  adalah pergi ke seorang Psikiater yang disarankan oleh Jeonghan, ketika istirahat siang tadi. Awalnya dia ingin menolak dan memilih pergi ke seorang psikolog. Tapi Jeonghan meyakinkannya untuk pergi ke psikiater yang sudah menjadi kenalan pria itu.

Wonwoo memang harus berkonsultasi kepada psikiater jika benar-benar ingin sembuh dari orientasi sexual menyimpang. Si surai coklat ingin kembali menjadi straight dan menyukai wanita seperti yang Ibunya harapkan. Maka setelah pekerjaannya selesai, dia memutuskan untuk mengunjungi sebuah klinik. Klinik yang cukup besar di daerah perkotaan Seoul. Beruntung, Jeonghan kenal dengan sang dokter yang akan berkonsultasi dengannya. Sehingga Wonwoo tidak perlu membuat janji lagi dengan psikiater itu.

Sejujurnya, ada keraguan yang masih mengganjal di hati mengenai keputusan ini. Wonwoo masih takut jika keputusannya akan membuat keadaan memburuk dan tidak sesuai dengan ekpektasi.

Dengan mantap, si surai coklat menghentikan langkah saat sudah sampai di meja represionis. Terlihat seorang wanita muda menawan di sana. Wanita bername tag Seolhyun tersenyum ramah ke arah Wonwoo.

"Apa anda sudah membuat janji, Sir?"

Wonwoo yakin, jika ada pria straight yang melihat senyum dari Seolhyun, pasti mereka langsung terpesona pada wanita itu. Tapi sayang, itu tidak berlaku bagi Wonwoo. Ia tidak tertarik, dan hal itu yang harus diubah olehnya.

"Ya. Ehm.. Tadi siang." Wonwoo merogoh saku jaket berwarna hitamnya. Mengeluarkan sebuah kartu nama kecil yang sekarang berada dalam genggaman.

"Dengan dokter Kim Mingyu. Aku membuat janji dengannya tadi siang." Wonwoo dapat melihat Seolhyun kembali tersenyum, sebelum wanita itu menatap kembali layar monitor dan mengecek jadwal yang sudah tertera di sana.

"Tuan Jeon Wonwoo? Anda sudah ditunggu di ruangan tiga oleh Dokter Kim."

Wonwoo mengangguk pelan ke arah Seolhyun. Kemudian melangkah ke arah koridor bagian tengah. Ada sepuluh ruangan di daerah itu. Manik foxy sejak tadi menilik setiap pintu yang ada di samping. Kemudian senyum simpul tercetak jelas di wajah manisnya.

"Ah.. Di sini." Wonwoo memekik pelan, saat retina menangkap angka tiga pada sebuah pintu jati berwarna coklat di depan. Dengan perlahan, ia mulai mengetuk pintu itu beberapa kali.

"Masuk." Suara bariton terdengar dari dalam. Membuat Wonwoo merasa gugup hanya dengan mendengar suara itu. Entahlah, ada sensasi aneh dan menggelitik , mendengar suara Dokter Kim dari dalam. Wonwoo yakin, dokter itu pasti akan sangat tampan dan membelokkan niatnya.

Dengan ragu, Wonwoo mulai membuka kenop pintu. Hingga pintu terbuka setengah. Manik foxy dapat melihat sosok pria berwajah tampan dengan surai hitam yang terlihat acak-acak. Membuat kesan sexy di wajah tampan itu. Tak lupa jas putih dokter membalut tubuh kukuhnya dengan beberapa kancing kemeja berwarna biru yang terbuka. Memperlihatkan dada bidang pria itu. Membuat Wonwoo terpesona di tempat, saat melihat sosok Dokter Kim dari sana. Demi Lucifer!! Baru kali ini Wonwoo melihat sosok pria sempurna yang mampu membangkitkan gairah dalam tubuhnya secepat ini. Dokter ini berbahaya!! Sebaiknya Wonwoo segera pulang jika tidak ingin terpesona oleh Dokter Kim.

"S-sepertinya aku salah ruangan. Pe-permisi." Wonwoo membungkukkan badan, sebelum berbalik meninggalkan ruangan. Ia yakin jika sudah salah masuk ruangan. Jeonghan tidak bilang jika psikiater yang menanganinya adalah seorang pria tampan seperti itu.

"Jeon Wonwoo, 'kan? Anda tidak salah ruangan." Dokter Kim Mingyu tersenyum ke arahnya. Membuat Wonwoo yang berniat untuk keluar dari ruangan, terdiam di tempat. Terpesona dengan sosok sang Psikiater yang belum menghilangkan senyum penuh godaan di wajah.

No Senses | Mingyu X WonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang