Osamu melangkahkan kakinya ke kamar kakaknya. Sudah 2 tahun berlalu, tapi kakaknya ini masih tak mau berbicara dengan siapapun.
"Tsum...lo gak mau keluar dari kamar lo? Gua bawa makan siang nih" ujar Osamu.
Hening di dapati Osamu. Ya sudah biasa selama 2 tahun ini. Osamu meletakkan makan siang di hadapan pintu kamar Atsumu.
Osamu pergi dari hadapan pintu kamar Atsumu. Kembarannya itu jarang keluar dari kamarnya. Sekalinya keluar, ia tak akan pernah berbicara pada siapapun.
Hanya melakukan apa yang ia butuhkan, lalu kembali masuk ke dalam kamarnya.
Saat itu Osamu pernah bertanya apa ia baik baik saja? Tapi Atsumu hanya tak peduli dan berlalu saja.
Di saat itu Osamu hanya menghela nafas. Kembarannya yang kini berbeda. Kemana Atsumu yang dulu sering mengganggunya?
Osamu berjalan ke pintu depan. Ingin mengambil udara segar dan menjernihkan fikirannya.
Saat tengah membuka pintu, ia sedikit terkejut mendapati kakak kelasnya masa SMA berada di depan pintu rumahnya.
"Eh kak Shin?"
"Hai Sam, gimana kabarnya?"
"Baik kok kak Shin, kalau kak Shinsuke sendiri gimana?" tanya Osamu.
"Ya...gue baik sih, Atsumu gimana?" tanya Shinsuke.
"Gitu deh kak"
"Masih gamau ngomong?"
"Hm, iya"
"Oh iya ini gua tadi abis keluar, terus keinget lo berdua, ini cheesecake buat lo sama Atsumu" kata Shinsuke sambil memberi kotak putih pada Osamu.
"Eh? Makasih kak, padahal gausah repot repot" jawab Osamu.
"Gak repot cheesecake doang mah, kecuali kalau minta di beliin pulau pribadi, baru tuh repot" kata Shinsuke yang mengundang sedikit gelak tawa dari Osamu.
"Haha iya, yaudah kak makasih banget ya" kata Osamu.
Setelah melihat Shinsuke yang meninggalkan pekarangan rumah, Osamu menutup pintu kembali.
Osamu menaruh cheesecake dari Shinsuke di kulkas, lalu berjalan ke kamar Atsumu.
Mengetuk pintunya perlahan, lalu berucap.
"Tsum, tadi kak Shin bawain Cheesecake, lo gak mau? Biasanya lo bakal rebutan makanan sama gua, lo kenapa? Gua kangen sama lo yang dulu Tsum"
"Gue kangen ngeliat lo sama tingkah lo" ujar Osamu dan pergi dari hadapan kamar Atsumu.
Setidaknya, Atsumu sudah mengambil makan siangnya. Nanti sore, Osamu akan kembali ke depan kamarnya dan mengambil piring kotor Atsumu.
Osamu mengenakan jaketnya, lalu mengambil kunci mobil. Ia punya janji sama Suna Rintaro di cafe yang jaraknya sedikit jauh dari rumahnya.
"Tsum, gue pergi dulu ya, kalau lo mau cheesecake ada di kulkas, jangan lama lama di kamar, jaga diri lo" Osamu kemudian pergi.
Mendengar langkah Osamu yang menjauh dan pintu depan yang tertutup, Atsumu membuka pintu kamarnya.
Ia membawa piring kotornya dan mencucinya di dapur. Seusai mencuci, ia kemudian berjalan ke kulkas dan mengambil satu potong cheesecake dari sana.
Saat ingin kembali ke kamarnya, ia melihat album foto bersampul merah marun di atas meja makan.
Ia menghampirinya, lalu membaca tulisan yang ada di sampul itu.
'The Twins Memories'
Atsumu membuka perlahan buku itu. Perlahan membalik halaman ke halaman. Melihat fotonya dan Osamu dari masih bayi hingga foto kelas SMA.
"Sam...gua gak bermaksud ngejauhin lo..." ungkap Atsumu saat menutup album itu.
"Gue juga kangen sama lo, tapi gue mau ngejauh dari dunia Sam..."
"Gue ga sama kayak lo yang semua indranya masih berfungsi"
"Gue kehilangan salah satunya Sam, gue tau gara gara gue, lo sering di katain sama orang orang kan?"
"Gue ga sempurna kayak lo, gue gamau lo kena semua makian orang orang gara gara gue"
"Bahkan, gue gak bisa denger lo ngomong apa kalau gak pake alat bantu"
"Seenggaknya, cita cita lo jadi anak tunggal bakal terkabul kan? Karena orang orang jarang ngeliat gue jadi mungkin mereka ngira kalau lo itu anak tunggal"
"Gue juga kangen sama lo" ungkap Atsumu sambil mengusap kasar air matanya yang keluar.
Osamu terdiam di depan pintu utama rumahnya. Mendengar semua ucapan Atsumu di sana. Ia tadi sudah setengah jalan, namun kembali saat ingat kalau barang yang di titipkan Rintaro ketinggalan.
Hatinya tersayat. Anak tunggal? Ia bahkan tak pernah memikirkan hal itu lagi. Yang ia mau sekarang hanya Atsumu kembali menjadi kakaknya yang sering menjahilinya.
Atsumu bangkit dari duduknya, lalu pergi ke kamarnya sambil membawa cheesecake tanpa menyadari Osamu yang kini menatapnya sendu.
"Gue gamau jadi anak tunggal lagi sekarang Tsum...karena lo kembaran gue..." gumam Osamu.
To Be Continued
.
.
.
.
.Hai...
Idk tapi kenapa gue suka banget bikin cerita begini🙃
Ya...gue masih punya banyak draft yang ofcourse gak semuanya angst woi, psikopat bat gue kalo semuanya angst.Lanjut?
KAMU SEDANG MEMBACA
Half - Miya Twins
Random"gue kembaran lo, apapun yang lo rasain, harusnya juga gue rasain"