give me help!

7 1 0
                                    

HAI HAI HAII..!
AKU KEMBALI UP KARNA LAGI WAKTU SENGGANG

Happy reading...

Melihat makhluk makhluk itu tidak berdaya terkapar di tanah, Liona berjongkok di hadapan makhluk itu bau busuk langsung menyerang penciuman Liona.

"What the fuck, spesies apa lagi ini? dugong kah?" ucap Liona bertanya tanya.

Liona berdiri dari duduknya, dan melihat sekitar apakah masih ada makhluk yang berani mendekatinya, Saat dirasa sudah aman, Liona dengan cepat mengambil tas belanjaan yang berada di dalam mobil lalu masuk ke dalam rumah tak lupa ia mengunci pintu depan dan belakang serta jendela. Liona merogoh saku celananya dan mengeluarkan handphone nya. Ia memencet nama bertuliskan "bunda ceunahh 😍" lalu menempelkan benda pipih itu di telinga nya. Liona menggigit bibir bawahnya yang bergetar berharap hubungan nya tersambung. sambungan terputus...

"Ahh come on!" teriak Liona kesal.

Dan lagi lagi sambungan terputus...

Liona kesal lalu membanting benda pipih itu. Liona berjalan menaiki tangga, mata Liona berkaca kaca ia belum pernah selemah ini sebelumnya, ia tidak tau kejadian di luar sana yang membuat para manusia satu persatu menjadi makhluk aneh.

Sore hari...

Liona terbangun dari tidurnya, ia menyatukan kembali tulang tulang nya yang terasa lepas dari tubuh tubuh nya, Liona berjalan pelan ke arah jendela lalu membuka sedikit korden. Ia berharap ini mimpi di siang bolong, tapi ini benar benar nyata, mata melebar sempurna saat ia melihat banyak makhluk itu mendekati kawasan rumahnya, dan ada juga yang memakan mayat yang baru ia hajar tadi.

"Apakah makhluk itu kanibal?" gerutu nya kesal.

Liona menutup korden itu dengan kesal. kesal ia sungguh kesal baru hari kedua setelah kepergian bunda dan ayahnya keluar kota, ia harus menghadapi makhluk aneh ini, teringat dengan kedua orang tuanya, Liona dengan cepat keluar kamar dan menuruni anak tangga satu persatu.

Saat ia melihat benda pipih itu masih tergeletak di lantai, ia langsung mengambil benda itu melihat banyak panggilan tak terjawab dan pesan masuk dari orang tua nya. Handphone itu berbunyi lagi tapi bukan bunda nya yang menelfon melainkan max, teman masa kecilnya.

"Hallo hallo max? where are you?" ucap liona di seberang sana.

"Liona, syukur lah kau mengangkat nya, aku berada di rumah kosong yang yang sangat berantakan dan penuh bercak darah di mana mana."

"Rumah kosong? dimana? beri tahu tempatmu dimana, aku akan menyusul mu."

"Tidak tidak Liona, itu berbahaya kau bisa saja sewaktu waktu di serang oleh zombie itu." seru max dari sebrang telfon

"What? kau bilang apa, zombie? apa yang kau maksud makhluk aneh di luar itu?"

"Tadi aku sempat menonton berita yang menyiarkan kerusuhan di kantor walikota, zombie itu sangat ganas, dan walikota menyatakan bahwa makhluk itu sangat agresif dan juga lincah, pendengaran nya sangat tajam, ia dinamakan zombie."

"Tapi dari mana makhluk itu berasal?"

"Entahlah aku juga tidak mengerti dengan situasi ini, kau mempunyai persediaan makanan sampai sepekan yang akan datang?"

"Yaa, aku baru saja balik dari supermarket untuk membeli beberapa camilan."

"Bagus, kau tetap disana okay? sampai keadaan mulai membaik, bala bantuan akan segera datang mengevakuasi korban yang selamat."

"Tapi bagaimana cara untuk memusnahkan makhluk aneh itu kalau sewaktu waktu dia berada di kawasan ku?"

"Kalau ada yang masuk ke dalam rumah mu, kau bisa memukul nya dengan benda seperti tongkat atau semacamnya, kau juga bisa menusuknya atau menembaknya. Titik kelemahan seorang zombie ialah di bagian kepala."

DAYS WITH LIVING CORPSE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang