50 | Hot Night Covered with Cold

2.6K 115 2
                                    

Sebulan pernikahan, sudah banyak sekali hal-hal yang mereka lalui bersama. Salah satunya berlibur keliling Eropa selama dua minggu lebih. Setelah itu mereka membeli sebuah rumah di salah satu komplek perumahan elit di pusat perkotaan Seoul. Sementara Apartement sebelumnya sudah di beli oleh Sunwoo. Otomatis sudah menjadi hak milik pria itu sendiri.

Hanya rumah berukuran minimalis. Namun masih terkesan mewah dan elegan. Jely tidak ingin yang terlalu besar maupun luas. Apalagi mereka hanya tinggal berdua. Jadi ya, dia agak-agak parno. Terutama Jay. Tahu sendiri lah seberapa takutnya pria itu terhadap hal-hal yang berbau mistis.

Sekarang, sepasang suami istri itu sedang menikmati waktu mereka di sabuah ruang tamu. Menonton serial drama di temani oleh masing-masing gelas berisi teh panas. Sekarang sudah memasuki musim dingin. Hawanya dingin sekali, seakan menusuk kulit. Apalagi di malam hari, mereka sampai harus mengenakan pakaian yang hangat dan super tebal. Walaupun sudah menyalakan penghangat ruangan.

Chu~

Jay tersentak. Sontak menoleh ke samping kiri, yang dimana Jely terlihat tersenyum manis. Duduk menyamping, menghadapnya. Kemudian mengarahkan wajah sang suami untuk tetap menghadap kedepan. Lalu, dia pun kembali mengecupi pipi Jay berkali-kali. Bahkan kedua tangannya pun sudah melingkar pada leher pria itu.

Tidak hanya sampai disitu, kecupannya perlahan turun ke rahang, leher, maupun bahu. Begitu sensual dan lembut. Pun, Jay hanya memilih diam. Membiarkan Istrinya bermain pada tubuhnya. Menikmati kecupan tiap kecupan yang refleks membuat kepunyaannya menegang seketika. Namun, masih bisa dia kontrol. Dia tidak ingin menggangu Jely yang sudah tersulut oleh hasrat birahi. Jadi, biarkan saja dia yang memimpin permainan ini untuk sementara waktu.

Perlahan, Jely naik keatas pangkuan sang suami. Bermain pada surai hitamnya yang mulai agak memanjang. Sampai pada kedua manik mereka yang saling bertemu. Menatap keindahan masing-masing paras rupawan tanpa adanya noda sedikitpun. Detik berikutnya, Jely mulai melumat benda tipis nan kenyal itu begitu lembut. Jay yang awalnya hanya diam, tanpa membalas ciuman itu, karena ingin menikmati lumatan wanitanya yang selalu memabukkan. Pun, kini dia mulai membalasnya tak kalah lembut dan tak kalah menggairahkan. Mengeratkan pagutannya pada pinggang ramping Jely.

Beberapa menit kemudian, ciuman itu terlepas. Kembali saling tatap dengan napas sedikit terengah-engah. Dengan jahilnya, Jely malah menggerakkan bokongnya tepat di bawah kepunyaan Jay. Membuat pria itu tersentak, dan menahan bokongnya agar tidak bergerak lagi.

"Sayang~"

Jely terkekeh, lalu perlahan mendekatkan wajahnya pada telinga Jay dan membisikkan sesuatu dengan nada begitu sensual dan sexy.

"Fuck me, please..."

Badan Jay otomatis langsung menegang. Namun, detik berikutnya dia mulai menyeringai. Istrinya memang nakal sekali.

Lantas, mereka kembali saling bercumbu. Bukan ciuman lembut, melainkan sebuah ciuman liar dan sedikit kasar. Tentunya yang di pimpin oleh Jay langsung. Pria itu tidak bisa menahan hasrat birahinya lagi. Di tambah Jely yang memintanya langsung, membuat pertahanannya goyah seketika.

Kemudian, Jay mulai berdiri. Membawa tubuh Jely ke dalam kamar utama mereka. Merebahkannya perlahan, dengan pria itu yang sudah berada di atasnya. Mengecup lembut setiap inci wajah Jely. Lalu, kembali berduduk. Melepas hoodie sekaligus kaos hitamnya, dan di lempar ke segala arah. Pun, Jely melakukan hal yang sama. Sampai pada dimana mereka yang sama-sama tanpa sehelai kain pun.

"Akhh-"

Erangan terus terdengar di saat Jay yang tanpa henti menghentakkan miliknya begitu keras. Sakit dan nikmat berpadu menjadi satu. Seakan berada di antara surga dan neraka. Terhanyut pada sensasi kenikmatan yang tidak ada duanya.

"Sayangku.. Istriku.. Milikku.."

Jay mengecup-kecupi lehernya, dengan kepala Jely yang terdongak keatas. Mencengkram kuat bahu pria itu, sembari desahan mereka yang kian bersenandung indah di penjuru ruangan gelap yang hanya di bantu oleh cahaya bulan sebagai penerang malam panas mereka.

Pun, Jay langsung mencabut kepunyaannya. Membuat cairan putih kental miliknya langsung mengalir keluar memenuhi perut rata Jely.  Sebelah tangannya sigap mengambil tisu di atas meja nakas. Membersihkan cair itu, hingga bersih. Lalu, kembali mendekatkan wajahnya dan melumat lembut bibir sang Istri.

Sekali gerakan, Jely berhasil membalikkan posisi mereka. Dengan wanita itu yang berada di atas tubuhnya, tanpa melepaskan ciuman itu sama sekali.

Malam mereka masih terlalu panjang untuk di hentikan. Saling menciptakan hawa panas sekaligus gairah di tengah dinginnya cuaca yang menyelimuti seluruh perkotaan.

Terus melakukan penyatuan, seakan tiada kata henti untuk itu. Ingin lagi dan lagi. Sampai pada keduanya yang terlelap lelah di balik selimut tebal, dengan kedua tubuh tanpa sehelai kain pun saling berpagutan erat, guna ingin menyalurkan kehangatan pada masing-masing insan.





































 Sampai pada keduanya yang terlelap lelah di balik selimut tebal, dengan kedua tubuh tanpa sehelai kain pun saling berpagutan erat, guna ingin menyalurkan kehangatan pada masing-masing insan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Aku masih belum tau kapan bakalan Ending🤣 antara satu atau dua chapter lagi mungkin. Tergantung. Jadi, jangan bosen untuk terus pantengin cerita ini, ya.
Please vote dan commentnya😚

MINE | JAY ENHYPEN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang