**
Ellen berdiri di depan kelas memandang seluruh peserta ujian tengah semester. Seluruh mahasiswa tengah sibuk mengerjakan soal yang Ellen beri, nampak tegang dengan jemari sibuk mengisi lembar jawab.
Namun, ada salah satu mahasiswa yang duduk dibangku paling depan dan parasnya sangat amat tampan. Ia nampak santai, bahkan lembar jawabnya masih putih bersis tanpa coretan pena sama sekali.
Lelaki tampan itu yang sedari tadi sibuk membasahi bibir dengan lidahnya serta jemari yang memaju bergesekkan dengan pensil seakan dia tengah melakukan handjob pada pensil itu.
Dia adalah Jeon Jungkook, lelaki sinting yang terus-menerus menggoda Ellen dengan gerakkan-gerakkan sensual.
Jungkook, ia berusia tujuh tahun lebih muda dari Ellen. Parasnya tak perlu diragukan lagi, ia sangat tampan serta tubuh yang terlampau seksi.
Kini ia berulah lebih gila dari sebelumnya, menyukai bagaimana dirinya tengah menggoda Ellen dengan pandangan seksi serta jemari tangan yang menggambarkan dirinya tengah memasuki tubuh Ellen dengan brutal dan cepat.
Hal sialan yang membuat Ellen ngilu dan miliknya berkedut beberapa kali. Pun Ellen memalingkan wajahnya, tak lagi memandang Jungkook yang masih setia menatap ke arahnya. Kini lidah itu menjulur keluar dan menjilat pensil ditangannya dengan gerakkan naik turun. Bibirnya bahkan berucap tanpa suara.
"Like i am licking your pussy baby." Bangsat sekali Jeon Jungkook.
Tak ingin semakin panas dengan apa yang Jungkook lalukan, pun Ellen memilih berjalan mengelilingi kelas. Memeriksa satu-persatu mahasiswa yang masih sibuk dengan lembar jawaban masing-masing. Semua mengerjakan dengan seksama dan teliti, kecuali Jeon Jungkook.
Lelaki itu hanya diam dijam pertama, ia berlalu menggambar begitu banyak adegan erotis pada lembar jawabnya. Jungkook tau itu dilarang keras sebab dapat membahayakan nilai akhirnya. Meski ia tak mengerjakan dengan baik atau bahkan lembarnya masih putih mulus ia tetap akan mendapatkan nilai A dari dosen kesayangannya itu.
Ellen memang selalu menempatkan Jungkook dalam singgahsana tertinggi. Ia adalah candu untuk Ellen, menjadi moodboster kala hari Ellen hancur. Jungkook memang istimewa, seperti parasnya yang tak ada duanya.
"Waktu sudah habis, jawaban bisa dikumpulkan dimeja saya." Titah Ellen lantas duduk dibangkunya.
Ia menunggu seluruh mahasiswa mengumpulkan lembar jawab mereka masing-masing.
Setelahnya, ia memasukkan seluruh berkas kedalam map berwarna hitam.
Sementara Jungkook, ia menunggu semua mahasiswa mengumpulkan lembar jawab mereka. Dirasa sudah tak ada lagi mahasiswa selain dirinya, pun ia berdiri berjalan menuju Ellen berlalu meletakkan lembar jawabnya diatas meja, menunjukkan pada Ellen betapa hebat karyanya.
Sebuah gambar erotis yang mampu membuat darah Ellen berdesir.
Teringat bagaimana eloknya Jeon Jungkook menggagahinya dengan tampan dan bajingan. Dua label yang selalu melekat pada Jeon Jungkook.
TBC!!!