"Fani...."teriak Bella yang kemudian berlari menghampiri perempuan yang dipangginya Fani itu.
"Lo kok bisa ada disini"tanya Bella penasaran
"Ya arena gue nggak bisa jauh-jauh dari sahabat gue yang satu ini" sambil mencubit kedua pipi Bella
"Hilih...serius lo kenapa bisa ada disini, bukannya lo bilang kalau mau pindah ke Jogja"tanya Bella lagi.
"Hehe awalnya sih gitu, tapi setelah gue drama dan bujuk bokap nyokap gue akhirnya mereka luluh dong dan gue nggak jadi dipindahin deh"terang Fani menjelaskan pada Bella.
"Hmm..oke deh oke..tapi gue seneng sih akhirnya gue punya temen disini, secara lo sahabat gue banget sejak SMP. Pas gue tau lo mau pindah ke Jogja seakan dunia gue runtuh"
"Halah lebay lo ah"sambil menoyor kepala Bella
"Hahahaha...eh btw lo dapat kelas mana"
"X IPA 1, dimana yang gue denger anaknya pada pinter-pinter semua, dan gue masih nggak nyangka bisa terdampar dikelas itu"ucap Fani dengan wajah melasnya.
"Aaaaaaa demi apa fannnnnnn"teriak Bella yang membuat orang disekelilingnya menatap dengan pandangan aneh.
"Astagaaaa Bella...suara lo nggak bisa lebih gedean lagi, mau gue ambilin pengeras suara sekalian ha"sambil menoyor Bella untuk yang kedua kalinya.
"Oh iya aduh sorry fan kelepasan, abisnya gue seneng banget soalnya kita sekelas dong, bisa ghibah bareng ngomongin cogan haha" sambil nyengir sampai gigi putih bersihnya terlihat.
"Cogan cogan cogan cogan, degan tuh enak. Eh tapi gue bersyukur sih seenggaknya walaupun gue terdampar di kelas itu ada lo yang bakal contekin gue, secara ya lo kan pinter, juara 1 terus juara umum lagi waktu SMP"
"Kalau soal pelajaran tenang Fan, serahin semua sama gue yang pinternya nggak ada tandingannya ini" sambil bersedekap dada
"Idihhhh sommbing..eh sombong, udah yuk ke kelas ntar kalau telat masuk kena hukum lagi kita" sambil menggandeng tangan Bella dan berjalan menuju kelas mereka yaitu kelas X IPA 1.
Sesampainya di depan kelas, terlihat pibtu kelas sudah tertutup rapat, itu artinya penanggung jawab yaitu para Osis sudah berada didalam. Keduanya pun panic
"Tuh kan Bel apa gue bilang, gara-gara lo sih"
"Apaan kok jadi gue yang disalahin, ya mana gue tau kalau bakal telat gini juga"
"Takut ih gue ntar kalo di hukum gimana"
"Di hukum ya udahlah jalanin, kaya mau di eksekusi mati aja lo Fan, ya udah ayo gue yang duluan"berjalan menggandeng tangan Fani dan menggandeng tangan Fani
Tok...Tok...Tok...
"Permisi kak, maaf kta terlam..."ucapan Bella terpotong karena melihat siapa yang ada di kelas mereka, ternyata osis yang menjadi penanggung jawab di kelasnya adalah Ivan.
"Darimana kalian, baru juga masuk udah telat"tanya Ana, anggota osis yang wajahnya nggak kaya Ana di film frozen yan sering Bella tonton waktu kecil. Wajah Ana yang ini sangat galak dan judes.
"Maaf kak, tadi kita muter-muter cari kelasnya nggak nemu-nemu"bohong Fani
"Makanya kalau ada pengumuman buat cari kelas kalian ya cari bukan malah tebar pesona ke anak lain"sarkas Ana
"Heh lo kalo ngomong bisa mikir dulu nggak, siapa yang tebar pesona ke yang lain, mentang-mentang lo anggota osis nggak usah belagu ya lo, dasar cabe"sentak Bella
"Maksud lo apa bilang gue cabe, mau cari gara-gara lo disini hah!!!" balas Ana dengan mendorong Bella
"Upsss..ternyata gini kelakuan osis, masa nggak malu cari masalah sama siswa baru. Nggak malu lo diliatin noh sama yang lain"sambil bersedekap dada dan tersenyum puas
"Bener-bener ya lo em..."
"STOPPP!!!!"teriak Ivan yang membuat semua diam tanpa mengeluarkan suara sedikitpun
"Tapi dia keter"ucap Ana yang masih belum puas
"Gue bilang stop na, lo bisa diem dulu nggak"jawab Ivan dengan tatapan tajam.
"Kesini lo"sambil menunjuk Bella yang ada disebelah kirinya
"Gue?"sambil menunjuk dirinya sendiri
"Cepet kesini atau gue bakal hukum kalian semua yang ada di kelas ini" Bella langsung menuruti apa kata Ivan, dia tidak ingin karena ulahnya semua teman-temannya ikut di hukum. Bisa-bisa itu membuat Bella dimusuhin oleh teman-teman barunya itu.
"Minta maaf lo sama Ana"ucap Ivan dengan menatap Bella yang sudah disampingnya
"Terbukti kan siapa yang salah" balas Ana dengan senyuman puas
"Lo juga minta maaf sama dia na"ucap Ivan lagi
"Tapi kan dia yang salah Van" ucap Ana tidak mau kalah
"Mau minta maaf atau lo mau juga gue hukum" balas Ivan tanpa basa-basi
:Iya Van oke..oke..sorry"
"Minta maaf ke dia bukan ke gue"
"Gue minta maaf" ucap Ana sambil meyodorkan tangannya untuk bersalaman dengan Bella
"Nah gitu kan enak, oke gue juga minta maaf" membalas salaman tangan Ana dengan senyum puas.
"Oke udah clear ya semuanya, gue nggak mau kalau sampai ada keributan lagi. Kalian berdua silakan duduk dibangku yang masih kosong" ucap Ivan sambil menunjuk bangku yang masih kosong di bagian depan.
"Baik, terimakasih kak" jawab Bella dan Fani bersamaan
Bella dan Fani kemudian berjalan menuju bangku yang masih kosong itu. Disisi lain Nampak Ana masih belum puas dengan pertengkaran tadi. Ana merasa Bella telah mempermalukan dia didepan banyak orang terutama depan Ivan.
"Awas aja ya lo bocil barbar, gue bakal balas semuanya"ucap Ana dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenangan Dan Masa Depan [ ON GOING ]
Teen FictionBella Zaraisya Kusuma, seorang gadis yang berusaha menemukan seseorang di masa kecilnya. Suatu keadaan yang harus membuat mereka berpisah. Namun setelah bertemu gadis itu seperti menemukan sosok yang berbeda pada diri orang tersebut. Apa yang sebena...