Si kembar sebagai tumbal

286 35 14
                                    




Kali ini aku akan menceritakan kejadian yang terjadi 2 bulan setelah kami berhasil mengalahkan pak Suppot dahulu.

Hai, Namaku Claire. Seorang siswa kelas Gifted yang memiliki kemampuan membaca suasana hati seseorang melalui pandangan mataku. semua warna yang aku lihat dari tubuh seseorang akan menggambarkan bagaimana suasana hatinya.

dua bulan sudah berlalu semenjak kami berhasil mengalahkan pak Suppot karena menyalahkan kekuasaan dan berambisi untuk menguasai negeri ini dengan memanfaatkan kemampuan siswa Gifted dan melakukan percobaan gila terhadap semua siswa Gifted. Saat itu, aku dan Punn ditemani oleh Pak Phom, datang ke penjara untuk menjenguk kepala sekolah sekaligun ingin mencaritahu apakah Pak Suppot menyimpan rahasia dari kami yang belum terungkap. Pak suppot masih belum bisa menggunakan kekuatannya karena masih dalam pengaruh potensi Pang. Artinya, kami akan baik-baik saja meski pak Suppot berusaha untuk menggunakan kekuatannya.

Singkat cerita, kami mengetahui sebuah rahasia dari mesin ciptaan pak Suppot dan temannya di masa lalu yang telah berhasil dirakit oleh Punn. Ternyata alat tersebut tidak hanya mampu menghilangkan potensi siswa Gifted, tetapi jika digunakan kepada seseorang yang sedang tidak sehat fisiknya, akan berdampak pada kinerja otaknya. Dengan kata lain, seseorang yang ingin menggunakan alat tersebut, harus dalam keadaan sehat. Jika sedang dalam keadaan sakit dan tetap memaksakan diri untuk menggunakan alat tersebut, maka dia akan mengalami hilang kendali atas otaknya dan yang lebih parah bisa kehilangan kesadaran atau koma untuk jangka waktu yang lama.

Akhirnya, aku, Punn, dan Pak Phom memutuskan untuk kembali ke sekolah dan mengumpulkan semua siswa gifted. Karena kami teringat bahwa Korn adalah orang pertama yang menggunakan alat tersebut tanpa persiapan dan tanpa mengenali kondisi fisiknya. Sesampainya di sekolah, kami langsung menanyai Korn.

"Ai Korn, apa kau sedang sakit? atau tubuhmu dalam keadaan kurang sehat?" tanyaku dengan nada panik. "Ai Claire, sakit dan kurang sehat itu sama saja" balas Ohm sambil menertawaiku.

"Claire, apa yang terjadi? kenapa kau kelihatan begitu panik?" tanya Pang kepadaku. Kemudian aku menjelaskan info yang aku dapatkan dari kepala sekolah kepada mereka semua.

"Aku sehat, kok. kemarin saat menggunakan alat, aku memang mengantuk. Tapi, itu wajar karena sudah dua tahun aku tidak tidur" jawab Korn dan memang tidak ada efek yang terllihat dari tubuh Ohm.

"Kalau begitu, kita bisa mulai menggunakan alat tersebut untuk menghapuskan potensi semua siswa gifted di negeri ini" tegas Wave. "Iya, Phi Wave benar. Tapi, dimana Phi Jo dan Phi Jack?" tanya Grace. "Phi Jo dan Jack sedang ada kelas, nanti dia akan menyusul" jawab Third kepada kami semua. "Kalau begitu, pastikan Jo dan Jack mengetahui info ini." kata Pang kepada semua rekannya.

Sore setelah berkumpul, Ohm berjalan menuju ruang kelasnya dan berpapasan dengan Jo dan Jack. Tapi sialnya Ohm lupa memberi tahu mereka tentang info yang kami dapatkan. Hingga saat menggunakan alat tersebut, ternyata Jo dan Tae, eh salah maap bercanda. Jo dan Jack sedang mengalami Flu ringan.

Efeknya mereka koma sampai sekarang, sudah 2 Tahun berlalu dan mereka masih belum sadarkan diri. Kami tetap berusaha mencaritahu solusi dan cara menyadarkan Jo dan Jack.


Bersambung....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE GIFTED SEASON 3: AFTER GRADUATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang