09. Closer

27.5K 874 14
                                    

yang belun follow, follow dulu yuk!!!
jangan lupa vote and commeny yah 😘
.
.
.

Sejak kejadian Darrean menemani Acha menunggu ojek online pesanannya, mereka kian dekat saja. Diawali dengan Darrean yang sering mengirimi chat ke Acha, kini mereka bahkan sering sekali menelepon. Tentunya Acha akan menerima telepon Darrean saat ia sedang sendiri. Kalau sedang bersama Daddy, mana berani Acha seperti ini.

"Gue liat-liat, lo sama si Darrean makin dekat aja nih." Celetuk Shane.

Acha mengangguk samar. Ia tidak bisa menyembunyikan hal itu dari sahabatnya.

"Lo masih jadi sugar baby kan Cha?" Pertanyaan Shane merubah air wajah Acha.

"Iya, Shan." Entah mengapa suaranya terdengar lesu. "Gue pengen lebih dekat lagi Darrean, tapi gue nggak pengen dia tau kondisi gue sekarang. Di satu sisi, gue juga nggak mau ngelepasin Daddy gitu aja. Dia itu sumber pundi-pundi gue, Shan." Jelas Acha.

Shane tentu saja paham dengan kedilemaan sahabatnya itu. Siapa sih wanita yang mau kalau aibnya terungkap? Demikian pula dengan Acha.

"Lo jalanin dulu aja sekarang. Kita kan nggak tau ke depannya gimana." Nasihat Shane. "Kedekatan lo sama Darrean juga nggak menjamin kalian bakalan jadian. Pokoknya sekarang ini jalanin dulu aja deh. Bikin diri lo bahagia, Acha. Lo layak buat bahagia." Lanjut Shane.

Acha mengangguk setuju. Ucapan Shane ada benarnya juga. Untuk sekarang, dia jalanin saja dulu. Jangan mikirin susah dulu deh. Acha mau bahagia dulu.

"Hai.." Seseorang tiba-tiba datang dan menyapa mereka.

"Eh, hai." Balas Acha dengan sedikit kikuk.

"Hai, lo temennya Nara yah? Kenalin gue Darrean." Ucap Darrean dengan ramah. Tak lupa juga ia mengulurkan tangan untuk berkenalan dengan Shaen. Uluran tangan tersebut dijabat oleh Shane, "kenalin gue Shane." Darrean lantas tersenyum.

Kini perhatian Darrean teralih kepada Acha. "Udah lama nungguin gue Nar?"

"Enggak kok." Balas Acha.

"Syukur deh. Jadi nemenin gue cari buku kan?" Tanya Darrean.

Shane hanya mengangguk dalam diam. Ternyata oh ternyata sedari tadi sahabatnya itu menunggu Darrean. Rupanya mereka sudah janjian untuk mencari buku. Alah, ini mah modus buat semakin dekat.

"Jadi dong." Sahut Acha. "Mau pergi sekarang?" Tanyanya.

"Kalo lo udah siap, yaudah ayok. Gue sih sebebasnya lo aja." Mungkin Darrean merasa tidak enak karena ada Shane di sini.

"Udah siap kok." Kata Acha pada Darrean. Setelah itu, ia menoleh ke arah Shane. "Shan, gue duluan ya." Pamitnya.

"Iya Cha. Duluan aja. Bye." Balas Shane.

"Kita duluan yah, Shane." Kali ini giliran Darrean yang berpamitan.

"Okay, have fun yah." Ada nada jahil dalam kalimat Shane. Sontak saja Acha memutar malas bola matanya. Sedangkan Shane hanya menjulurkan lidah sambil terkikik.

•••

Ini pertama kalinya Acha menaiki mobil Darrean. Aroma harum pewangi mobil Darrean mengingatkannya dengan aroma pewangi mobil milik Daddy. Ah, Acha jadi teringat dengan sugar daddynya itu.

"Lo udah makan belum?" Tanya Darrean sembari menatap Acha.

"Ehm... belum sih." Jawab Acha. Gadis itu terlihat sedikit kesusahan memakai seatbelt.

Darrean tersenyum gemas. Laki-laki itu pun memajukan badannya guna membantu Acha memakai seatbelt-nya. Sontak saja Acha jadi kikuk. Apalagi jarak mereka sedekat ini.

SweetheartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang