3. Rafael Taksa Samuel

39 16 17
                                    

Hallo bestie ... I'm back, muach.
How r u? I hope u r fine, okay. 

🚫DILARANG BUAT PLAGIAT, SALAH LAPAK NGOMONGIN ALUR, CERITA, TOKOH YANG GAK ADA SANGKUT PAUTNYA SAMA CERITA CANDRA INI.🚫 
kalo ada yang salpak, ku santet kaw 🐽

Cuman mau ngingetin, sebagian cerita bakal ada yang di private. So, jangan lupa follow dulu sebelum baca owkey bestie 🍻

🐥

"Dia mirip sama lo, Ra."

.

Happy reading
.
.
.

"Iya, Mih. Kalau gitu, Aleeza tutup dulu ya."

"Hati-hati, Sweety."

Aleeza mematikan sambungan teleponnya. Saat di perjalanan pulang tadi, tiba-tiba sang mamih menghubungi untuk menanyakan kebaradaannya. Padahal posisi Aleeza saat ini tidak terlalu jauh dengan rumahnya. Menurut Aleeza sendiri, Mamihnya itu memang selalu terlewat khawatir. Kemarin saja contohnya, saat ia berpamitan izin keluar sore hari untuk mengunjungi taman kota. Belum ada 15 menit dia diam disana, Maminya itu sudah menelpon dan menyuruhnya pulang. Walau Aleeza tahu, sebenarnya Maminya itu khawatir padanya. Tapi, tetap saja terkadang Aleeza juga merasa kekhawatiran Maminya itu berlebihan.

Saat Aleeza hendak melanjutkan lagi perjalanan. Dari kejauhan Aleeza bisa melihat ada segerombolan anak laki-laki berjaket levis sedang duduk berkumpul di atas motor besar mereka. Mereka terlihat sedang asik mengobrol.

Aleeza menghela nafasnya berat, ia pun kembali menundukkan lagi kepalanya dan lanjut melangkah. Bukan takut dengan segerombolan anak laki-laki itu, ia hanya ingin menghindari kemungkinan terjadinya kontak mata dengan mereka.

"Kiw, Cewek tuh," ujar salah satu anak laki-laki disana.

"Samperin-samperin."

Aleeza yang mendengar itu mendadak panik. Ia buru-buru melangkahkan kakinya cepat. Namun, dirinya kalah cepat, dua orang dari mereka menghampirinya dan kini mereka berdiri tepat di hadapannya.

"Hallo cantik," sapa seorang laki laki berambut cokelat. Aleeza diam sambil menunduk.

Ia buru-buru mengeluarkan handphonenya, guna menelepon seseorang.Niatnya, Ia ingin berpura-pura menelepon polisi agar kedua laki-laki di hadapannya ini takut dan pergi. Belum juga ia menyalakan layar handphonenya, kini handphonennya sudah berpindah tangan.

"Balikin hp gue!" ujar Aleeza tegas sambil berusaha merebut kembali gawai miliknya.

"Wey, cantik-cantik agresif juga ya, hahaha," sahut laki-laki berambut hitam keriting itu.

"Kayaknya seru deh kalau kita main dulu sebentar. Iya gak, Ren?" lanjutnya bertanya pada laki-laki berambut coklat yang bernama Rendi itu.

"Balikin hp gue!"

"Eits, tunggu dululah cantik, kita kenalan dulu aja gimana? tak kenal maka tak sayang, bukan?" ucap laki-laki bernama Rendi itu.

"Iya nih, mau kemana sih? mau dianterin sama aa?" timpal laki-laki satunya lagi.

Selesai menggoda Aleeza, tiba-tiba kedua laki-laki itu merintih kesakitan karena ada seseorang yang dengan keras memukul kepala mereka. Aleeza menatap sinis seseorang yang datang dari arah belakang mereka.

"Balikin hpnya!" ucap seseorang itu.

"Apaan sih, El. Gak seru banget tahu gak!" ucap Rendi tak terima.

CANDRA | On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang