1. First Impression

60 21 15
                                    

Hallo Bestie, salam kenal dan cinta ya 😍 ...

selamat datang di dunia halusinasiku, semoga kalian suka ceritanya. Kalo gak suka langsung pergi aja ya.

Karena ini my first story, vote, follow dan komentar kalian sangat berharga buat aku. Oleh karena itu, jangan lupa vote dan share ya kalo cerita ini menarik.

lv u bestie 💖

Happy Reading Bestieh ...


🐒
"Cowok brengsek!"

.


.
.
.

"Aduh mih, name tag aku di mana sih? bantuin Leeza, Mih." Aleeza merengek sembari mencari benda kecil bernama name tag itu.

"Mamih udah ngingetin kamu dari kemarin buat siapin semua keperluan kamu. Tapi kamu malah bilang nanti nanti terus." Tegur sang Mamih sembari ikut mencari name tag Aleeza.

"Ya kan niatnya mau malem, Mi. Tapi aku lupa malah keasikan nonton."

"Kamu kebiasaan sih, nonton drakor melulu sampai lupa waktu. Mami yakin kalau kakakmu malem tadi gak masuk ke kamarmu, pasti kamu gak akan tidur karena keasikan nonton," tegur mamihnya lagi.

"Mamihku sayang, udah dong ngomelnya." tutur Aleeza jengah terus menerus diomeli mamihnya.

Sebenarnya Mamih dan kakak laki-lakinya sudah membangunkan Aleeza dari jam 6 pagi. Aleeza bangun. Tapi, memang mungkin sudah dasarnya kebo dan malas, ia malah melanjutkan kembali mimpinya yang terjeda, dengan alasan masih ada waktu setengah jam lagi. Alhasil, dia malah kesiangan dan bangun jam 7. Padahal ini adalah hari pertama Aleeza masuk ke sekolah barunya.

"Nah, ini dia!!" sorak Aleeza semangat karena berhasil menemukan name tag mungilnya di bawah meja belajar.

Ia pun segera berlari kecil ke arah cermin besar di dekat lemarinya, lalu memasangkan name tagnya. Merapikan sedikit rambut dan pakaiannya yang kusut. Selesai merapikan, ia pun mengambil tas dan menghampiri mamihnya yang sudah menatap dia sedari tadi.

"Hihi aku pergi dulu ya mamihku sayang, muach." Aleeza menampilkan senyum manis, lalu mencium pipi dan punggung tangan mamihnya.

"Aku pergi dulu ya, Mih, daahhhhhh," teriak Aleeza yang sudah sedikit berlari menuju pintu kamarnya.

"Gak sarapan dulu kamu??!!" Teriak maminya meningatkan.

"Nanti aja di kantin sekolah!!" jawab Aleeza dengan teriakan lagi.

Mamihnya hanya mampu menggelengkan kepalanya melihat tingkah putri satu-satunya itu. Ia tak habis pikir. ia jadi merenungi sikapnya dulu, mengidam apa dirinya sampai mempunyai anak perempuan yang sifatnya absurd seperti Aleezaa.

"Aleeza Aleezaaa."

***

"Allhamdulillah, kita telat lagi!!" teriak laki-laki berambut hitam sambil bersujud di depan gerbang hitam yang tinggi.

"Heh, Udin! kenape lu sujud syukur segala!" tegur laki-laki dengan headband hitam dikepalanya.

"Ya kan kapan lagi kita gak ikutan upacara, Sat," jawabnya sambil beranjak bangun.

"Emang lo pernah ikutan upacara?" selidik lelaki berjaket Levis.

Laki-laki berambut hitam itu tertawa kecil, "kagak pernah sih" jawabnya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

CANDRA | On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang