Hwang Hyunjin
AKU memetik senar gitar yang saat ini berada di pangkuanku, menghasilkan melodi-melodi yang indah—yah setidaknya menurutku. Tanganku meraih sebatang rokok yang sudah menyala di asbak yang ada di depanku. Menghisap batang nikotin itu dengan bibirku, lalu mengepulkan asapnya ke udara. Aku memperhatikan saudara kembarku—Yeji bersama temannya yang sudah ku kenal baik, mereka sepertinya tengah terlibat percakapan yang lumayan serius. Aku sedang berada di balkon kamarku, dan dua orang yang kusebutkan tadi tengah berada di teras rumah.
Aku terus memperhatikan gerak-gerik mereka karena aku tak dapat mendengar apa yang mereka obrolkan. Kernyitan di dahiku timbul saat melihat Jeno membawa Yeji ke dalam pelukannya, dan sepertinya Yeji tengah menangis. Apa yang terjadi? Apa Lee Jeno baru saja mengakhiri hubungannya dengan adikku? Walaupun saat ditanya olehku Jeno mengatakan kalau dia dan Yeji tak ada hubungan apapun, aku tetap tak percaya. Mungkin mereka merahasiakan hubungannya dari semua orang. Bisa saja 'kan?
Rokok yang tersemat di kedua jariku aku padamkan dengan menekannya pada asbak, mataku sekali lagi melihat ke arah Yeji dan Jeno yang masih berpelukan—eh? Kenapa Jeno memperhatikanku? Aku bisa melihat matanya itu memandang ke arahku dibalik pelukannya dengan Yeji.
Kupikir Jeno akan langsung pulang, rupanya anak itu masuk kembali ke dalam rumah mengekori Yeji yang sudah terlebih dahulu masuk, aku menghiraukannya dan kembali memetik senar gitarku. Cuaca malam ini cukup membuat tubuhku menggigil, tapi aku tak ada niatan untuk beranjak.
Tok Tok Tok
"Hyunjin, aku boleh masuk?"
Itu suara Jeno, mau apa dia ke kamarku?
"Masuk saja, tidak dikunci kok." Aku menjawabnya dengan sedikit berteriak mengingat jarak balkon dan pintu kamarku tidak cukup dekat, tapi aku masih bisa mendengar bunyi engsel pintu yang dibuka, "Tutup kembali pintunya."
Suara langkah kaki yang sudah tentu milik Jeno perlahan mendekat ke arahku, tapi tak sedikit pun aku mengalihkan pandanganku ke arahnya, fokusku masih ada pada gitar di pangkuanku.
"Sedang apa disini? Apa tidak dingin?"
Kenapa nada bicaranya sangat lembut seperti itu? Aku menggeleng lalu mulai memusatkan atensiku pada Jeno yang rupanya sudah mengambil duduk di sebelahku, "Ada apa?"
Jeno terlihat berpikir sejenak, lalu melemparkan satu senyuman padaku, aku mengernyit heran, sebenarnya ada apa dengannya?
"Kau kesini hanya untuk menanyakan itu?" aku menyimpan gitarku di meja, lalu mengambil lagi satu batang rokok dan menyalakannya dengan pemantik. Aku menyesap nikotin itu dalam-dalam lalu menghembuskan asapnya secara perlahan.
Dapat aku lihat tangan Jeno mengambil gitarku, aku tak mengindahkannya. Jeno mulai memetik gitar tersebut menghasilkan sebuah melodi yang enak untuk didengar. Suara Jeno yang sedikit berat mulai mengalun, aku menyimak dalam diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stacy - Jenjin
FanfictionI'm in love with Yeji's brother. -Lee Jeno ⚠Boyslove Content⚠