ati-ati typo, duh.
=====
"Ah-" Yuuji terengah-engah, tangannya mencengkram erat seprai di bawahnya. Tiga jari Satoru masuk lebih dalam ke lubang panasnya untuk perenggangan.
"Kamu sangat terbuka untukku Yuuji~" Satoru menambahkan jari keempat, "Apakah kamu bermain dengan dirimu sendiri seperti yang aku pinta?"
"Y-ya," Yuuji mengerang, kemaluannya meneteskan pre-cum.
"Ceritakan padaku Yuuji," Satoru mendengkur, memutar jarinya sedikit lebih dalam, "Katakan padaku apa yang kamu lakukan."
"A-aku memasukkan jari-jariku untuk merenggangkan lubangku," Yuuji tergagap malu, "Aku melakukannya setiap malam. Aku tidak bisa cum tanpa itu."
Satoru berfokus pada keempat jarinya, melengkungkannya ke titik yang membuat Yuuji berteriak.
"Aku tidak sabar untuk masuk kedalam lubang sempitmu," bisik Satoru ke telinga Yuuji.
Yuuji merengek, mengulurkan tangannya untuk menyentuh kemaluannya sendiri tetapi di tepis oleh gurunya, "Kamu tidak boleh menyentuh dirimu sendiri Yuuji,"
"Sensei-..." Yuuji memelas tangan bergerak kembali ke bawah.
"Tidak, aku ingin kamu cum hanya dari penis ku." Satoru mendorong tangan Yuuji lagi, empat jarinya yang lain sibuk bermain dengan prostart Yuuji.
"Ya Tuhan-" Yuuji mengerang dan mendorong pantatnya kebelakang, ingin membawa jari Satoru lebih ke dalam.
"Kamu sangat lapar akan penis ku," Satoru menarik jarinya keluar, "Iyakan, Yuuji?"
"Ya," rengek Yuuji sedih, kehilangan jari Satoru di dalam dirinya.
"Apa yang kamu inginkan Yuuji?" Satoru menggoda. Tangannya nakal meremas gemas pada pantat Yuuji, menikmati pemandangan dari lubang basah yang menganga.
"Aku ingin penismu," Yuuji melengkungkan punggungnya, menegaskan keinginannya.
Satoru mengerang setuju, dengan nakal hanya monggosokkan penisnya ke lubang panas itu. Menikmati rengekan dari muridnya.
"Gojo-Sensei. Fuck. Masukkan," mohon Yuuji.
Satoru membuka belahan pantat Yuuji memperlihatkan lubang merah nya yang berkedut. Memberikan tamparan ringan disebelah kanannya, membuat Yuuji melenguh pelan.
"Memohon," Satoru sekali lagi hanya menempelkan ujung penisnya ke tepi lubang Yuuji. Rasa panas terasa menyengat membuat kemaluan Yuuji semakin basah karena bocor.
"Tolong, Masukan penis mu," Yuuji memohon, jari-jarinya menekan pada daging telapaknya, "Tolong Sensei."
Satoru dengan cepat mendorong masuk dan langsung menekan pada titik kesenangan Yuuji.
"Fuck-" Yuuji berteriak saat dia langsung cum.
"Good boy," Satoru bersenandung, "Akan ku pastikan kamu cum berkali-kali malam ini."
"Sensei..." Yuuji terengah-engah, sudah setengah keras lagi.
Satoru mencengkram pinggul Yuuji dan memulai dengan ritme lambat. Kali ini dia sengaja melewatkan sweet spot Yuuji. Murid kesayangannya menggeliat di bawahnya, erang lembut melewati bibirnya, tubuh nya bergetar karena nafsu. Satoru masih tetap mempertahankan kecepatannya yang lambat dan meleset. Menyiksa tubuh di bawahnya, menyaksikan Yuuji mencoba untuk mendorong kembali ke penis Satoru.
"Lagi," Yuuji memelas dari bawahnya, "Tolong."
Satoru tidak menanggapi, melanjutkan dorongan lambat.
"Tolong Sensei," erang Yuuji penuh keinginan, "Aku ingin kau-ah-ah-meniduriku sampai aku berteriak."
Kuku Satoru menancap di pinggul muridnya saat di mulai mendorong dengan kasar, tidak bisa mengendalikan dirinya lagi. Kecepatan meningkat saat Satoru memposisikan sudutnya untuk mengenai prostrat Yuuji dengan setiap dorongan. Napas dan erangan Yuuji semakin memburu. Mengisi telinga Satoru dan memperkuat dorongan tanpa ampun.
"ah Sen-sei, oh Sial. Lebih cepat, God. Sensei, Sensei!" teriak Yuuji bersama dengan cum nya lagi.
Satoru masih mendorong dengan keras dan cepat, tidak memperdulikan Yuuji yang over stimulasi. Satoru hampir cum hanya dengan melihat Yuuji datang. Sulit untuk menahan diri. Tapi, Satoru masih terus bercinta dengan Yuuji, dia belum selesai. Dia akan membuat Yuuji cum lagi; dia ingin Yuuji menjadi kacau di bawahnya.
"Sensei," Satoru terengah-engah salah satu tangannya menyentuh punggung Yuuji.
Yuuji mendorong balik pada sentuhan Satoru. Indra dan pikirannya dengan gurunya, aromanya, sentuhannya, suaranya, rasanya, segalanya. Yuuji menginginkan semua yang bisa Satoru berikan padanya.
"Yuuji..." tangan Satoru membelai bagian belakang lehernya, lalu meraih wajahnya.
Satoru masih mendorong masuk, tubuhnya condong ke depan. Wajahnya mendekat sampai mereka saling memandang.
"Yuuji..." Satoru mengerang pelan, memberikan ciuman kepada muridnya.
Yuuji mengerang keras, perutnya terasa panas saat mencapai klimaks lagi. Satoru yang tidak bisa menahan diri lagi, mengikuti kekasih mencapai kabut kenikmatan klimaksnya.======
oke gitu aja dulu deh... (ya ampun dosa nambah banyak... huhu)
gimana pendapat kalian guys? apa terlalu berlebihan, uh, atau terlalu kotor, atau b-aja....
kalian juga bisa request loh (yuuji x siapa aja) tapi tolong yak jangan ekstrem2 (misal kyk Yuuji x panda, duh please wkwk)
oke deh byebye
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan OneShoot JJK!!!
FanfictionJadi rencananya ini pengen di jadiin kumpulan oneshoot dari yuuji x (siapa aja terserah kalian), yang bisa kalian request nanti. Gitu deh. Kalian juga bisa minta untuk siapa yang jd uke dan seme. Aku sih oke2 aja kalo misal Yuuji!Seme atau Satoru!U...