Tiga

3 3 0
                                    

Happy Reading
----
------
---------
😊
                       🌹

Sebelum lanjut baca mau tanya nih, wajib di jawab!!!
(Kenapa kalian tetap suka sama seseorang, sedangkan mustahil untuk dimiliki? )

Oke lanjut
----------------------
                    
                       🌹

Vero benar-benar di buat kesal dengan pikirannya sendiri, yang terus mengarah kepada masya.

Sudah berapa kali Vero membuat cewek tersebut terluka karena ulahnya.

Hati dan otaknya selalu berlawanan, hatinya terus berkata, “ Itu bukan salah mu,” tetapi otaknya terus menyalahkan dirinya.
sampai di kelas
pikirannya tambah menjadi kacau. Candra dan Putra  yang terus mengusiknya dengan pertanyaan-pertanyaan yang menyudutkannya.

Sampai akhirnya langkah kakinya berjalan menuju kelas Masya. Yang sebelumnya Vero belum pernah sekali-kali terlibat urusan dengan cewek.

Kalian pernah enggak sih ngelakuain hal-hal yang kadang bukan kemauan sendiri, kayak tiba-tiba gitu?

Tetapi karena kelakuan cerobohnya sudah berulang kali membuat Masya terluka dan bahkan Masya masih siswi baru di sekolah, perasaan bersalah semakin bertambah. Dengan pikiran dan langkah yang tidak sejalan tiba lah Vero di ruang kelas Masya.

Benar saja kedatangan Vero membuat kelas Masya gaduh.

“ OMG….. Vero ganteng banget sih.”

“Kamu makannya apa sih.”

“ Pakek skincare apa sih.”

“ Mimin enggak bisa napas.”

“ Vero I LOVE YOU.”

“ Uh…..gila jodoh orang ganteng banget.”

“ Candu banget wajah mu.”

Teriakan para cewek-cewek melihat kedatangan Vero , tetapi Vero tidak menanggapi satu teriakan pun dan tetap berjalan menuju meja masya.

Dengan Masya yang menatap Vero dan Vero yang balik menatap Masya. Dengan tanpa permisi Bero duduk di bangku dekat Masya.

“ Karena gue orangnya tanggung jawab pulang sekolah ikut gue,” kata Vero.

“ Dan gue enggak mau,” sahut Masya.

“ Ini perintah bukan penawaran.” Pungkas Vero.

“ GUE ENGGAK MAU.” Serga Masya, “ LO BUDEK.”

“ Iya gue BUDEK makanya gue enggak denger lo ngomong apa dan gue anggap lo mau.” Tegas Vero.

Tanpa mengucap kata lagi Vero keluar dari kelas Masya.

Baru kali ini Vero di buat kesal oleh siswi. Vero hanya ingin memastikan keadaan Masya, takut karena ulahnya kepala cewek tersebut mengalami luka dalam yang serius.

Tetapi karena sikap Masya yang judes, Vero memaksakan diri untuk lebih menahan emosinya agar tidak sampai memukul cewek tersebut.

Sepulang dari sekolah Vero yang sudah menunggu Masya untuk menghampiri dirinya tetapi justru cewek tersebut malah memutuskan tidak menghiraukan ajakan Vero sebelumnya.

Dengan langkah yang menggebu-gebu Vero manarik lengan Masya untuk ikut dengannya.

“ Lepasin enggak.” Seru Masya yang mencoba melepaskan tangannya yang di tarik paksa oleh Vero.

“ Sudah gue bilang, pulang sekolah ikut gue.” Serga Vero.

“ Sudah gue bilang juga GUE ENGGAK MAU,” cetus Masya.

MasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang