Dalam waktu kurang dari seminggu, dan sudah ada korban yang berjatuhan. Lo tahu apa yang gue lihat? Kumpulan pengecut.
Mereka dengan cerdik memilih orang-orang marjinal sebagai target eksperimen jangka pendek. Di pinggiran sungai, mayat-mayat mengapung bersama timbunan kantung plastik dan serpihan kayu. Bagaimana bisa mereka melakukannya serapi ini?
Gue harus menemukan jawabannya, ya. Gue wajib menemukannya.
Kebetulan, gue kemarin dikontak oleh salah seorang aktivis muda. Walaupun dia masih mahasiswa, tampaknya dia menjanjikan. Hmm. Dia memintaku untuk bertemu dengannya di lokasi kejadian. Gue akan menyiapkan sebuah pistol dan pisau kecil untuk berjaga-jaga jika ini hanya sebuah jebakan. Gue nggak bakal tercebur ke lubang penuh lumpur untuk kedua kalinya.
Gue bakal menulis lagi di sini setelah bertemu dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jurnal Jenjam
Mystery / ThrillerKita, untaian gelung kehidupan Mengandung selaksa kisah dalam bisu Kita mereguk racun yang membara Dan berharap orang lain musnah karenanya Kebatilan takkan binasa dengan sendirinya, maka Bernyanyilah! Biarkan kata-kata menemukan jalannya === Anasa...
