renhyuck menikah

1K 99 27
                                    

cw // marriage life, mpreg


Menjalani kehidupan rumah tangga tidaklah mudah. Ia harus bangun lebih awal, dan menjadi lebih rajin lagi. Apalagi sekarang ia satu-satunya yang bekerja. Berangkat pukul delapan pagi dan harus tiba di rumah sebelum pukul delapan malam atau tidak suami bongsornya di rumah akan mengamuk.

Oh, tidak! Membayangkannya saja sudah cukup membuat Renjun bergidik ngeri..

Suami bongsornya itu jika sudah ngambek akan susah sekali dibujuknya.

Apalagi semenjak hamil, Donghyuck—suami bongsor Renjun, sering kali mengalami mood swing.

Pernah, Renjun tak sengaja meminum air mineral dari botol merek akuadin milik suaminya itu. Dan...

Donghyuck marah besar.

"Renjun anjing! Lo ngapain minum air gue?!"

Renjun melotot, "Hush! Lambene! Inget, dong, Yang, kamu tu lagi hamil, dia bisa denger lho. Jangan ngomong kasar, hm?"

"Bodo!"

Donghyuck berjalan meninggalkan Renjun dengan kaki menghentak. Dan tindakan Donghyuck membuat Renjun bergidik ngeri.

"Jalannya jangan kaya gitu, inget, Yang, kamu la-"

"INGET!" Donghyuck memotong Renjun dengan suara teriakannya.

Sekarang Renjun merasa bersalah, Donghyuck berbalik menatapnya dengan mata memerah dengan air yang menggenang di pelupuk matanya.

"Inget. Gue inget. Gak ngotak banget kalo sampe gue lupa." Donghyuck tertawa, tawa yang terdengar amat menyakitkan di telinga siapapun yang mendengarnya. "Lo tau nggak sih, Huang Renjun? Itu air di botol akuadin bukan air botol biasa!"

Renjun mulai merasa aneh. "Botolnya masih sama kek botol akuadin lainnya. Apanya yang beda?" Oh, tentu saja Renjun hanya bertanya kepada batinnya.

Renjun masih diam, menunggu Donghyuck melanjutkan perkataannya.

"Tadi pas gue ke minimarket, gue ketemu Lee Haechan! Dan lo tahu Huang Renjun?" Donghyuck menatap tajam tepat kepada mata Renjun. Renjun yang menangkap signal bahaya langsung menggelengkan kepalanya.

Helaan nafas berat dan panjang dari Donghyuck Renjun dengar dengan jelas.

"Dia yang ngambilin botolnya dan dibukain juga sama dia... Terus—"

Renjun sudah ketar-ketir menunggu Donghyuck menyelesaikan kalimatnya.

"Gue minta dia buat minum dikit dari itu botol!"

"APA?!"

Oh, tentu saja, Renjun hanya menjerit dalam hati. Lagi.

"Dan sekarang airnya lo abisin!" Donghyuck terlihat menetralkan nafasnya,

"Gak mau tahu, pokoknya kamu harus bawain aku air yang udah diminum sama Lee Haechan! Dan—"

Renjun meneguk ludahnya. Donghyuck kalau sudah pakai aku kamu pas lagi marah gini biasanya bakal bikin Renjun gila.

"Kamu jangan sentuh aku sampe kamu dapetin airnya."










Dan saat itu Renjun dibuat kelimpungan mencari cara untuk bisa bertemu dengan Lee Haechan. Dan selama 8 hari, Donghyuck benar-benar tidak membiarkan Renjun menyentuhnya.

Ya, butuh waktu 8 hari lamanya bagi Renjun untuk bisa bertemu dengan Lee Haechan. Dan sungguh, Renjun amat sangat malu. Bayangkan saja, Renjun harus memohon kepada manager Lee Haechan agar bisa mengabulkan keinginan suami bongsornya.

Renjun masih ingat dengan jelas betapa bahagianya Donghyuck saat bertemu dengan Lee Haechan. Dan Renjun sedikit kesal karenanya.

Siapa yang tidak cemburu?

Ah, sudahlah. Biarkan yang lalu berlalu. Sekarang Renjun sedang sangat senang karena Donghyuck berkata akan memberikan hadiah kepadanya.

---

Renjun baru saja menginjakkan kakinya di rumah sederhananya bersama Donghyuck. Namun, sepi yang menyambutnya.

Berkali-kali Renjun memanggil nama Donghyuck namun tak sekalipun Donghyuck menyahut.

Ditelpon pun tak diangkat. Renjun mulai khawatir.

"Yang... Nggak lucu! Ayo keluar, please!"

Hening. Tetap tak ada sahutan dari Lelaki manisnya.

Tangan Renjun mulai nampak bergetar, "Sayang." Pun suaranya.

Seluruh penjuru rumah telah Renjun jelajahi, namun tetap tak ada tanda-tanda kehidupan.

Dan,

Hiks....

Renjun menangis.

"Donghyuck... Kamu di mana, sayang?"

Suara tangis Renjun memenuhi seluruh penjuru rumah—saking kerasnya suara tangisnya.

Renjun jatuh; terduduk dengan lemas sembari terus memanggil nama Donghyuck-nya.

Hingga Renjun merasakan berat pada tubuhnya.


Dan tangis Renjun semakin pecah. Dengan segera Renjun rengkuh sosok yang sedari tadi ditangisinya—ya, entah bagaimana, tadi Donghyuck tiba-tiba sudah memeluk Renjun.































"Kamu sembunyi di mana, sih? Aku cariin nggak ketemu."

Dan jawaban Donghyuck membuat bulu kuduk Renjun berdiri seketika.

"Aku ketiduran di kamar tamu."

Sumpah! Renjun tadi sudah memeriksa kamar tamu dan tak ada siapapun di sana.

"Kok serem?" Ini Donghyuck yang ketakutan.

"Pindah yuk, Yang?" Donghyuck mengangguk dengan brutal dan itu membuat Renjun panik.

"Biasa aja ngangguknya, entar pusing." Lalu membawa Donghyuck pada rengkuhannya.




















"Ini bukan kali pertama kek gini, anjir!"








End.











Jadi..... Tadi tuh kan aku lagi baca OS renhyuck marriage life dan mpreg juga. Terus tiba-tiba—wush wush wush~ ide cerita, alurnya juga dialognya berterbangan di otak kecilku.

( ◜‿◝ )♡

cerita tentang renhyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang