* Tidak terasa waktu terus berjalan, Lia menunggu Ryujin tak kunjung datang menghampiri, Lia berjalan ke kamar Ryujin *
" Ryujinie? Apakah kamu sedang tidur? Maaf jika aku mengganggu "
* Saat Lia memasuki kamar Ryujin, Ryujin langsung mengusap air matanya *
" Kamu sama sekali tidak menganggu ku Lia. Masuklah "
" Kamu sedang apa Ryu? Kenapa kamu tidak menyusul ku ke kamar? Aku menunggumu. "
" Maaf Lia, tadi aku sedang pergi mencari angin disana, kamu baik-baik aja kan? Apa sakit mu kambuh lagi? "
" Tidak Ryu. Aku ingin memberitahu mu tentang kabar baik ini "
" Kabar baik apa? Katakan? Aku akan mendengarnya "
" Dokter sudah menemukan pendonor jantung untukku, aku sangat senang sekali Ryu "
" Aku juga senang mendengar kabar baik ini Lia. Apa kamu tau siapa orang itu? Yang udah mendonorkan jantungnya untuk kamu? "
" Dokter bilang, orang itu ingin identitasnya di rahasiakan. Jadi aku tidak tau siapa orangnya yang sudah baik padaku Ryu "
" Aku percaya, orang itu pasti orang terdekat kamu dan tentunya sayang sama kamu Lia "
" Menurutmu siapa? Tidak mungkin kamu kan? Karena yang aku tau cuma kamu yang sayang sama aku? dan baik sama aku? "
" Tentu bukan aku Lia. Pasti ada orang lain. orang itu sangat berani mengambil resiko dan tidak memikirkan kesehatannya, sampai dia rela melakukan apa saja demi kamu? "
" Iya Ryu, siapapun orangnya aku ingin mengucapkan terima kasih pada orang itu, dan aku tidak akan melupakan kebaikan yang dia kasih ke aku "
* Ryujin tidak bisa menahan air matanya, ia pun keluar dari kamarnya dan pergi ke toilet *
" Ryujinie, kamu mau kemana? "
" Toilet " *singkatnya *
* Sampai di toilet, Ryujin menangis dan membayangkan jika suatu saat nanti Lia akan tahu bahwa Ryujin yang mendonorkan jantungnya, dan tidak ada dirinya di sisi Lia lagi *
" Maafkan aku Lia, aku harus meninggalkan kamu demi kebahagiaan kamu. " * Batin Ryujin *
* Ryujin keluar dari kamar mandi, ia memegang rambutnya yang perlahan semakin rontok, Ryujin harus tetap menyembunyikan perasaan sedihnya di hadapan Lia *
" Apa kamu tidak apa-apa Ryu? Apa perlu aku panggilkan dokter untuk memeriksa kondisi kamu? "
" Tidak usah Lia, aku baik-baik saja. "
" Syukurlah kalo begitu. Aku sangat tidak sabar ingin cepat-cepat keluar dari rumah sakit ini, bagaimana denganmu Ryu? "
" Iya Lia, aku sama seperti kamu. Aku juga tidak sabar melihat kamu bahagia tersenyum dan tertawa "
" Aku akan melakukan itu semua kalau kamu selalu ada di sampingku seperti ini Ryujinie "
" I will never leave you, i'm promise. I will always be in your heart "
" Ryu, aku sangat berterima kasih selama aku di rawat cuma kamu teman yang aku punya. "
" Iya Lia, aku juga senang bisa mengenal kamu dan mempunyai teman seperti kamu. Oh ya Lia aku boleh tanya sesuatu? "
" Apa yang ingin kamu tanyakan? "
" Aku punya bisnis restoran, jadi nanti setelah kita keluar dari rumah sakit, aku mau kamu meneruskan bisnis aku? Kamu mau kan Lia? "
" Maksud kamu meneruskan bisnis apa Ryu? "
" Maksud aku, kita melakukannya berdua. Karena kalo di handle sendiri, aku kadang merasa kesulitan "
" Tapi kamu harus sembuh dulu. aku tidak akan keluar dari rumah sakit ini sampai kamu sembuh Ryu "
" Jangan begitu Lia, keluargamu sudah lama menunggu untuk ke pulanganmu, kita bisa ketemu disini kalo kamu rindu padaku "
" Baiklah, aku akan sering kesini untuk mengunjungi kamu "
" Dan satu lagi, aku boleh tanya? "
" Apa? "
" Jika suatu saat nanti aku udah nggak ada di dunia ini, aku cuma mau bilang kamu harus bisa jaga diri kamu, jangan lupa makan yang teratur. dan jangan buat mama dan papa kamu khawatir lagi."
" Ryujinie, kata-katamu seperti ingin meninggalkan aku? "
" Tidak Lia, aku tidak ada bermaksud untuk meninggalkan kamu. "
" Kamu tadi sudah janji padaku Ryu "
" Iya Lia, kamu tidak usah panik seperti itu. Kata-kataku tadi tidak perlu kamu pikirkan. Itu hanya ada di dalam pikiranku saja "
" Kalau begitu aku ingin pergi menemui suster "
" Kenapa emangnya Lia? "
" Aku ingin bertanya soal operasi yang kapan akan di mulai. "
" Tapi kamu hati-hati, jangan terlalu capek juga "
" Iya Ryu, kamu juga. Kamu harus perlu banyak istirahat "
* Lia keluar dari kamar Ryujin, Lia pun bertemu dengan suster yang baru saja selesai memberi makan untuk pasiennya*
" Sus, tunggu sebentar. Saya ingin bertanya soal operasi pendonor jantung saya? "
" Oh iya Lia, operasi akan di lakukan besok. Kamu harus tetap jaga kondisi kamu jangan sampai drop lagi "
" Iya sus, terima kasih banyak "
" Saya duluan ya "
" Iya sus "
* Lia kembali ke kamarnya, tak lama kemudian ibunda Ryujin menghampiri Ryujin *
" Ryu? "
" Iya ma? "
" Kamu sudah tau belum kapan kamu akan melakukan operasi? "
" Emangnya kapan ma? "
" Besok. "
" Jadi, besok Ryu nggak bisa ketemu mama, sama Lia lagi? "
" Iya sayang, kamu sudah siap kan? Mama belum siap kehilangan kamu nak."
" Mama harus bisa ikhlasin Ryu, Ryujin ngga akan bisa tenang kalo mama sedih terus-terusan "
" Kamu satu-satunya anak kesayangan mama Ryujin. Mama tidak bisa "
" Mama pasti bisa melewati ini semua tanpa Ryu. Maafin Ryujin ma "
" Terus siapa yang melanjutkan bisnis restoran kamu sayang? "
" Ada Lia ma, Ryu udah tanyain ke dia, dan dia mau "
" Mama akan bantu Lia untuk mengurusnya "
" Iya ma, biar Lia juga ngerti. Pasti restoran kita bakalan rame seperti dulu"
" Mama sangat menyayangi kamu Ryujin"
" Ryujin juga sayang mama "
" I love you sayang "
" I love you too ma "
**
Akan aku buang semua bagian sedih dan menyakitkan antara kita dan hanya menyisakan semua bagian yang indah saja. Agar suatu hari nanti aku bisa tersenyum apabila teringat tentang kisah kita berdua.
- Shin Ryujin -
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.TO BE CONTINUED
Ntah ga tau kenapa author mewek bgt kalo udah nulis cerita our time ini, ngerasa sedih aja kalo Ryujin bakalan tinggalin Lia selamanya.
Semoga ada keajaiban deh buat Ryujin :')
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR TIME
RomanceKetika cinta tidak harus memiliki tetapi bagaimana cara mengikhlaskan, Hubungan romansa keduanya harus melewati berbagai ujian, salah satunya penyakit yang diderita Ryujin