* Ryujin mendengar suara pintu terbuka dari kamar Lia, Ryujin memberhentikan ciumannya *
" Oppa? " * Ucap Lia *
" Dia pacar kamu? " * Balas Ryujin*
" Bukan Ryu, dia abang aku "
" Oh, kirain aku siapa. Yaudah klo gitu aku keluar dulu ya Lia, nggak enak juga klo aku ikut campur urusan keluarga "
" Tapi nanti kamu kesini lagi kan? "
" Iya lah Lia, pasti. Klo gitu saya titip Lia sama anda. Jangan sampe dia kenapa-kenapa "
" Iya lah pasti di jagain. "
* Ryujin keluar dari kamar Lia *
" Oppa kenapa tumben mau ke rumah sakit? Biasanya ogah banget? "
" Di suruh sama eomma nih. Kamu mah ngerepotin banget jadi adik "
" Yaudah klo oppa nggak mau jagain aku, lagian aku udah biasa sendiri. Ada Ryujin juga "
" Siapa Ryujin? "
" Itu cewe tadi yang nemenin aku. "
" Kamu suka sama dia? Klo aku liat dia care banget sama kamu? "
" Klo iya kenapa? Nggak boleh? "
" Bukan gitu maksudnya, takut aja ya kan dia cuma mainin hati kamu doang. Nggak serius "
" Ryujin nggak seperti orang-orang pada umumnya kok oppa, Dia bisa ngerawat aku dengan baik, walaupun dia sedang sakit juga "
" Ya baguslah, aku sih berharap dia bisa terus seperti itu sama kamu. Bisa buat kamu senyum. Itu udah lebih dari cukup "
" Makasih ya Oppa "
" Tapi sorry ya, ntar malem kayaknya aku nggak bisa jagain kamu disini, aku ada urusan sama temen "
" Iya Oppa, nggak apa-apa. Ryujin selalu ada kok di sisi aku "
" Oke good "
" Tapi Oppa beneran setuju kan aku sama Ryujin? "
" Setuju, asal dia setia sama kamu. Dan nggak bikin kamu nangis "
" Oppa tenang aja, Ryujin nggak akan ngelakuin itu sama aku "
" Ok, aku tunggu pembuktiannya "
* Lia tersenyum manis sembari memikirkan Ryujin *
Ryujin POV
( Kamar )
* Ryujin sedang memainkan ponselnya, ayah Ryujin pun datang *
" Ryu "
" Eh, papa? Ada apa pa? Kenapa baru jenguk Ryu sekarang? "
" Maafin papa, kamu juga tau kan papa banyak kerjaan di kantor. Bagaimana kabar kamu? "
" Yaudah lah, papa juga udah dateng hari ini Ryujin seneng banget. Kabar Ryu ya masih kayak gini pa "
" Apa perlu kita pindah ke rumah sakit yang mahal saja? "
" Nggak usah pa, Ryu udah betah di rawat disini. Kita hanya perlu menunggu waktu. Ya kan pa? "
" Papa ingin kamu cepat sembuh Ryu, papa tidak tega melihat kamu di rumah sakit terus-terusan. Di infus seperti itu. "
" Semua akan indah pada waktunya kok pa. Papa nggak perlu khawatir. Nanti akan berlalu dengan sendirinya. Kita hanya menunggu mukjizat dari Tuhan "
" Yasudah, papa mau berangkat kerja lagi. Nanti papa hubungin kamu "
" Iya pa, hati-hati "
* Sebelum ayah Ryujin pergi, ia meninggalkan makanan untuk anaknya itu *
" Buat jaga-jaga klo kamu laper Ryu "
" Iya pa, terima kasih "
" Sama-sama "
* Ayah Ryujin mengacak rambut Ryujin dan keluar dari kamar, Ryujin pun kembali tidur *
Lia POV
* Lia menyadari kakaknya yang tertidur, Lia keluar dari kamarnya menuju kamar Ryujin *
" Ih, AC nya dingin banget sih, katanya sakit paru-paru basah. Kan nggak boleh klo terlalu dingin gini "
* Lia mengecilkan ac kamar Ryujin *
* Ryujin tersadar *
" Eh, Lia? Kamu udah dari tadi di kamar aku? "
" Maaf ya Ryu aku gangguin kamu lagi istirahat "
" Ngga kok Lia. Aku cuma nyadar aja kok AC nya kyk nggak berasa gitu "
" Iya, aku kecilin suhunya. Pas aku masuk tadi dingin banget, katanya kamu sakit paru-paru basah? "
" Aku pernah bilang kan sama kamu klo aku udah biasa, udah kuat sama yang dingin "
" Tapi sama aja nggak bagus sama kesehatan kamu Ryu. Awas ya klo kamu ulangin lagi "
" Hehe iya Lia, aku seneng deh kamu perhatian sama aku "
" Tapi nggak ada yang kamu sembunyiin kan dari aku tentang penyakit kamu? "
" Nggak lah Lia. Oh ya kamu bisa ke kamar aku emang Abang kamu kemana? "
" Dia ketiduran, jadi aku ke kamar kamu deh. "
" Ntar ketahuan sama dia loh "
" Nggak akan Ryu, dia klo udah tidur nyenyak banget "
" Kamu mau tidur disini nggak sama aku? "
" K-kamu serius Ryu? "
" Iya Lia, kamu mau nggak? Masih luas kok, nggak ngerasa sempit malah"
" Yaudah deh aku bisa apa klo kamu ngizinin aku tidur di kamar kamu. "
" Hehe iya Lia, aku tidur duluan ya "
" Iya Ryu "
* Sembari Ryujin memejamkan matanya, Lia kembali ke kamar dan mengambil buku diarynya *
( Kamar Ryujin )
Dear Diary
Hari ini dia mengajakku untuk tidur di kamarnya. Aku nggak tau kenapa bisa sebahagia ini. Aku ingin selamanya seperti ini sampai nanti tiba waktunya aku untuk pulang. Terima kasih Tuhan. Aku menyayangi dia
I love you Ryujin ❤️
* Lia memasukkan buku diarynya di lemari Ryujin, dan tidur memeluk Ryujin *
.
.
.
.
.
.
.
.
.TO BE CONTINUE
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR TIME
RomanceKetika cinta tidak harus memiliki tetapi bagaimana cara mengikhlaskan, Hubungan romansa keduanya harus melewati berbagai ujian, salah satunya penyakit yang diderita Ryujin