! Violence Warning !
Ditengah kegelapan, ada penyiksaan dan penistaan yang memalukan. Para pelaku bersembunyi di semak-semak, dan mereka menyeret seorang pria yang menjadi korban oleh sekelompok remaja sebaya nya yang kerap merundung korban. Seluruh tubuhnya di ikat dengan kondisi tubuh di telanjangi dan terdapat bercak-bercak darah dan tanah kotor karena terseret.
Korban yang diseret itu tentu saja lelah dan tak berdaya sama sekali. Dia sangat malu karena dia tak memakai sehelai benang pun, dia menangis dengan keras dan merasa lemah akan ketidakberdayaan nya.
Bahkan, mereka sempat menjepret beberapa foto telanjang pria yang di ikat itu. Mereka tertawa terbahak-bahak dan menampilkan seringai yang jahat. Kejamnya mereka menyiksa pria itu sampai babak belur dan baju ia mereka bakar sampai hangus. Kondisi sekolah mereka sangat sunyi senyap hanya ada gemerlap lampu jalan di sekitar mereka. Belakang sekolah yang terdapat rumput tinggi dan tanah becek. Menambahkan suasana mencekam yang tiada habisnya, adanya anjing di belakang tembok sekolah ini mampu membuat merinding.
Tak tahan, si korban yang diseret itu pingsan karena sudah kehabisan tenaga dan dia sangat pucat. Para pelaku yang menyeretnya segera meninggalkan nya dengan tidak mengenakan apa-apa. Sungguh tidak berperikemanusiaan dan kejam para pelaku biadab itu. Mereka tidak melepaskan ikatan tali tambang yang mengikat pelaku itu pun.
Beberapa Jam Setelahnya..
Setelah beberapa jam pingsan. Sang korban terbangun dengan semakin melemah. Waktu sepertinya menunjukan pukul 3 pagi. Ia terbangun di sebuah gubuk kecil di atas sebuah tempat tidur yang sudah reyot dan diselimuti dengan selimut yang lusuh dan berdebu juga ia sudah berpakaian seperti jubah tidur panjang berwarna hitam. Serasa dia terangkat sebelumnya dan terbang di atas tanah ke dalam tempat itu.
Dia kebingungan sekali. Siapa yang membawanya ke gubuk tua itu? Ia juga merasa takut karena sebelumnya tidak bisa berpikir panjang karena ketakutan. Ia pikir dirinya akan di bunuh seperti di film-film pada biasanya, namun dia salah besar. Dalam gubuk itu, banyak sekali benda-benda usang seperti buku dan juga papan permainan yang menarik perhatian nya.
Dia menatap ke pergelangan tangan nya yang terdapat sebuah gelang bertuliskan 'Danu'. "Oh, nama ku Danu." ucapnya, dia seperti orang yang amnesia karena efek dari penyiksaan itu. Banyak sekali dari hal-hal tersebut yang membuat dirinya termenung. Rasanya sakit sekali karena dia tidak hanya saat itu mengalaminya, namun berkali-kali dan itu melelahkan. Harapan Danu, hanyalah ingin mereka yang berbuat jahat kepadanya mati saja, menyusahkan manusia baik di muka bumi ini saja, batin Danu seperti itu sambil meringkuk dengan kedua kakinya dan menangis.
Danu termenung lama. Namun, dia terkejut dengan kedatangan seorang pria yang mengenakan jubah hitam yang sudah terlihat lusuh dan dekil juga compang-camping. Seperti Grim Reaper? Lalu, pria itu mendekat dan hanya memberikan sebuah papan. Lalu, pria itu kembali keluar dengan tanpa mengucapkan apa-apa. Hanya itu saja, sebuah papan yang awalnya menarik perhatian Danu.
Awalnya, Danu kebingungan dengan maksud pria itu. Papan itu bertuliskan 'OUIJA'
Ada kertas petunjuk, lilin, penunjuk kayu dan sebuah pisau. Disebutkan bahwa papan itu digunakan untuk memanggil arwah yang ada di sekitar atau tertentu. Mulanya nyalakan lilin, lalu dengan menggunakan penunjuk kayu/planchette itu bisa menggerakkan kemana arah jawaban berada, akankah ke kata 'Ya/Tidak' begitu juga sebaliknya.
"Tapi, tunggu. Pisau ini untuk apa ya? Yang aku tau, biasanya tidak ada pisau di dalam permainan papan ini," heran Danu. Ia membaca ulang yang ada di kertas panduan itu. Disebutkan bahwa pisau tersebut berguna untuk di tunjukkan kepada orang yang di tuju melalui perantara arwah yang kita panggil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary of Depression
Short Story[Ongoing, S2] "Dear Diary. Penuhilah semua hal dengan kenikmatan. Jauhkan semua hal penderitaan dan ku berdoa semoga semua umat manusia menjadi diri sendiri dan bisa berdamai dengan semua masalah masing-masing."