Seperti kata orang, cinta pertama itu hadir saat kita berada di masa sekolah menengah pertama. Atau aku salah? Mungkin cinta pertama seseorang berbeda beda. Tapi apakah cinta pertama selalu bisa di miliki? Mungkin sebagian orang akan bilang "Iya" Dan sebagian orang lagi bilang "Tidak". Tapi tidak dengan aku. Cinta pertama aku tidak seperti orang orang yang bisa di miliki bahkan aku butuh bertahun-tahun untuk menunggu cinta pertama.
Kurang lebih dari 5 tahun aku menunggu sosok lelaki ini. Apakah aku berusaha? Ya, aku berusaha untuk bisa menggapai laki-laki tersebut. Laki-laki yang aku kenal pada masa sekolah. Laki-laki yang menurut ku punya kharismatik nya sendiri. Laki-laki tidak terlalu tinggi tapi satu hal yang aku suka. Dia memiliki gigi ginsul, ketika dia senyum itu adalah senyum termanis nya. Apakah aku mencintai karena fisik? Bukan seperti itu. Jika mencintai secara fisik itu hanya sebuah kekaguman saja.
Aku tidak tau bagaimana aku bisa jatuh cinta sama dia, semuanya berjalan begitu saja. Kita tidak bisa menentukan kepada siapa kita jatuh cinta. Kita juga tidak bisa menentukan kapan kita jatuh cinta dan di mana kita jatuh. Jatuh cintai itu sebuah takdir yang tidak bisa kita rencanakan.
Bukan tentang jatuh cinta pada pandangan pertama tapi tentang sebuah rasa cinta. Untuk pertama kalinya aku merasakan seseorang laki-laki yang pertama kali dia tersenyum kepadaku. Mungkin saat itu rasa itu belum ada tapi lama kelamaan rasa itu muncul.
Selama aku mencintai nya, apakah cinta ku terbalas? Sedikit terbalas. Dia mengetahui bahwa aku mencintai nya tapi hanya sebatas itu saja. Mengetahui setelah itu tidak peduli. Sakit? Iya sangat sakit.
Aku kira setelah tamat sekolah, aku bisa melupakan nya tapi tidak. Aku masih mencintainya dan menunggu nya sampai saat ini. Bodoh tapi aku bisa apa. Semakin aku ingin melupakannya semakin juga rasa itu tumbuh.
Iya, aku bodoh sampai saat ini mencintainya sedangkan dia sama sekali tidak mencintaiku.
Haii, aku kembali lagi dengan judul yang baru. Semoga kalian suka
Terima kasih sudah membaca
