Bagian 3

6 1 0
                                    

Seminggu telah berlalu, aku tengah mencoba seperti biasa saja sekarang. Dia telah melupakan kejadian waktu itu. Duduk di belakang sambil menatap keluar jendela adalah hal yang menyenangkan bagi dia saat ini. Bukan tidak ingin bergabung dengan teman nya yang lain tapi masih ada rasa trauma di dirinya.

Saat ini pergantian mata pelajaran, Bahasa Inggris pelajaran favorit aku. Kini aku tengah fokus me memperhatikan guru menjelaskan pelajaran. Dan seketika ada guru dan seorang siswa masuk ke dalam kelas.

"Perhatian semua" Ucap salah satu Guru. Sontak semua siswa yang tadinya sibuk menulis kini tengah menoleh ke depan tak kecuali aku.

"Kayak enggak asing sama orangnya" Batinku

"Itu enggak mungkin Aldo kan?" Batinku

"Hari ini kalian kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan dirimu Aldo" Ucap Guru tersebut

"Hai semuanya, aku Aldo Permana pindahan dari Jogja. Senang bertemu dengan kalian semua" Ucapnya sambil tersenyum

"Hai juga Aldo" Ucap seluruh siswa.

"Sumpah kalau ini Aldo sepupu ku bakalan minta penjelasan" Ucapku dengan pelan.

"Aldo kamu boleh duduk di samping Ayyana dulu" Ucap guru tersebut. Aldo pun berjalan menuju meja tempat aku duduk.

"Bu tapi di samping saya udah ada orang bu" Ucap ku

"Iya Ibu tau, untuk hari ini. Besok dia akan duduk sama Genta" Ujar sang guru.

"Sensi amat sama gue, Ay" Ucapnya sambil terkekeh.

"Aku butuh penjelasan" Jawabku

"Pulang sekolah gue jelaskan" Ujarnya sambil tertawa 

****
"Lu tau kan gue sama bokap enggak pernah akur" Ujarnya. Aku pun cuma mengangguk saja

"Semalam gue buat masalah sama bokap gue, nah dia marah marah terus dia ngirim gue ke sini. Ya, gue bersyukur lah bisa pulang ke kota tercinta gue ini"

"Udah gitu gue dengar dari nyokap gue kalau lu itu enggak mau sekolah. Sebagai sepupu lu yang baik ya udah gue memutuskan untuk sekolah lagi di kota ini dan satu sekolah sama lu, sesuai janji gue sama lu" Ujar Aldo

"Iya gue tau lu itu enggak suka di janjikan makannya gue enggak ada bilang ke lu kalau gue pulang ke kota ini"

"Bagus deh kalau gitu, buat apa lu janji tapi pada akhirnya lu enggak bisa tepati" Ucap ku

"Lu kenapa? Masih marah sama kejadian yang lalu, udah lupakan aja lagian itu kan Abang lu sendiri"

"Bodo amat" Ujar ku.

"Tapi aku berharap enggak ada yang tau sama hubungan kita" Ucap ku pun langsung pergi ninggalin dia.

****

Pagi ini awan mendung menyapa semesta. Tepat pukul 07.30 para siswa di SMA Harapan kini tengah berbaris mengikuti apel setiap pagi. Setelah berjalan 20 menit, mereka semua memasuki kelas nya masing-masing. Tak terkecuali Ayyana dan teman-temannya yang bergegas memasuki ruang kelas.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Good morning students, how are you today?" Ucap  sang Guru.

"Walaikum salam warahmatullahi wabarakatuh. Good morning Mam, I'm very good Mam" Ucap semua murid

"Buka buku pelajaran Bahasa Inggris dan buku catatan. Hari ini materi kita mencatat tentang " Present Perfect Tense" Ujar sang guru.

Mereka pun tengah mencacat materi yang di berikan sang guru. Setelah mencacat, guru menjelaskan materi tersebut dan memberi soal. Pelajaran Bahasa Inggris telah selesai setelah itu masuk ke pelajaran Aqidah Akhlak. Setelah 45 menit berlalu pelajaran tersebut telah selesai dan selanjutnya jam istirahat.

"Aldo, lu tau lagu Bondan? " Tanya Genta

"Lagu yang mana? Lagu Bondan banyak "

"Yang judulnya " Ya sudahlah"" Ucap Genta

"Tau, emang kenapa? Lu mau ngamen pakai lagu itu?" Canda Aldo

"Lu kalau ngomong jangan jujur jujur kali Aldo. Iya, dia bilang ke gue siap pulang sekolah mau ngamen di rumah makan yang dekat sekolah itu" Ujar Gala sembari tertawa

"Sial lu berdua. Gue mau tanya arti dari  "Cause everything's gonna be okay" Itu apa?" Tanya Genta

"Sok sok an lu ngomong Inggris, ujian bahasa Inggris aja remed"  Kekeh Gala. Gala paling senang kalau urusan nistain Genta.

"Lu ada masalah apa sih sama gue. Sumpah pengen gue tinju aja muka lu itu"

"Aldo, lu tau artinya?" Tanya Genta lagi

"Tanya aja sama Ayyana, dia jago bahasa Inggris. Gue lagi malas berpikir"

"Ay, di panggil Genta" Teriak Gala 

"Ayyana" Teriak nya lagi

"Apa?" Ucap ku  dengan dingin

"Jangan kayak kulkas dong Ay, kan Akang Gala susah nanti dekati nya" Ujar Gala, detik berikut nya dia di tatap horor sama Ayyana.

"Ay, arti dari Cause everything's gonna be okay apa?" Tanya Genta yang turut menanyakan. Lagi lagi Ayyana hanya diam.

"Aldo, coba lu tanya ke Ayyana mana tau dia mau sama lu" Ujar Gala.

"Ay...

"Semuanya akan baik-baik aja" Ucap aku

"Makasih Ayyana, love youu" Teriak Gala, untung kelas masih sepi. Lagi lagi aku menatap horor Gala

"Biasanya cowok yang dingin tapi ini malah cewek, suka deh liat nya" Cecar Gala

"Aslinya dia enggak kayak gitu kok" Ucap Aldo. Mampus gue keceplosan

"Lu tau dari mana?" Tanya Genta dengan curiga.

"Ya gue tebak aja" Jawab Aldo dengan acuh

"Pasti lu ada hubungannya sama Ayyana"

"Ya adalah kita kan teman sekelas. Emang lu enggak teman sekelas sama dia" Ucap Aldo sembari menunjuk ke mereka berdua.

"Gue penasaran jadinya sama Ayyana" Ujar Gala

"Gue juga" Ucap Genta dalam hati


Cerita nya masih kisah masa lalu ya readers

Selamat menikmati dan membaca. Jangan lupa tekan tombol bintang di pojok dan komen ya...

Happy Reading


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Coretan TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang