Bagian 13

11.8K 735 2
                                    

Hallo selamat malam kalian semua
Gimana kabarnya ? Semoga sehat selalu
Jangan lupa sholatt 5 waktu.
-
-
-

Happy reading😍

" Ya Tuhan kenapa aku kepo banget sih sama ucapan kiyai tadi ada apa ya? Apa jangan-jangan-" ucapan Mimi terpotong oleh Anisa.

"Jangan-jangan apa?" tanya Anisa antusias.

"Apa jangan-jangan Ustadz Syauqi sudah mengkhitbah Zahra? Oo My God." jawab Mimi menduga-duga.

"Kayaknya nggak mungkin deh Mi, kita 'kan tahu sendiri Ustadz Syauqi itu bukan tipe Zahra." sahut Anisa tidak percaya.

"Iya juga sih... Ish tau ah pusing aku mikirinnya, mending kita sarapan dulu laper nih." gerutu Mimi mengelus perut nya.

"Iya Mi ayok aku juga kalo nggak sarapan nggak bisa mikir aku."

*****************************************

Citra yang sedang sibuk membersihkan toilet dengan penuh amarah di dalam otaknya kini sedang menyusun rencana.

"Ini semua gara-gara santriwati baru itu si Zahra gue jadi capek-capek gini!" gerutu Citra membanting kan pel yang tadi sedang di pegangannya.

"Bersihkan dengan baik." ucap Ustadz Syauqi yang sedang berkeliling di lingkungan pesantren.

"E-eh Ustadz i-iya ini citra bersihin nya dengan baik kok." sahut Citra terkejut dan langsung mengambil pel yang tadi ia banting.

Ustadz Syauqi tidak meresponnya ia pergi begitu saja.

"Huh tadi Ustadz Syauqi denger ucapan gue nggak ya?" tanya Citra pada dirinya sendiri.

"Ah bodo amatlah, sekarang yang harus gue pikirin adalah gimana caranya gue balas dendam sama si Zahra!" murka Citra.

Citra terus memikirkan ide untuk mengerjai Zahra untuk balas dendamnya.

"Gue punya ide, ide yang sangat bagus rasain Lo Zahra !" gumam Citra.

Bel masuk kelas berbunyi Citra langsung meninggalkan toilet dan membersihkan tangannya yang kotor.

"Aduh kayaknya ada yang habis dari toilet nih mana sempet mandi hahaha." cetus Mimi saat melihat citra memasuki kelas. Citra nampak tidak terpancing bahkan dia membalas Mimi dengan satu senyuman yang mengandung arti sesuatu.

"Dih gue mah nggak ngajak Lo senyum," ucap Mimi dengan kasarnya.

"Mi, udah lah biarin aja toh dia juga sudah menyesal kamu nggak boleh gitu." sambung Anisa memperingati Mimi.

"Abisnya aku kesel Nis sama dia."

"Udah ah kamu kendaliin emosi kamu, jangan sampai emosi yang mengendalikan kamu."

"Iya deh iya."

Citra duduk di bangkunya. Dia celingak celinguk mencari keberadaan Zahra yang tidak ia temukan.

'tu anak kemana?' batin Citra.

Tidak lama setelah itu Kiyai Abdullah memasuki kelas. Anisa dan Mimi nampak semangat mereka ingin tau tentang pengumuman di akhir tadi.

Berjodoh Dengan Ustadz Tampan ( Sudah Terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang