Pagi kembali datang di Jeju. Terlihat Mi Cha yang sudah rapih dengan kemeja putih di lapisi blazer berwarna navy yang juga senada dengan warna celananya.
Tok tok tok
Pintu di ketuk. Mi Cha buru-buru merapihkan make up-nya yang tersisa dan memakai sepatu. Tak lupa ia juga mengambil tas berisi kertas-kertas yang perlu di bawanya.
"Sudah siap?" tanya Juna yang juga terlihat rapih dengan setelan jas berwarna maroon.
Mi Cha menganggukkan kepalanya.
Modil sedan yang di tumpangi oleh Juna dan Mi Cha itu kemudian membelah jalanan pulau Jeju di pagi hari yang cukup sepi.
"Ah.. jika saja aku datang kesini untuk liburan pasti akan lebih menyenangkan," seru Mi Cha.
Juna terkekeh dan kemudian menyahut, "kau benar."
Setelah perjalanan yang cukup jauh, mereka akhirnya sampai di sebuah kantor yang terlihat tidak terlalu besar, namun cukup menarik.
Mereka memasuki gedung kantor tersebut dan menuju ke lantai 7.
Sesampainya di lantai 7, Juna dan Mi Cha memasuki sebuah ruangan yang di pintu depannya tertulis CEO.
Juna mengetuk pintu sebagai tanda pemberitahuan jika mereka telah datang yang kemudian di sahuti oleh sebuah suara berat seorang pria, "masuk."
Juna dan Mi Cha memasuki ruang CEO tersebut. Terlihat seorang pria seperti tengah menunggu kedatangan mereka. Pria yang terlihat cukup tua itu menyambut Mi Cha dan Juna dengan senyuman lebar. "Akhirnya kalian datang! Silahkan duduk," ucapnya.
"Jadi bagaimana hasilnya?" ujar pria paruh baya tersebut.
Juna mengambil kertas yang berada di dalam tas yang di bawa oleh Mi Cha dan memberikannya pada pria tersebut. Ia mulai menjelaskan progres proyek kerjasama mereka.
Mi Cha yang memang baru pertama kali turun langsung akan hal seperti ini, jadi hanya menyimak setiap percakapan antara Juna dan pria paruh baya tersebut. Sesekali ia juga menulis jikalau ada hal penting menurutnya.
***
Member Seventeen telah selesai melakukan rehearsal untuk show terakhir mereka. Seperti biasa, backstage panggung acara musik pasti selalu penuh dengan berbagai idol.
Satu hal yang sangat Mingyu hindari, bertemu dengan salah satu mantan kekasihnya yang begitu mengkhianati dirinya. Nayeon.
Nayeon mendatangi ruang tunggu Seventeen sembari memberikan album mereka. Kebetulan sekali di sana ada Mingyu yang sedang asik bermain game di ponselnya.
Wonwoo menyenggol lengan Mingyu dan menunjuk ke arah Nayeon dan member twice lain dengan dagunya.
Mingyu melihat sekilas ke arah mantan kekasihnya itu dan kembali membuang muka. Ia sudah sangat membenci wanita tersebut.
"Ada kamera, jadi kendalikan ekspresi mu," tegur Wonwoo setengah berbisik pada Mingyu.
Dalam hati, Mingyu sudah sangat membatin. Ia tidak ingin lagi berurusan dengan wanita itu.
Para member Seventeen akhirnya berkumpul dan mendatangi member twice. Mereka saling bertukar album dan berjabat tangan sembari berbicara singkat untuk keperluan siaran. Mingyu yang sudah sangat membatin hanya terdiam dan memilih mengambil posisi di antara para member yang pendiam, salah satunya Wonwoo.

KAMU SEDANG MEMBACA
Thanks || Kim Mingyu [Completed]
FanfictionTerimakasih sudah bertahan dan terus percaya padaku. Aku sangat bersyukur memiliki wanita seperti mu, Bae Mi Cha -Kim Mingyu Menghabiskan waktu bersama mu merupakan salah satu mimpi terindah ku yang akhirnya menjadi kenyataan -Bae Mi Cha