Ohayo!!Hai Pren....Kalian kabarnya gimana?
Lagi baikkah?Atau lagi sakit kayak lily.Jangan bilang kalian sedang mengalami seperti lily.Selalu tersakiti walaupun itu datang dalam diri sendiri.
Jangan yah.
Kehidupan Kita beda beda!
Jangan Samakan Dalam Novel dan kehidupan Sehari hari.
itu sangat beda jauh bung!
Itu kayak Langit dan Bumi....
heheheheh....Dan Kalau ada Persamaan Cerita,tempat,Dan nama/gelar.Mohon Di maafkan Karna Cerita ini Real Dari Otak saya;)
Sebelum lanjut absen dulu kalian dari mana?
Kalau sudah......
Enjoy to Reading:)
°°°
Malam ini begitu dingin.Bintang bintang yang tadinya bertaburan hilang lenyap menggantikan sekelompok awan yang berwarna kemerahan.
"Apakah Akan turun hujan?"
"Turun lagi?"
"Kenapa tidak saat aku senang saja?"
"kenapa harus saat aku sedih?
Pertanyaan itu terus menghantui gadis dengan hoodie berwarna Coklat yang senantiasa menghangat tubuhnya yang mulai terusik hawa dingin.
Dia meniup pelan tangannya,mengusap dua permukaan kulit tangannya agar terasa hangat.Untung saja ada halte yang bisa menjadi tempat berteduhnya, kakinya tak sanggup untuk menompang dinginya malam ini.
"Kamu terus saja begitu,menjadi beban untuk kami!"teriak pria paruh baya lalu melayangkan tamparan ke arah gadis yang terduduk lemas itu.
"Kamu kira saya kerja hanya untuk kamu berobat?TIDAK!!!Enak saja kamu"Gadis itu hanya terdiam meruntuki nasibnya.Menjadi bagian Keluarga Ciptayogro bukanlah hal yang patuh di banggakan.
Keluarga itu seakan mengilai sebuah benda yang tak bernyawa alias uang.Aktifitas mereka hanya di penuhi untuk mencari uang.Tidak ada kata tidur bagi mereka.
Malahan gadis yang lemas itu harus bekerja walaupun badannya tak bisa mengimbangi lagi.Mengajak Badanya untuk kerja sama tidaklah muda.
"kamu pergi sekarang dan pulang membawah pundi pundi untuk saya!!!"
Gadis itu mencoba melupakan kejadian tadi.Kejadian yang selalu sama setiap harinya.Rasa sesak di dadanya tak bisa tertahankan,Bulir bulir air sudah mengalir di pipi tirusnya itu.
"Udah larut begini,cari kerja di mana?"monolognya sambil menengok ke kanan ke kiri guna mencari apakah ada taxi atau bus yang akan lewat di jam 11 malam seperti ini.
"Nanti aku pulang gimana?Apakah aku harus di pukul lagi?"
Gadis itu coba mengusir pikiran buruk itu.Dia mencoba bersabar dan mencari transprotasi yang akan dia gunakan mencari pekerjaan.Matanya masih sembab,Air matanya sudah mengering.Tapi tetap saja harus ada kesedihan yang dia harus tuntaskan malam ini.
Baju seragamnya masih melekat di badanya.Jam seperti ini dengan seragam pasti akan ada pikiran aneh kalau ada orang orang berpapasan dengannya.
"Lily?Lily Ciptayogro?"tanya seseorang di depan gadis itu.
Kepalanya yang menunduk Akhirnya menatap orang asing di depannya.Gadis itu menatap dari atas hingga ke bawah.Seragam orang itu mirip dengannya.
"Ah jangan salah paham,Aku Raka!Ah,lebih tepatnya Aka"ujar orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lily
General FictionBunga Lily melambangkan kehidupan ku. Bukan. Bukan cinta. Melainkan Duka Cita. Aku terlahir dengan umur yang belum cukup untuk di lahirkan.Keluargaku Seakan menyesal aku di lahirkan secara prematur dan Aku harus merasakan sakit di bertambah usiaku. ...