Misteri Ruangan Itu

22 1 0
                                    

----------》

Saat itu.. Kulihat sosok lelaki, hitam pekat. Terdapat semacam asap hitam, menggumpal dan mengelilingi sekujur tubuhnya. Auranya begitu gelap dan suram, dia terbang ke arah ku bagai hembusan angin ditambah aroma busuk dan juga amis .. "Jangan kesini! Pergii..!! " Itulah bisikan yang terdengar di telinga ku..

《----------

Hari pertama ku ikut Ekstrakurikuler di Sekolah, berjalan dengan baik. Aku dan beberapa teman di kelas ku, mendapat jadwal latihan pada hari Selasa dan Kamis. Rifa, Eka dan Dian mereka adalah teman sekelas ku, aku memang belum terlalu akrab. Tapi karena hanya mereka yang satu kelas dengan ku dan mengikuti Ekstrakurikuler. Apa salahnya kan, kalau aku berbaur dengan mereka bertiga? Aku mulai latihan sepulang sekolah.

"Ehh, Fa. Main dulu yuk, aku pengen liat-liat sekolahan kita. Soalnya kan aku belum terlalu tau" ajak ku kepada Rifa.

"Boleh, yaudah ayo. Lagian masih ada waktu juga kok" Jawab Rifa.

Kebetulan, Dian dan Eka juga ada di sebelah ku. Jadi, mereka pun memilih untuk langsung ikut aja

"Yaudah, aku juga ikut" ucap Dian

"Daripada sendirian, mending join aja. Gua ikut lah" timpa Eka

_

Menurut sebagian orang, sekolahan ku termasuk salah satu sekolah yang lumayan angker dan mengerikan. Pasalnya, ada beberapa Toilet rusak dan beberapa ruangan yang tidak terpakai. Dimana, di tempat itu seringkali memunculkan aura-aura tak biasa, itu menurut keterangan dari penjaga sekolah. Tak jarang juga, sebagian dari penunggu disana menampakkan wujudnya. Dari area lapangan, kami berjalan ke area kelas 2. Di sampingnya adalah Aula, adapun di bagian pojoknya yaitu gudang yang bersebelahan dengan toilet guru. Melihat dari depannya saja, sudah terasa hawa tak biasa. Temboknya pun terasa begitu lembab dan dingin, padahal jarak ku dengan ruangan itu masih sekitar 20 meteran.

"Di samping toilet itu ruang apaan? Kok ga ada bacaannya?" Tanya ku

"Ohh, itu gudang. Tadinya sih, perpustakaan cuma sekarang dipindahin kata Pak Gugun, penjaga sekolah ini" jawab Dian

"Ohh gitu" balas ku singkat

"Gua kok ngeri ya, rasanya? Padahal kan, ini masih agak siang lohh" ucap Eka, sedikit berjalan lebih dekat dengan ku

"Hhaa..! Takut ya bilang aja takut, Ka.. Ka" ejek Rifa

"Nahh, ada benernya juga hhe" balas Eka, dengan sedikit cengengesan

Baru saja berjalan-jalan sebentar, kakak kelas memanggil kami semua. Kebetulan, ada beberapa kakak kelas yang menjadi pengajar kami di Ekskul itu. Kami semua pun berlari ke lapangan, dan berkumpul. Kegiatan pun dimulai..

_

Tak terasa, jam menunjukkan pukul 16.05 kegiatan Ekstrakurikuler pun selesai dilaksanakan. Kami bersiap untuk pulang, sebelum itu aku merasa tidak tahan untuk buang air kecil. Aku teringat omongan teman-temanku tadi, berhubung toilet pria bersebelahan dengan Aula dan toilet yang sudah tidak terpakai. Aku pun meminta kepada Dian untuk mengantarku.

"Yan, anter dong, pengen pipis nih" ucap ku

"Yaa ayo, sekalian aku juga. Udah ga kuat nahan nih, hhe" balasnya

Aku dan Dian berjalan menuju toilet, sedangkan Eka dan Rifa mungkin sudah pulang duluan. Sambil menahan pipis, aku melihat tiap-tiap kelas yang sepi dan kosong tanpa ada seorang pun di dalamnya. Aku melihat ke salah satu bangku. Sekilas, seperti ada orang, hanya saja dia seperti sedang tertunduk.

"Lohh! Itu apaan?" ucap ku kaget

Dian pun terkejut, "Ahh,apa sih Man? Ga ada apa-apa lohh, jangan buat orang parno dong.." balasnya sambil menepuk pundak ku

Kita sampai di toilet.. Rasanya, penglihatan ku seperti kabur. Terasa begitu pusing, seolah dikaburkan oleh sesuatu. Terlebih saat aku melihat ke arah toilet rusak yang sudah tak terpakai. Pintu toilet itu menghadap ke arah ku. Kulihat atap di pintu masuk toilet itu berlubang, puing-puingnya berserakan di bawah, karena pintunya pun terbuka. Sepertinya, jarang juga ada orang yang berlalu lalang di sekitar sana. Keadaannya pun seperti tidak terurus dan seperti diluar area sekolah

"Woy? Ayoo!" Ucap Dian
"I.. iyaa, Yan" jawab ku, dengan sedikit kaget. "Jangan lama-lama ya?! Gua duluan" tambahnya

Aku di toilet sebelah kiri dan Dian di sebelah kanan. Masih terpikirkan olehku, suasana diluar tadi rasanya terbawa ke dalam toilet ini. Ku dengar Dian asik sendiri, mungkin untuk memalingkan rasa takutnya.

"Yan, Dian.. Buruan lohh..!" panggil ku. Dian yang dari luar pun masuk, "Gua disini, Man. Ngapain manggil-manggil? Ga ada orang di dalem.." jawabnya.
"Terus, kenapa pintunya nutup? Ku kira masih di dalam tadi.." tanya ku heran.

"Eh, iya yaa.? Tapi perasaan, tadi ga gua tutup. Kok..?" balasnya dengan heran. "Cabut aja cepett ahh..!" tambahnya, sambil bergegas keluar dari toilet.

Aku pun ikut bergegas keluar.. Dian melangkahkan kakinya dengan cepat, aku pun melakukan hal yang sama. Setelah lumayan jauh dari toilet, aku melihat ke arah gudang tadi. Kuperhatikan dari celah gorden, seperti tertiup angin.

_

Saat itu juga, kulihat seperti sosok lelaki, hitam pekat. Terdapat semacam asap hitam, menggumpal dan mengelilingi sekujur tubuhnya. Auranya begitu gelap dan suram, dia terbang ke arah ku bagai hembusan angin ditambah aroma busuk dan juga amis .. "Jangan kesini! Pergii..!! " Itulah bisikan yang terdengar di telinga ku..

Bersamaan dengan angin keras ke arah ku, disertai suara bisikan yang misterius itu aku merasa pusing dan mual. Aku pun bergegas untuk meninggalkan tempat itu

"A.. aku duluan Yan, makasih yaa" ucapku terburu-buru. "Iya, Man.. " jawabnya, dengan sedikit heran

____________________________________

Bersambung..

Note: Cerita ini bakal sering di Revisi. Karena, mungkin masih banyak kesalahan. Mohon di maklum yaa, hhe

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

InstingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang