awalnya.

96 13 6
                                    



cerita ini berlatar belakang tahun 1997.

———

tian berpamitan dengan nenek dan ayahnya, sambil membawa sebuah keranjang berukuran sedang yang berisi dengan beberapa makanan seperti lontong isi dan gorengan. setelah itu, tian berjalan menuju sekolahnya mengunakan sepeda yang baru dibeli ayahnya sebulan lalu dengan tabungan ayahnya, beberapa kali ia berhenti disebuah warung kecil sambil menaruh makanan yang ia bawa.

pukul 06.45 tian sampai disekolah, menaruh sepedanya ditempat parkiran khusus sepeda lalu ia berjalan kekantin. setelah selesai menaruh makanannya di ibu kantin langganannya, tian langsung berjalan menuju kelasnnya. sudah cukup ramai ternyata.

tian tersenyum ketika teman sebangkunya memanggil namanya. manda utami namanya, sahabat tian dari mereka masih di perut ibu mereka, sudah seperti saudara sendiri malahan. tian mendudukan dirinya tepat disamping kanan manda.

" ian, besok bisa ikut gak? " tanya manda sambil sibuk memakan lontong isi dan beberapa gorengan yang tian bawa tadi.

" besok? sabtu? ngga bisa, kan bantu nenek jualan didepan pasar. " balas tian sambil mengecek pr-nya yang kemarin lusa sudah ia kerjai.

" ih, ikut dong! besokkan ada acara tanding basket sama sekolahan sebelah. udah, dagang aja disekolahan, janji deh manda bantuin! " balas manda sambil melihat tian dengan tatapan memohon.

" loh? beneran, man? aku kok baru tau, ya? " balas tian sambil melirik manda. yang ditanya cuman mendengus lalu menganggukan kepalanya.

" iya! kamu sih, ga update! coba deh cek dimading, ada kok! emang raja ga bilang apa? apa mungkin sibuk latihan kali ya, dia? ian, aku kelupaan ngerjain pr, liat ya? hehehe. " ucap manda sambil mengambil buku pr milik tian, tian cuman bisa terkekeh pelan lalu tersenyum.

" bisa jadi, lumayan lama sih ga ngobrol sama dia. udah sana kerjain dulu, bentar lagi bu nunung dateng. aku ga mau pagi-pagi monster bu nunung keluar, bikin pusing kepala. " jawab tian enteng lalu ia fokus melihat kearah lapangan yang ternyata ramai oleh anak-anak basket yang sedang berlatih.

———

bel jam istirahat berbunyi, tian dan manda bergegas berjalan menuju kantin, tidak lupa tian membawa bekal yang sudah disiapkan neneknya itu. selama perjalan tian bercerita banyak dengan manda, bukan hanya dengan manda saja, ada beberapa teman kelasnya yang ikut bergabung dengan mereka hari ini.

baru saja ia ingin memakan bekalnya, namun tian merasakan tepukan dipundaknya. mengalihkan pandangannya dan tersenyum saat ia tau bahwa raja yang menepuk pundaknya tadi.

" kak tian, si ibuk mesen 50 pcs lontong ya, sama gorengan tahu isi pedesnya. buat acara pengajian hari kamis besok. " kata raja sambil mendudukan dirinya didepan tian.

" oiya lupa, sabtu besok datengkan mas? lomba tanding basket nih, jualan aja kak, yakin deh laku! sekalian aku pengen es teh manis buatan nenek! duh, paling seger itu! " lanjut raja sambil terkekeh lalu memakan makanan yang ia pesan tadi.

tian mengangguk dan tersenyum. " siap, ada lagi gak, raja? hahaha iya, manda tadi ngasih tau ke aku, liat nanti aja gimana ya. liat dulu nenek mau atau engganya. "

mereka bertiga sedang asik mengobrol hingga seseorang mendudukkan dirinya disamping raja, itu pradipta, sahabaf sekaligus kapten basket di sekolahan.

" izin gabung ya kak tian, manda, raja. males cari tempat kosong hehehe. " ucap pradipta sambil terkekeh pelan lalu menyantap makan siang yang ia beli di kantin tadi.

" iya, santai aja, dipta. makannya pelan-pelan, gak ada yang ambil. " balas tian sambil terkekeh melihat pradipta yang makan sedikit tergesa. raja dan manda cuman bisa senyum sekilas lalu mengelengkan kepala mereka, kembali dengan  obrolan sebelumnya.

" besok sabtu jangan lupa dateng ya kak tian, manda. semangatin kita biar menang! " kata pradipta dan disetujui oleh raja. " betul, apa lagi pradipta makin semangat kalau ada kak tian. " celetuk raja, langsung saja pradipta menginjak kakinya dan memukul lengan raja.

" gak kak, gak gitu, si raja emang ada-ada aja anaknya. ngaco banget si, ja. jangan bikin salah paham. " kesal pradipta lalu menatap tian malu-malu.

" hahaha gapapa, paham si kakak, si raja emang gitu anaknya, suka bercanda. anyway, duluan ya? mau ke perpus nih. ayo man, keperpus, keburu ramai anak nongkrong doang. " balas tian ke pradipta sambil tersenyum lalu pamit untuk ke perpustakaan bersama manda.

———

" cie, cie, cie! kayanya bener, si pradipta naksir kamu, tian. " goda manda sambil mencolek pipi tian. tianya hanya menggelengkan kepalanya.

" gak mungkin, mana ada pradipta naksir aku? banyak diluar sana yang lebih dari aku. gausah aneh-aneh ya, manda. " balas tian lalu masuk lebih dahulu ke perpustakaan.

" ih, jangan pesimis dulu dong! kalo emang banyak yang lebih dari kamu diluar sana tapi sayang dan cintanya pradipta ke kamu aja, gimana? "

" hush... udah ah, aku mau baca dulu. nanti lanjut lagi obrolannya. "

———

hi! terima kasih sudah membaca! maaf kalau ada kata atau kalimat yang kurang pas, ya! aku masih mencoba! hehehe. jangan lupa untuk vote dan comment! hehehe.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tentang Kita. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang