Setelah Kanara tidak terlihat lagi, akhirnya Maelvin juga meninggalkan tempat itu, ia juga berjalan menuju kantin agak sedikit telat agar yang lain tidak curiga bahwa ia dan Kanara habis bertemu.
Jika kalian bertanya, bukankah Maelvin kalah dalam permainan TOD? bersama teman-temannya. Jawabannya tidak, Maelvin hanya bermain dengan Rakas oleh karena itu hanya Rakas lah yang tau jika mereka berdua berpacaran.
Itu karena memang dengan Rakas lah Maelvin kalah tantangan.
Rakas yang melihat Maelvin baru saja datang bersamaan dengan arah kanara, hanya bisa mengulum senyum tipis, ingin sekali ia tertawa di depan Maelvin.
Maelvin akhirnya kembali duduk di tempatnya tadi, kembali melihat handphonenya tidak ada notifikasi masuk, itu artinya Kanara benar-benar melakukannya. Lagi dan lagi tidak sadar bahwa ia tersenyum.
Sedangkan di sisi lain, tak jauh dari tempat duduk Maelvin seorang gadi dengan perasaan was-was karena tidak melihat temannya, itu adalah Kanara ia tidak tau dimana Ceva bukankah tadi Ceva mengatakan bahwa ingin memesan makanan untuk mereka berdua. Namun sampai saat ini dia tidak kunjung datang, seingat nara dia hanya pergi sebentar untuk bertemu Maelvin kenapa Ceva sudah tidak ada. Ia bahkan juga sudah cek di tempat memesan makanan namun tidak ada tanda-tanda bahwa Ceva di sana.
"Apa ceva udah balik ke kelas ya, tapi kok ga nunggu Nara bukannya tadi mau makan" Batinnya.
Sudahlah, Kanara memutuskan untuk kembali ke kelas, jika nanti ia menemukan Ceva disana maka Kanara akan memarahi Ceva habis-habisan, bukannya menunggu nara malah meninggalkan nara sendirian di kantin.
Betul sekali, ternyata memang Ceva sudah berada di dalam kelas. Ceva duduk disana sambil memainkan handphonenya, Kanara tidak melihat raut wajah Ceva merasa bersalah, apakah Ceva benar-benar tidak merasa bersalah.
Kanara masuk kedalam kelas sambil menghentak-hentakkan kakinya agar terdengar oleh Ceva.
Ceva yang melihat itu lantas menatap kanara bingung, bukankah harusnya Ceva yang marah lalu kenapa sebaliknya, Kanara lah yang meninggalkan Ceva sendirian di kantin.
Ceva tidak juga menanggapi kelakuan Kanara, ia akan mendiamkan Kanara sampai Kanara tahu siapa yang seharusnya marah.
"Ceva kamu kok ninggalin nara sendirian di kantin, makanannya udah di bayar kan? kok nara ga liat ada tanda-tanda orang abis makan sih" tanya nya dengan kedua tangan di lipatkan di dadanya.
Ceva memutar bola matanya malas "Lo yang ninggalin gue, lo kemana si gue balik ga ada orang, ya udah gue balik ke kelas siapa tau lo ada di kelas" jawabnya malas
Kanara terkekeh "Nara tadi abis ketemu kak mael" ucapnya dengan senyum lebar.
"Sinting banget dah nar, gue yang harusnya marah bukan lo" balasnya lagi.
"Ya udah nara minta maaf ya udah bikin Ceva nunggu, sebagai tanda maaf ayo kita pelukan" kata nara dengan merentangkan tangan untuk memeluk Ceva.
Ceva yang melihat itu bergidik ngeri, dia memang sudah lama bersahabat dengan Kanara namun menurutnya berpelukan seperti itu membuatnya sedikit merasa geli.
tringggg tringgg
lonceng sekolah berbunyi, tanda bahwa jam istirahat untuk hari ini telah berakhir, waktu istirahat sudah berakhir namun Kanara dan Ceva belum mengisi perut mereka sama sekali. Ini semua karena Kanara yang tiba-tiba hilang tadi, mengharuskan Ceva menahan perut laparnya hingga waktu pulang sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
kanara
Teen Fiction"Semuanya boleh pergi, asal lo jangan ra, disini aja, sama gue" "Kita bahagia bareng-bareng disini" "kak mael nara boleh benci sama takdir?"