"06"

52 8 14
                                    

Maelvin menekan tombol panggil kepada nomor Rakas.

Beberapa detik kemudian panggilan itupun terhubung.

"Halo kas temenin gue ke tempat biasa malam ini bisa lo?" tanya dengan suara rendah

"Ha napa pin, mereka ribut lagi? ayah lo udah pulang" tanya balik rakas di seberang sana.

"Iya, nanti malam gue jemput"

Tanpa menunggu Rakas menjawab, Maelvin langsung saja mematikan telepon itu secara sepihak.

Untuk saat-saat ini dia hanya butuh pendengar, hanya butuh orang yang benar-benar mengerti dia saat ini. Faktor ini lah yang membuat sifat buruk untuk terus mengganti pacarnya muncul, ia hanya ingin menemukan orang yang benar-benar bisa mengerti dia, namun sampai saat ini pencarian itu tidak pernah berhasil.

Sedangkan di sisi lain tepatnya di rumah kanara.

Kanara terus saja memandangi plastik pemberian Maelvin tadi, tidak ada niatan untuk membuka ataupun memakannya, menurutnya ini adalah pencapaian terbesar nya saat ini.

Kanara berdiri untuk memindahkan plastik itu ke atas meja belajarnya, jika bunda melihatnya maka dia akan di marahi habis-habisan karena meletakkan makanan di atas tempat tidur, meski masih lengkap dengan plastiknya. Tapi menurut bunda itu tidak boleh di lakukan.

"Kamu tunggu disini, nara mau mandi dulu" ucapnya pada plastik itu

tiba-tiba saja handphone nya bergetar, ternyata ada panggilan yang masuk ya agak sedikit kecewa ia kira Maelvin ternyata Ceva.

"Halo bisa nggak ya kalau nelpon itu salam-salam dulu jangan asal nelpon, nara kirain kak mael"

Ceva menatap handphone nya bingung, maksud dari perkataan kanara apa? dia tidak mengerti.

"Nara gue tolol ya tapi ga setolol elo, nelpon salam-salam dulu lo sinting atau kenapasi"

"Plis ya va nara sibuk, to the point deh nara orangnya emang gini, dingin"

"Terserah lo deh narsu, nanti malam jalan yu udah lama nggak jalan keluar tau"

Kanara terdiam benar juga apa yang di katakan Ceva sudah sangat lama mereka berdua tidak bepergian bersama, tidak ada salahnya mereka keluar malam ini.

"Boleh nanti jemput nara ya"

"Nah gitu kan tololnya kurang, ya udah nanti gue jemput, babai sampai ketemu di" belum selesai Ceva meneruskan kalimatnya itu nara tiba-tiba saja memutuskan sambungan teleponnya.

"Nara anjing, gue belum selesai ngomong tai awas aja lo" gerutu Ceva di depan layar handphonenya meski sudah tidak tersambung dengan Kanara.

19:00

Kanara kini sudah siap dengan baju yang simpel, menurutnya tidak usah terlalu menggunakan pakaian yang terlalu menonjol, dia hanya berjalan dengan Ceva bukan maelvin.

Dia sudah selesai, waktunya untuk turun meminta ijin dengan bunda kemudian pergi dengan Ceva. Sudah sangat lama sekali mereka tidak pergi berdua.

"Bunda nara pergi bareng ceva ya, nanti pulangnya juga di anter ceva"

"Ceva nya mana" tanya bunda nya

"Ini bentar lagi nyampe katanya, " jawabnya

Setelah beberapa menit menunggu, Ceva akhirnya sampai tidak Ceva hanya duduk sebentar, kemudian setelah selesai berpamitan akhirnya mereka berdua pergi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

kanaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang