4. Sederhana Yang Terpukau

23 10 0
                                    

Changbin nggak paham. Kehadiran Jungeun dihadapannya buat cowok ini spontan kasih senyum kecil. Antusias sekali lihatnya. Buat orang-orang yang tanpa sengaja memperhatikannya akan mengira jika Changbin sedang jatuh cinta.

Tapi nggak mungkin! Sejauh ini Changbin antusias karena Jungeun adalah teman satu kelasnya, cewek itu juga bersahabat dengan Yena. Sama seperti Wooyoung yang punya prinsip:

"Temen lo, berarti temen gue juga titik nggak pakai koma."

Prinsip abal-abal yang Wooyoung punya mampu membuka lebar lingkar pertemanannya. Sebenarnya tanpa prinsip aneh milik Wooyoung, teman Changbin sudah ada dimana-mana, lebih banyak dari perkiraan orang-orang. Tapi nggak ada salahnya juga mengikuti jejak Wooyoung, Changbin ingin coba.

"Eh, itu si Jungeun kan?" Yeonjun menyipitkan mata, ada presensi Jungeun sedang turun dari motor milik si tengil Sunwoo, "Anjir pakai gips tangannya, gue kira keseleo doang."

Beruntung Changbin sudah tau duluan, dia jadi nggak terlalu terkejut seperti Yeonjun. Arm sling yang membalut tangan kanan Jungeun jelas saja merepotkan, cewek itu jadi nggak bisa dengan mudah turun dari motor sport Sunwoo. Mau turun saja dibantu oleh salah satu murid cewek yang Changbin tau adalah pacarnya Sunwoo.

Lagian kenapa harus motor sport sih! Sunwoo otaknya dimana, marah Changbin.

Yeonjun tanpa mengucapkan kata, langsung berjalan menghampiri Jungeun. Alis Changbin terangkat, mau tidak mau ikuti Yeonjun setelah mengikat helm diatas motor miliknya.

"Lo ngerepotin!" Sunwoo marah-marah, "Kan udah dibilangin masuk sekolahnya minggu depan aja, lo tuh disuruh istirahat dulu."

Jungeun berkacak pinggang, "Gue cuma patah tangan doang! Bukan sakit keras. Lagian cuma tangan kanan aja. Heboh banget sih lo."

Chaewon yang menyadari jika sebentar lagi kakak dan adik ini akan berkelahi, buru-buru ambil dua paper bag milik Jungeun dari tangan Sunwoo. Chaewon mengambil kunci motor Sunwoo, mengalihkan perhatian Sunwoo yang mulutnya sudah terbuka ingin menjawab.

Dan benar saja, Sunwoo tidak jadi membalas ucapan Jungeun. Puji syukur Chaewon dapat bernafas lega karena teman Jungeun ada yang datang menghampiri.

"Woy." sapa cowok itu nggak ada manis-manisnya, "Lo kenapa udah masuk sekolah aja? Baru dua hari rest, belum baikan kondisi lo."

"TAU TUH! DIBILANGIN NGEYEL BANGET GUE CAPEK!" serobot Sunwoo tanpa beri aba-aba. Nggak perduli kalau cowok dihadapannya ini adalah kakak kelasnya, Sunwoo cuma mau menyalurkan kekesalannya pada Jungeun.

Chaewon disebelah Sunwoo menghembuskan nafas pasrah. Tipikal Sunwoo yang kalau sudah kesal setengah mati, sukanya serobot pembicaraan tanpa malu.

Yeonjun bingung sendiri, walaupun dia sudah tau Sunwoo karena keduanya masuk ke ekskul basket. Lihat Sunwoo kayak begini tanpa sengaja buat Yeonjun senyum, gayanya sengak taunya Sunwoo sayang sekali sama Jungeun. Padahal waktu itu Sunwoo cerita ke Chaewon kalau dia benci punya kakak, benci punya Jungeun yang harus jadi kakaknya. Yeonjun tau, dia nggak sengaja dengar waktu mau masuk ke UKS ambil obat merah.

"Mau bareng nggak?" tawar Yeonjun karena Jungeun nggak berniat balas ucapan Sunwoo.

Saat itu juga Changbin berjalan menghampiri mereka. Pakai jaket warna hitam buat balut seragam sekolahnya. Jungeun nggak tau kalau pesona cowok dengan baju berwarna hitam begitu mematikan.

"Hai." sapa Changbin yang sudah tiba dihadapan keempatnya.

Jungeun juga nggak tau kalau wangi tubuh cowok bisa buat dia pusing. Kedatangan Changbin bersama angin yang menerpa, terbangkan aroma maskulinnya. Serius, wanginya nggak karuan.

Youth | Changbin - KimlipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang