.

327 30 4
                                    

'BRAKK'

"BERANI NYA HYUNG MEMANFAATKAN ANAKKU!!! "
Teriak Son, padahal tadinya dia setuju dengan itu, tapi kini dia marah, entahlah... Melihat anak nya sering di jadikan boneka oleh paman dan sepupu nya itu.

"Papa... Tenanglah" Lim berusaha menenangkan papahnya itu.

"Son, kumohon lah, Aku tak tahu harus apa lagi, Anak ku pergi, seluruh aset ku di ambil, bahkan sertifikat rumah ku Son, dan anak itu mallah meninggalkan beban nya padaku."

"Apa yang kau maksud beban itu Seo!!!"appa Jennie merasa tersindir dengan kata beban itu.

" Lim... Kumohon... Ini terakhir kalinya aku meminta tolong padamu..."

"Terakhir iya, tapi resikonya sampai mati"-Dongwook

" Memangnya ada berapa anak paman Min?"

"Aku punya dua putri Lim, satu nya anak angkat ku. "
"Aku bisa mempertimbangkan nya, tapi aku harus pergi ke Amerika dua minggu lagi dan menetap di sana dua at tiga tahun."

"Dua minggu lagi?kalian bisa menikah minggu depan."

"Kau yakin Lim?"

"....."

"Kurasa Lim masih ragu, menikahi dua wanita sekaligus bukan hal yang biasa, kalau kau tertekan dengan ini, bilang pada papa dan batalkan semuanya, tapi papa senang kalau Kau mau menerima semua dengan lapang dada."

"Baik pa... Aku juga perlu bertanya pada mama"

"Ayo kita pergi kerumahmu MinHo!"

"Maaf, aku pamit harus mengurus Taehyung"

"Yaya, urus lah anak mu hyong"

Semua orang pergi menuju kediaman Minho, kec seo.

Mama Lim sudah disuruh ke rumah Minho kalau sudah selesai belanja.

-kediaman Kim-

Semua orang sudah berkumpul dadakan disini.
Tinggal menunggu Lim saja, dia tadi mampir dulu ke toko kue dan membeli beberapa untuk di bawa.

Jennie dan Somi benar-benar gugup, mereka sudah membayangkan hal hal aneh tentang Lim.

"Mana anak itu? Lama sekali" Ucap mama Lim.

"Ekhem, kalau gitu aku mau kasih tau sesuatu tentang istriku ini, dia... Positif hamil" Ujar Jisoo sambil merangkul Rose.

"Benarkah!!!" Heboh Ny. Kim&Manoban.

Mereka semua bahagia tentang rose, sampai Lim datang dengan sopan dan menyapa semuanya.

"Saya bawa beberapa potong kue, makanlah."

"Lim, mana pesananku!" Tagih Rose.

"Ini sayang..." Lim memberikan bungkusan makanan pada Rose.

"Makasih..."

_____________

"Jadi...?"

"Hmm, bagaimana kalau di mulai dari perkenalan? "

"Aku Jennie, Jennie Leana Kim"

"Somi Liliana Kim"

"Limario Sean, panggil Lim"

"Apa kalian punya sesuatu buat disampaikan"

"Aku mau menikah denganmu, asal... Kamu mau menerima anak ini dengan tulus."-Somi

" Dan adil pada kita"-Jennie

Jujur saja, Jennie jsudah jatuh hati pada Lim, ada rasa tdk rela saat dia tau bahwa Somi akan jadi madunya.

Sedangkan Somi, dia hanya mementiangkan anaknya (saat ini) gatau besok mah.

"Baiklah, saya Terima"

"Lim, berusahalah agar tdk terlalu formal, biasa saja dengan mereka"

"Ya ma"

"Emmm, oppa! Bisakah oppa nginap disini? Aku kangen dengan oppa!"

"Haha, baiklah putri kecil..."

"Oppa-yakk, aku sudah besar, bahkan aku sedang hamil" Ucap Rose dengan cemberut.

"Bagi oppa mu ini, kau tetap bayi kecilnya sayang..."

"Haha, mereka sangat hangat ya?senang melihat nya"-eomma JenSom.

" Mereka memang seperti itu."

"Kuharap Lim tidak akan mengecewakan ku"

"Aku berjanji paman"

"Panggil kami eomma dan appa, arraseo?"

"Ya"

"Jennie, ajaklah Lim ke kamarmu."

Jennie kaget, pasalnya, kenapa harus dia?

"Eoh, kenapa?"

"Kamar tamu biar di isi sama mama papa dan JiRose, jadi biarlah Lim tidur bersamamu"

"Tak apa, aku pulang saja."

"Di luar Hujan deras, bukankah kau juga berjanji pada Rose akan menginap heum?"-eomma.

" Somi, istirahat lah, kau kelihatan lelah"

"Nee appa" Somi pergi.

"Kalau gitu saya tidur bareng Rose saja."

Jisoo langsung melotot dan menatap tajam Lim.

"Enak aja!! No no no, dia harus bersama su.a.mi nya!!!"

"Baiklah hyung..."

"Sudah2, sana Jennie"

"Baiklah, selamat malam"

"Malam"-bareng

_____

-kamar Jennie-

"Emmm, a_aku mau mandi dulu, tidurlah dulu di sini"

Lim segera mencegah tangan Jennie.

"Ini sudah cukup malam, untuk mandi, itu tidak baik untuk mu"

"Tapi aku gerah"

"AC?"

"Sayang nya mati..."

"Haiss, gantilah baju, jangan mandi, saya mau ke bawah dulu"

"I_iya..."

Lim pun beranjak pergi ke luar kamarnya.

Jennie memegang dadanya.

"Sungguh perhatian...kurasa aku menyukainya:) "

Setelah 20 menit, Lim datang lagi ke kamar, dikasur sudah ada Jennie yang mengipasi dirinya memakai tangan nya.

Lim melihat Jendela yang terbuka, dan menutupnya, tanpa basa basi dia langsung menidurkan dirinya di samping Jennie.

Jennie sebenarnya kaget kaget monyet 🐒.

Lim mengambil salah satu majalah/koran dan menjadikan nya kipas untuk Jennie.

Jennie sungguh luluh dengan prilaku Lim.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pengganti~°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang