🌞 S E M E S T A - 18

286 24 1
                                    

" Tak perlu khawatir, ku hanya terluka
Terbiasa 'tuk pura-pura tertawa
Namun bolehkah s'kali saja ku menangis?
Sebelum kembali membohongi diri. "

🎼 Runtuh by Feby Putri ft Fiersa Besari




Haii (≧∇≦)/
I'm back  guysss... Happy Reading buat cerita gaje ini ٩ʕ◕౪◕ʔو





17. 36 p.m ;

        Kini Argo sedang berada dalam mobilnya, mengendarai kendaraan beroda empat nya itu menuju kediaman Mamanya. Ia sungguh tak sabar, mengingat terakhir ia berinteraksi dengan sang ibu itu sudah terhitung kurang lebih 3 tahun yang lalu.

Tak sadar bahwa perjalanan yang memakan waktu hampir 1 jam itu sudah Argo lalui. Kini ia telah masuk pada pelataran depan rumah milik ibunya. Rasanya Argo ingin menangis sebab gugup juga rindu yang menggebu dalam dirinya.

Argo segera keluar dari dalam kendaraan milik nya, melihat jam pada tangannya yang ternyata sudah menunjukkan pukul 17 lewat 36 menit ia sampai di kediaman Mama nya.

Argo kemudian melangkah masuk sesekali matanya mengelilingi melihat sekitar dan melihat banyak nya tanaman menyegarkan juga bunga kesukaan mamanya tertanam apik disana. Hal tersebut membuat Argo tersenyum tulus. Membuat rasa rindu yang sedari tadi ia tahan kian tak dapat ia kendalikan.

Sesampainya Argo di pintu depan rumah tersebut, Argo dengan cepat mengetuk nya dengan mengucap salam sedikit lantang.

" Assalamu'alaikum..., "

Beberapa saat setelah tak mendapati sautan. Kini pintu yang tadinya tertutup itu sedikit demi sedikit kian terbuka. Menampilkan sosok wanita yang Argo pikir mungkin saja dia adalah asisten rumah tangga milik ibunya disini yang memandang bingung mengarah pada diri nya.

" Waalaikumsalam...Siapa ya mas? Ada perlu apa? "

Argo tersenyum, lalu bertutur dengan sopan " Maaf bik, ini bener rumahnya Nyonya Lina Dewinda? "

" Bener mas ini rumahnya Nyonya. Ada perlu apa ya? " Jawab mbok iyem dengan sedikit waswas sebab tak mengenali siapa Argo dan tujuannya yang membawa sang  pemuda yang jujur saja di penglihatan Mbok iyem cukup tampan itu ke rumah majikannya sore-sore begini.

" Saya Argo bik, tadi siang udah ada janji sama Mama mau main kesini. "

"Mama? " Kata Mbok iyem bingung sebab perkataan Argo yang dengan sadar memanggil sang majikan dengan sebutan  Mama.

Argo hanya tersenyum kaku menanggapi keterkejutan wanita didepannya. Ia menggaruk Kepala bagian belakangnya guna menghilangkan rasa gugup sebab sedari tadi hanya diperhatikan tanpa dipersilahkan untuk masuk kedalam kediaman Mamannya.

Jujur saja Argo lelah sedari tadi berdiri seperti ini. Namun tak lama terlihat mobil hitam memasuki pekarangan rumah tersebut dan langsung saja membuat Argo menghela nafas lega sebab tahu bahwa itu adalah kendaraan yang ditumpangi Mamanya.

Lina menuruni kendaraan nya dengan sedikit tergesa. Ia tak lupa bahwa salah satu putranya akan datang menemuinya sore ini. Dengan perasaan campur aduk setelah tiga tahun tak pernah berinteraksi, rasa gugup menyergap dengan rasa rindu melingkupi tubuhnya saat ini.

Lina berjalan menuju pintu masuk kediamannya, lalu dengan tak sengaja ia membuat kontak mata langsung dengan Argo yang berdiri berhadapan dengan mbok iyem disana.

Rasanya waktu begitu lambat, menghentikan suasana yang kini terasa sunyi bagi keduanya. Detak jantung yang menggebu serasa terdengar lantang menyuarakan kerinduan.

𝑺 𝑬 𝑴 𝑬 𝑺 𝑻 𝑨 ( 𝑶𝒏 𝑮𝒐𝒊𝒏𝒈 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang