3

287 40 3
                                    

Ketika Tim 7 akhirnya menghampiri kedua guru mereka, Sakura melihat sesuatu yang aneh.

Kakashi dan Yamato masih Kakashi dan Yamato. Hanya saja, mereka terlihat ... berbeda dengan satu sama lain.

Sakura memang telah menyadari ada sesuatu yang spesial di hubungan keduanya sebelum ini, sebelum perang terjadi. Dari kejauhan, interaksi mereka terlihat normal dan itu juga apa yang Sakura pikirkan awalnya ketika Yamato masih baru di Tim 7, tapi kemudian Sakura melihat bagaimana mereka berbicara kepada satu sama lain. Kakashi akan mengganggu—atau menggoda, di titik ini, Sakura tidak yakin lagi—dan Yamato akan terganggu—atau tergoda—atau bagaimana satu-satunya mata Kakashi yang terlihat dulu melembut ketika ia memanggil pria lainnya itu dengan sebutan 'Tenzou'.

Dia mungkin tidak mengenal Yamato dengan baik, tapi Sakura mengenal Kakashi. Melihat mereka sekarang, terlalu sibuk di dunia mereka sendiri di depan sebuah stan taiyaki, Sakura tahu.

Sakura merasa sedikit kecewa momen mereka diinterupsi oleh Naruto. Kakashi dan Yamato terlihat damai, berbicara di tengah-tengah Konoha Tanabata Festival.

"Kakashi-sensei! Yamato-taichou! Kita udah panggilin kalian sejak sepuluh menit yang lalu," Naruto merengek ketika mereka berada di radius lima meter.

Keduanya menoleh kepada Naruto, terkejut mendengar nada tinggi dari si pirang di tengah-tengah percakapan mereka. Tidak mau dikaitkan dengan tindakan Naruto, Sakura buru-buru menambahkan, "'Kita'?" Cuma kamu, Naruto! Aku udah bilang untuk biarin Kakashi-sensei dan Yamato-taichou berdua saja!"

Memang benar Sakura telah berkata seperti itu, tetapi alasan utama dia mengatakannya keras-keras adalah untuk melihat bagaimana kedua gurunya akan bereaksi. Jika dilihat dari wajah Yamato yang memerah dan bagaimana Kakashi mengalihkan pandangannya, Sakura tahu ia telah berhasil. Ah, mereka berdua terlalu mudah untuk diisengi sekarang.

"Itu benar. Hanya Naruto yang berteriak sejak tadi," tambah Sai dari sebelah Sakura dengan tenang seperti biasanya.

"Hm," gumam Sasuke, tapi Sakura tahu ia setuju juga.

"Ehh?! Kenapa kalian jadi sama-sama nyalahin aku?!"

"Maa, jangan bikin keributan di tengah festival," ujar Kakashi menginterupsi. "Aku bekerja keras untuk acara ini."

"Maksudmu, kamu memberikan semua pekerjaanmu kepada Tsunade-san, Shikamaru, dan aku," Yamato membenarkannya. Sekilas ia terlihat benar-benar menegur Kakashi, tapi mulutnya naik dalam senyuman.

"Sama saja."

Yamato tertawa kecil mendengar responnya sebelum berbalik untuk memghadap mereka kembali. "Gimana kalian? Festivalnya menyenangkan?"

Dengan bersemangat, Naruto langsung menceritakan tentang betapa senang ia bisa melihat Konoha mengadakan festival tanabata kembali. Terkadang, Sai, bahkan Sasuke, menambahkan satu atau dua kalimat ke dalam ceritanya, terutama jika Naruto mulai melenceng dari topik, tapi Sakura terlalu fokus pada bagaimana Kakashi tetap menaruh tangannya di punggung Yamato selama percakapan. Ketika Yamato berpindah satu langkah untuk mengambil taiyaki pesanannya dari stan, bahkan tangan Kakashi ikut bergerak bersamanya, seakan-akan ia tidak mau melepaskan pria di sebelahnya itu.

Sakura meringis dalam diam.

Mereka terlalu kentara. Siapa yang bisa mengatakan keduanya hanya teman?

Mungkin Naruto, Sakura pikir. Sai juga. Masih banyak yang harus ia pelajari dalam aspek sosial.

Di sisi lain, mungkin Sasuke tahu.

Sakura melirik ke arah anggota Tim 7 yang baru bergabung kembali tahun lalu. Sasuke terlihat sebal ia dilibatkan dalam percakapan oleh Naruto, tapi Sakura melihat matanya melirik ke arah Kakashi dan Yamato berkali-kali.

Bukan, ke arah tangan Kakashi yang ada di punggung Yamato.

Sakura bersorak gembira di dalam hati. Setidaknya ada satu orang yang bisa ia ajak diskusi menganai betapa bodohnya Kakashi dan Yamato sekarang.

Tanabata ; Hatake Kakashi x Yamato | Tenzou [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang