chapter 1

0 0 0
                                    

"FIA!FIA SAYANG ANAK BUNDA!" teriak seseorang ibu paruh baya yang berada didapur sedang memanggil anaknya

"Iya bunda"sahutan seorang gadis remaja yang dipanggil fia lebih  lengkapnya sih NAFIA DENVER CARL'S dan yang memanggil fia

"Beliin bunda minyak goreng"ucap bunda qiara

"Dekil mana Bun kenapa nggak suruh dia aja?"tanya fia

"Heh! dia adek kamu loh masak kamu panggil dekil"tegur bunda sambil menggangkat spatula

"Hehehehe nggak bun bercanda doang"cengengesan fia

"Khilren lagi pergi keluar bareng temennya"jawab bunda

"Mentang mentang hari Minggu kelayapan aja tu dekil"gumam fia agar tidak kedengaran bundanya tapi tetap aja..

"Iyalah nggak kayak kamu udah bangun siang nggak bantuin bunda masak kerjaannya cuman baca novel sambil rebahan "ucap bunda

"Udah Bun, udah Bun, sini uangnya biar  fia beli sekarang"ucap fia
'bisa bisa makin lama nanti bunda ngomel'batin fia

"Cepetan jangan lama lama bunda mau masak keburu ayah kamu balik kerja nanti"ucap bunda

"Iya bun kalo gitu fia berangkat dulu ya assalamualaikum"ucap fia sambil menyalami tangan bundanya

"Waalaikumussalam HATI HATI"jawab bunda sambil berteriak diakhir

"IYA BUNDA"jawab fia ikut berteriak karena sudah agak jauh dari bundanya

"Itu anak kenapa suka teriak teriak sih eh! tapikan aku juga teriak tadi waver lah" ucap bunda

FYI (Waver: whatever)

Bunda pun memulai menyiapkan bahan bahan untuk dimasak nanti sambil menunggu fia membawakan pesanannya datang

➡️🏃🏃🏃🏃🏃⬅️

Terlihat fia kini sedang bejalan keluar dari indosept sambil membawa kantong plastik berisi minyak goreng pesanan bundanya ,fia pun berjalan kearah rumahnya  yang melewati jalan raya lebih tepatnya seberang jalan raya,sambil melihat handphonenya untuk membaca novel online yang baru dipublish author favoritnya

"wih kayaknya seru nih cerita walau masih prolognya sih"antusias fia membaca prolog dari novel itu hingga ia tak sadar sudah berada ditengah jalan raya dan ada mobil yang melaju kearahnya yang sudah siap menabrak tubuh fia

Para pejalan kaki yang melihat fia yang ingin ditabrak mobil pun berteriak agar ia menyingkir dari jalan raya

"Mbak minggir mbak awas itu ada mobil"
"Woi awas itu ada mobil"
"Neng minggir atuh neng nanti ditabrak mobil"

Fia yang mendengar teriakkan dari orang  yang berada di sana seperti sedang meneriakinya pun mendongak untuk melihat sekitar tapi saat tahu ada mobil yang melaju kearahnya fia hanya bisa membatu ditempat karena tidak bisa menghindar ia pun ditabrak hingga terpental lumayan jauh,darah mulai mengalir dari kepalanya membasahi jalan

"Apakah ini akhirnya padahal aku masih penasaran dengan kelanjutan ceritanya novel tadi"batin fia

"Jika memang ini akhir hidupku semoga ayah bunda bangkai sama dekil nggak sedih sedih amat sama kematianku ini"Batin fia sebelum gelap menghampirinya

-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_

Dilain waktu dirumah  terlihat bunda QIARA sedang mondar mandir didapur dia gelisah karena anak perempuannya belum pulang pulang dari tadi padahal jarak rumah ke indosept tidaklah jauh

"Nafia kok belum pulang pulang semoga nggak terjadi apa apa sama nafia"ucap bunda khawatir

Drrrrrrt drrrt

Terdengar bunyi getaran ponselnya yang berada disaku bajunya ia pun mengangkat ponsel tersebut dan terdengar lah suara penelpon diseberang sana

"Halo"

"halo ini siapa ya?"ucap bunda qiara

"Halo saya dari rumah sakit Ramos Hospital, apa benar ini dengan ibu dari saudari nafia"

"iya benar"jawab bunda qiara yang saat ini berusaha untuk tenang ia takut apa yang dipikirkannya sekarang benar adanya 'semoga saja anaknya baik baik saja'

"Saya ingin memberitahu anak ibu sekarang berada di rumah sakit Ramos Hospital karena mengalami kecelakaan dan sekarang berada di ruang UGD" ucap resepsionis tersebut

".........!?"bunda qiara terdiam ia syok dengan kabar tersebut kakinya sekarang seperti jelly hingga tak mampu menahan beban tubuhnya air mata meluncur dari kelopak mata membasahi pipi ia mencoba untuk tetap tenang dan menjawab

"B-ba-baik saya akan pergi ke sana sekarang"jawab bunda qiara sambil menahan tangis

Qiara pun dengan cepat menuju rumah sakit dengan mobil yang dikendarai oleh supir ia tak sanggup mengandarai mobil itu sendiri tak lupa ia juga menelpon suami dan anak anaknya untuk kerumah sakit.

Sesampai dirumah sakit Ramos Hospital ia langsung menuju ke ruang UGD tapi sesampainya disana ia dihentikan oleh perawat agar tidak masuk keruangan tersebut ia pun hanya bisa pasrah menunggu dokter yang menangani anaknya keluar entah sudah berapa lama ia menunggu sampai anak anaknya beserta suaminya sudah berada didekatnya

"Bunda nggak kenapa kenapa kan bun?"tanya ayah nafia HARWI DENVER CARL'S khawatir

"Iya bunda nggak kenapa kenapa kan?"ucap kakak laki-laki nafia KHAIRI DENVER CARL'S atau yang biasa nafia panggil bangkai

"Bunda ngapapa" jawab bunda qiara melihat suami dan anaknya khawatir dengannya dan terlihat mereka kini menghela nafas lega

"Huff syukur deh adek kira bunda kenapa-kenapa"lega adek nafia KHILREN DENVER CARL'S atau biasanya nafia panggil dekil

"Bunda ngapapa tapi Kakak kamu sekarang berada didalam UGD"jelas bunda qiara yang tampak akan mengeluarkan air mata lagi

"Fia kenapa Bun?"tanya ayah harwi khawatir

"Fia hiks fia kecelakaan yah" jawab bunda qiara sambil menangis

Ayah harwi, Khairi juga Khilren berusaha menenangkan bunda qiara  padahal mereka ingin menanyakan lebih lanjut tentang fia,nampak seorang dokter keluar dari ruangan UGD yang ada fia didalamnya mereka langsung mendekati dan menanyakan keadaan anak mereka

"anak saya ngapapa kan dok?anak saya baik baik aja kan dok? bagaimana keadaan anak saya Sekarang dok? Jawab dok jangan diem aja?"tanya beruntun bunda qiara kepada dokter tersebut.ayah qiara berusaha menenangkan bunda qiara dengan mengelus bahu istrinya tersebut

"Maaf buk saya sudah berusaha semampu saya "saat mendengar kalimat yang keluar dari mulut dokter itu mereka pun menegang

"Dan anak ibuk dinyatakan meninggal tepat jam 13.00 wib"sambung dokter

Bunda qiara menangis histeris setelah mendengar ucapan dokter tersebut karena tidak sanggup lagi ia pun pingsan didekapan suaminya

"Ngak mungkin kan dok adek saya sudah meninggal?"tanya Khairi tidak percaya sama dengan Khilren yang kini memegang kerah baju dokter tersebut

"Bilang sama gue kalo Lo itu cuman bohong!"teriak Khilren marah

"Maaf, tapi memang saudari nafia sudah dinyatakan meninggal" ucap dokter

Keluarga carl's sangat terpukul dengan meninggalnya anak/adek/kakak tercinta mereka
Mereka harus ikhlas atas kematian nafia dan berdoa semoga nafia tenang dialam sana

Tapi sebenarnya nafia tidak mati hanya....






















Jangan lupa untuk vote dan komen

Gimana ceritanya seru nggak hehehehe
Klo ada typo atau ceritanya membosankan maklumin aja ya soalnya ini cerita pertama aku.

Salam dari author muah bye bye sampai ketemu lagi di chapter berikutnya tata titi tutu saye pegi dulu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Not same[Transmigrasi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang