"Ryu antarkan pesanan Bunga ini ke alamat yang sudah ibu tulis di kertas itu ya, pembayaran nya sudah via transfer, setelah itu kamu cepat cepat pulang ya nak, karena banyak packingan bunga yang harus segera diselesaikan," ucap Ibu Lya.
"Iya baik bu, Ryu siap siap dulu ya bu," jawab Ryu.
Setelah selesai siap siap, Ryu segera bergegas untuk mengantarkan pesanan bunga tersebut."Ryu pamit ya bu," ucap Ryu sambil mencium
tangan Ibu Lya."Hati hati ya nak," ucap Ibu Lya.
Sesampainya di tempat tujuan Ryu memastikan alamat tempat tujuan nya.
"Huftttt akhirnya sampai juga," ucap Ryu seraya turun dari sepeda nya.
"Perum Indah, Jalan Asteria Barat No.13" ucap Ryu memastikan.
"Permisi non ada yang bisa saya bantu?" tanya penjaga rumah sang pembeli bunga tersebut.
"Eh iya pak," jawab Ryu dengan raut wajah kaget.
"Saya Aksara Ryu Kinari pak, karyawan dari toko bunga Magnellya Flora akan mengantarkan pesanan bunga untuk Ibu Citra Rembulan Elok Nandhika, apa benar pak ini kediaman Ibu Citra?" tanya Ryu kepada penjaga rumah sang pembeli bunga tersebut.
"Oalah iya non betul, ini kediaman Ibu Citra, sini non biar saya antar bunga nya ke dalam, jadi berapa non semuanya?" jawab penjaga rumah yang bernama Pak Muktino, sebari menanyakan uang harus di bayar.
"Kebetulan sudah di bayar pak melalui transfer," jawab Ryu.
"Nggeh kalau begitu, nanti saya sampaikan ya non, terimakasih ya non," jawab Pak Muktino.
"Iya pak sama sama kalau begitu saya pamit ya pak," ucap Ryu seraya menaiki sepeda nya.
"Monggo non, hati hati ya non," jawab Pak Muktino.
Setelah selesai mengantarkan bunga, Ryu bergegas cepat untuk kembali ke toko karena banyak pesanan yang harus di packing dan di antarkan sekarang.Di perjalanan menuju pulang Ryu mendapat kendala mengenai kendaraannya.
"Grek, Grek, Grek," suara rantai sepeda Ryu copot.
"Lho, kok?" ucap Ryu bingung seraya turun dari sepeda untuk mengecek sepedanya.
"Rantai nya copot, aduh harus gimana ini mana sepi, jauh dari bengkel," ucap Ryu dengan raut wajah panik.
"Haduh handphone juga ketinggalan, jadi ga bisa kabarin Ibu Lya mana di toko banyak pesanan," ucap Ryu lagi lagi bingung.
"Kenapa sepedanya?" tanya seorang laki laki yang turun dari motor nya.
"Em em em ini kayanya copot rantai nya," jawab Ryu dengan tegang.
"Haduh Ryu kan itu emang copot bukan kayanya lagi," batin Ryu.
"Sebentar, semoga bisa," jawab laki laki tersebut.
Setelah menunggu dengan keheningan, akhirnya Ryu pergi menyebrang untuk membeli minum.5 Menit kemudian.
"Udah selesai," ucap seorang laki laki tersebut.
"Makasih banyak ya, Ini," ucap Ryu sambil memberikan minum kepada laki laki tersebut.
"Makasih," ucap laki laki tersebut.
"Sama sama, ini upah nya," ucap Ryu sebari
memberikan uang kertas senilai 20 ribu.Kemudian laki laki tersebut hanya tersenyum ketika Ryu memberikan uang kertas bernilai 20 ribu kepadanya.
"Lho kok malah senyum, ambil ini, oh kurang ya? kira kira berapa? soalnya biasanya tukang bengkel 20 ribu," ucap Ryu dengan raut wajah bingung.
"Bukan, ga apa apa simpen aja uang nya, duluan ya," ucap laki laki tersebut seraya meninggalkan Ryu dengan mengendarai motor miliknya.
——————————————
Hai semuanya! Apa kabar? Semoga kabar baik dari kalian semua ya! Sebelumnya terimakasih banyak untuk yang sudah menyempatkan baca cerita ini, mohon maaf bila masih banyak kekurangan karena ini first time nulis cerita, boleh masukan nya supaya bisa lebih baik kedepannya.
Kira kira siapa ya yang tadi nolong Ryu? Bantu Ryu untuk cari tau yuk, dengan cara komen siapa yang udah bantu Ryu untuk benerin rantai sepeda nya, boleh dengan cara riview di instagram dan tag @nauradhfa, jangan lupa untuk "VOTE" juga ya! Sekali lagi terimakasih banyak orang orang baik, doa yang baik untuk kalian semua! 🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Kalu Untuk Ryu
Jugendliteratur"Untuk Ryu perempuan sederhana, tangguh dan mandiri, lebih dari hebat untukmu bisa sampai di titik ini, bagaikan kertas putih, hidup di mulai dengan menuangkan warna, akan ada saatnya kita menuangkan warna pelangi, dan ada pula saatnya kita menuangk...