Gelap
Happy reading!
=====Sepasang mata itu masih terpejam. Meski tiga hari sudah berlalu, dan operasi telah di lakukan untuk membuat keadaannya membaik dari terakhir kali.
"Kondisi Zhafira belum ada perkembangan ya?" Tanya Zayyan seraya melirik gadis yang dia maksud.
Ares berdehem, kemudian menyandarkan punggungnya, lelah. Dia sedikit meringis, kala kakinya tidak sengaja menyenggol bagian bawah sofa.
Ketiga insan itu kompak bergeming di detik berikutnya. Hanyut dalam pikiran masing-masing. Berharap penuh agar Zhafira segera sadar.
"Kabar Gerald baik-baik aja?"
"Ngapain lo nanya soal Gerald?" Gumam Zayyan, balik bertanya.
Ares mengendikkan bahunya. "Nanya doang," ujarnya.
Zayyan ber oh ria. Sementara Yasmin memilih untuk diam saja, daripada banyak bicara.
Ceklek
Ruang rawat Zhafira kembali kedatangan tamu. Membuat tiga orang yang berada di ruangan itu lebih dulu, kompak mendongak.
"Lo udah baikan Ar?" Tandas Gerald.
"Udah, lo gimana? Baik-baik aja?"
Gerald mengeryit. Merasa pertanyaan Ares sedikit aneh.
"Lo aneh banget Ar," cetus Allisya.
"Lo disini juga Al? Kirain lo nggak akan datang."
Allisya berdecak. "Apa yang buat gue nggak datang?" Tanyanya.
"Mungkin karena lo merasa bersalah?"
Allisya tersentak pelan. Wajahnya pias, terutama saat teman-temannya kompak menatap ke arahnya.
"Maksud Ares apa?"
"Aku nggak tahu Rald. Kenapa kamu nggak coba buat tanya dia sendiri," tukas Allisya. Mencoba untuk tak gugup.
Ares bangkit dari duduknya. Mendekati Allisya, kemudian menatap gadis itu intens.
"Nggak tahu kenapa, gue rasa Allisya tahu kronologi kecelakaan yang menimpa gue sama Zhasa," sahut Ares tanpa basa-basi.
"Ares, jaga ucapan lo. Mereka bisa salah paham," lontar Allisya panik.
"Lo yang buat Zhafira kayak gitu?" Seloroh Gerald. Mengucapkan apa yang langsung hinggap di kepalanya, begitu Ares melontarkan kalimatnya tadi.
"Bukan Rald. Aku nggak mungkin lakuin hal itu."
"Lo yakin?" Tambah Yasmin. "Terus maksud senyuman lo kemarin apa?"
Allisya terperangah. Dia menarik nafasnya, meraup oksigen sebanyak mungkin. Sedang yang lainnya menunggu dengan harap-harap cemas, terutama Gerald.
"Gu-gue nggak maksud."
"Nggak maksud apa?" Seloroh Yasmin.
"Gue nggak maksud buat Zhasa maupun Ares kayak gini," jawab Allisya takut-takut. "Tadinya gue mau nyenggol mereka doang, tapi.... rem mobil gue tiba-tiba-"
Grap
Tanpa di duga, Gerald segera menarik lengan Allisya kasar. Menyeret gadis itu keluar ruangan. Kontan di ikuti teman-temannya, kecuali Ares.
"Jelaskan."
"Aku nggak maksud Rald."
"Nggak maksud tapi lo nabrak mereka Allisya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Critical Point (REVISI)
Teen Fiction(PLAGIAT DIHARAP MENJAUH. NULIS SATU CERITA NGGAK GAMPANG! ) #01 on accident (10 oktober 2021) #02 on hurt (13 oktober 2021) #02 on harapan (1 november 2021) "ZAYN PACARNYA ZHAFIRA I LOVE YOU!" jangan tanyakan ekspresi Zayn ketika Zhafira berteriak...