Di kota ini, desember yang lalu.
Di kota ini dalam ruangan berpenyejuk udara.Kau dan wangimu bersanding dengan riuh angin diluar.
Jisung melangkahkan kakinya menuju kamar tidur salah satu keluarga Na hari ini dengan senyuman diwajah manisnya. Ia sungguh tidak sabar untuk bertemu dengan seseorang yang sangat ia rindukan.
Jisung membuka pintu kamar tidur itu dengan pelan, dan mendapatkan kekasih tampannya itu sedang tertidur dikasur king sizenya dengan nyaman.
Jisung berjalan pelan menaiki kasur kekasihnya lalu memeluk kekasihnya erat. Mengecup pipi lelaki tampan itu sampai Jaemin terusik dari tidurnya.
"Sayang, hyung kangen" Jaemin membalik badannya dan membalas pelukan kekasih manisnya itu.
"Hyung, kenapa tidak memberitahuku kalau akan pulang hari ini. Aku kan ingin menjemputmu dibandara juga." Jisung sebel, ia mengerucutkan bibirnya
"Maaf sayang, aku tibanya subuh loh. Kasihan kan kamunya masih berkelana dialam mimpi masa aku ganggu." Jaemin mengusap kepala Jisung dengan sayang dam memberi kecupan lembut didahi pemuda manis itu.
"Hehehe hyung emang paling tahu semuanya tentang aku. Tapikan aku mau jadi yang pertama jemput hyung juga" Jisung masih merajuk kepada kekasihnya
"Sayang heyy .. udahkan ini aku lagi sama kamu berdua doang loh. Kamu bebas mau ngapain aja sama aku, jangan ngambek lagi ya." Jaemin mengusap pipi gembil pacarnya sayang
"Beneran boleh ngapain aja sama hyung?" Jisung memasang wajah imutnya
"Iyaa sayang, beneran boleh ngapain aja sama hyung. Sayang maunya ngapain? Hari ini hyung cuma milik Jisung doang loh" Jaemin mengedipkan matanya
"Jisung mau "itu" boleh ndak?"
Jaemin langsung mengikis jarak antara mereka berdua, meraup bibir pacar manisnya itu membawanya dalam ciuman yang memabukkan.
Pagi itu dikamar tidur Jaemin mereka benar-benar melakukannya. melakukan penyatuan yang sangat manis dan romantis. Pagi berharga itu membuat Jisung merasakan dicintai dengan tulus dengan cinta yang teramat besar dari kekasih tampannya Na Jaemin.
.
.
.Dijalan ini menguning langit
Berkendara denganmu
Tajam mentari menembus pelan
Bening teduh matamuSore ini Jaemin mengajak Jisung untuk jalan-jalan berdua menggunakan mobil ferari merahnya, Mereka akan berburu sunset hari ini bersama.
"Hyung, ke pantai yang biasanya saja yaa. Aku maunya kesana lagi."
"Baik tuan puteri, hamba akan laksanakan perintahnya"
"Aku laki-laki hyung, kalau kau lupa"
"Kau pretty boy sayangku" Jaemin meraih tangan Jisung dan menciumnya
Tak lamapun mereka tiba dipantai yang biasa mereka datangi, pantai yang penuh kenangan tersendiri bagi mereka berdua.
Mereka duduk bersama diatas pasir putih itu, merasakan lembutnya angin yang berhembus pelan menerpa wajah mereka serta suara ombak yang seakan menjadi lagu menemani mereka sore itu sebelum matahari dengan malu-malunya mulai bersembunyi.
"Hyung, lihat itu sangat cantik bukan?" Jisung menunjuk matahari yang perlahan mulai menghilang meninggalkan rona cantik tersendiri disana.
"Iya sayang, sangat cantik" Jaemin berucap tapi pandangannya tak pernah lepas dari paras manis kekasihnya itu.