PROLOG

0 1 0
                                    

Assalamualaikum,Shaloom,Om swastyastu,Namo buddhaya,Shotti hotu,Salam kebajikan Dan salam bhineka tunggal ika.

🔥typo berterbangan, eeh ngga dh mksdnya bertebaran🔥

..Happy reading..

"PEMBUNUH, PERGI KAMU DARI HADAPAN SAYA KAMU DASAR PEMBUNUH, hiks hiks" Koridor rumah sakit itu hanya di isi oleh tangisan dan teriakan wanita tua yang biasa di panggil oleh anak nya dengan sebutan bunda.

Sang bunda terus memukuli anak perempuannya yang bertekuk kaki di depannya yang hanya bisa menangis sesegukan.

"Maafin adek bunda, maaf, bukan adek yang bunuh abang bunda bukan" Ucap anak sang gadis nya yang hanya bisa pasrah di tampar, di pukuli, di jambak, oleh bundanya sendiri.

"Malahan saya ngga sudi di sebut bunda sama kamu setelah kamu bunuh anak saya" Bentak sang bunda.

"Bunda, udah ayo kita urus pemakaman dan administrasi nya" Ucap sang ayah pelan, karena sebenarnya dia kasian kepada anak keduanya tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa setelah baru saja kehilangan anak pertama.

Mereka pergi meninggalkan gadis itu di depan pintu ruangan operasi kakak nya yang sudah di nyatakan meninggal setelah dokter berkata seperti itu 20 menit yang lalu, tidak lupa sang bunda mengatakan cacian beserta ucapan pedas yang pasti membuat hati sakit di ucapkan seperti itu oleh bunda kandung sendiri.

"Bukan, bukan syifa yang bunuh abang, hiks bukan" Lirih sang gadis.

Ya dia syifa atau dengan marga syifa mahendra salsabila yang sering di sebut adek oleh keluarga nya dan di sebut syifa oleh teman-teman nya.

Syifa, dia masih berusia 12 tahun kelas 6 SD yang masih mengalami masa-masa pubertas nya dan belajar mandiri, tapi ini adalah awal permulaan dari dia yang harus menjalani kehidupan dengan penuh cacian makian dan tidak ada penyemangat di kala ia benar-benar rapuh.

Ini tentang syifa yang harus hidup dengan penuh ikhlas, di tuduh sebagai pembuhun kakanya, di benci satu sekolah karena di anggap pembawa sial, di banci keluarga nya dengan alasan sama, syifa gadis yang selalu berhijab rabani dan hijrah tanpa bimbingan orang tua maupun sahabat dengan bermodalkan sosmed.

Dan Syifa harus mengalami seperti itu karena satu masalah dan kesalahan nya, karena sang abang pergi meninggalkannya dan di sebut dia pembunuh abangnya sendiri, tapi Syifa berani sumpah dia ngga membunuh abangnya, tapi abangnya lah yang menyelamatkan nyawa nya, ya walaupun benar karena menyelamatkannya abangnya jadi meninggalkan dunia selamanya dan membiarkan adiknya berjuang sendiri di dunia yang pedih ini.

Kalo saja, waktu itu dia tidak usah menunduk, dan kalo saja dia tidak mengajak abangnya bersedekah sore, mungkin abangnya sekarang masih bernafas dan bertahan hidup dan masih bisa tertawa bersamanya, tapi itu sudah terjadi dan itu Syifa hanya bisa berkata 'kalo saja'.

..Tbc..

Ini masih awalnya ya gays, btw kalo typo komen aja, semoga suka ya, see you part selanjutnya 💓.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GEOFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang