Part 1

312 8 0
                                    


hai.. perkenakan gue adalah ordelox, sekarang kalian akan membaca cerita ini,dan ku jamin kalian akan candu dengan cerita ini ^^..

*******

Malam panjang di sebuah kamar gelap yang hampir menjadi sarang hantu di mana mana. Tv Di biarkan menyala,sampah snack di biarkan tergeletak dimana-mana dengan dua orang yang berbeda tanda tengah tidur berpelukan walaupun mereka sudah menginjak usia dewasa.

Gadis itu menggeliat pelan mengendurkan pelukan yang sangat erat ini.
"Davis bangun..ini udah siang. Gue harus sekolah"
"Rachel ini masih pagi. Lo terlalu buru buru." Davis bangun lalu mencium pipi Rachel.
" ini udah siang. Lo kira lo aja yang yang sibuk. Gue juga sama sibuknya dengan lo. Jadi gue harus berangkat sekolah. Lebih baik lo minggat lalu mandi di kamar lo sendiri"
"Kita mandi berdua ya.." rengek Davis. Rachel menatap kakanya sambil meringis kesal
"Idih ogah gue mandi ama lo. Nyadar umur lo. Davis keluar lo sekarang hushh..hush.. dasar Kakak mesum gila, cowok kunti. " Rachel mendorong punggung Davis dengan keras menuju pintu.
"Tapi kita selalu lakuin sejak kecil. Bahkan lo yang selalu minta ke gue. Kok lo jadi berubah gini sih. Mana adek gue yang manis dan imut."
Rachel memutar bola matanya dengan malas.
"Terus mau lo apa?"
"Mandiin" rengek Davis
Hufff .. Rachel menghela nafas lalu menendang perut Davis lalu mengunci kamarnya. Hanya ini yang bisa ia lakukan dari pada denger permintaan aneh bin mesum dari kakaknya.
"Udah deh bang. Mandi udah bau tuh!!" Teriak Rachel.
" untungnya gue cuma nendang perut lo bukan masa depan lo. Gue gag mau ngambil resiko tinggi bang. Nanti gue gag punya keponakan gimana ? Padahal gue kan pengen keponakan cakep biar bisa di pemerin. Eh..emang barang."
Rachel bergidik ngeri lalu bersiap untuk sekolahnya.
Hari ini hari yang paling gag untuk Rachel. Kamis, ketemu ama Mr john guru fisika yang gag peduli dengan derita siswa., terus pelajaran yang numpuk, panas matahari, dan masalah yang akan datng lebih cepat dari setan.
"Kak udah belom.. Rachel terlambat nih!!!"
"Iya..iya..bawel.. kakak udah siap. Nyok kita lets go"
Rachel memperhatikan Davis dari atas ke bawah. Memakai jas hitam dan kemeja putih yang sangat rapi.
"Gue ganteng kan?"
"Idih pede banget lo bang. Tapi gag bisanya nih lo rapi. Biasanya lo kusut keriput. Emang ada acara penting ya " mataku memperhatikannya dari atas sampai bawah,yah walaupun Davis emang tampan,dengan rahang tegasnya,kulit putih,wajah rupawan,punggung lebar dan tinggi badan yang kira-kira 180 membuatnya sangat menonjol di antara keluarga ku. maklum saja kami bukan warga indonesia asli.
"Enak aja lo. Iya, acara kerja sama ama perusahaan London. R&GC perusahaan besar yang udah punya cabang di Eropa dan Asia. Dan yang punya tuh keturunan Indonesia Inggris. "
"OH.. walaupun gua gag tau apapun atau ngerti apapun gue tetap bilang 'oh' untuk ngerhargain lo yang udah cerita panjang lebar"
"Adik durhaka lo"
" biarin. Ayo..terlambat nih.."

*****

Hari panas membakar diri datang lebih cepat sesuai jadwalnya. Pas jam 12.00 semua Kipas rasanya memutar udara panas berulang kali. Kentara nih Dosa udah numpuk kayak gunung di kelas gue.
"Ra beli minum yuk. Gue haus" Ghina.. nih anak gag tau apa gue lagi kepanasan ampe pengen nyebur di kolam es malah di ajak keluar di gurun pasir bertehel itu.
"Ogah..lo beli sendiri aja ya.. di luar tuh ada pembakaran massal."
"Gue ngajak lo minum bukan malah jadi salah satu perserta pembakaran massal." aku terkekeh pelan mendengar coletehan ghina sambil nunjuk para siswa yang tengah berolahraga.
" Ya udah gue temenin, buruan yuk." Ghina berlalu lebih cepat dariku. Tuh anak kayaknya udah haus banget.
Bruk!
" Jalan pake mata dong. Loe punya mata tapi gag di pakek.. "
Aku menatap sinis ke arah gadis menor di depanku. Oh si tante udah muncul. Cihh..
" kayaknya loe-nya jalan pake mata.. gue gag mau jadi orang cacat yang jalan pake mata."
"Apa loe bilang.? Mau gue keluarin loe dari sekolah.?"
Oh liat ini si tante Sera mau keluarin gue.
" silahkan keluarin gue.. gue gag takut. sharusnya gue yang bilang gitu,gag ada sekolah yang mau nerima loe yang cuma mementingkan muka loe ama fashion loe. kalau bukan loe anak yang punya sekolah ini mungkin loe udah out dari sini. selalu bersembunyi di bawah ketiak keluarga loe yang notebannya pemilik sekolah ini." aku menatap Sera tajam lalu berlalu pergi yang tengah berteriak gag jelas.

BO$$Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang