1. A gorgeous guy sit next to me

6 0 0
                                    

There she is. Duduk sendirian di bangku 12A salah satu pesawat dengan kode penerbangan QG-482 tujuan Denpasar. Adhisti Daiva. Shes 21 years old. Just graduated and just broke up. Baru 2 hari yang lalu dia menangkap basah kekasihnya, Jayden, berselingkuh di salah satu bar di kota Surabaya. Adhisti langsung memutuskan cowok itu ditempat. Parahnya, si cowok bersikap bodo amat. Mengejar, tidak. Mengirim pesan, juga tidak.

Adhisti dan Jayden berpacaran hampir 2 tahun. Sejak kuliah, pesona cowok dengan julukan Crazy Rich Surabayan ini memang sangat memikat dan bikin Adhisti susah lupa. Siapa sih yang nggak suka Jayden? Nggak ada. Bahkan sekarang seorang Adhisti yang sudah jelas disakiti oleh Jayden masih tidak bisa benar-benar membencinya. Jaydens gravity is way too strong and addictive.

Adhisti menghela nafas berat merutuki dirinya yang bodoh banget.

Kenapa gue harus milih Bali sih? Bali kan destinasi favorit Jayden sama gue kalo lagi liburan. Every spot in Bali is us. We even talked about get married in Bali. Teriak Adhisti dalam hati.

Ck! Entahlah, cuma Bali yang bisa ia pikirkan, tidak tahu mau kabur kemana lagi.

Perempuan itu merogoh tas, mengeluarkan ponselnya hendak mendengarkan music. Namun sialnya ia tidak dapat menemukan earphone-nya

Sialan. Pasti ketinggalan di mobil!

Ia akhirnya mengeluarkan majalah fashion favoritnya yang ia bawa dari rumah. Adhisti adalah seorang fashion designer. Ia sudah merancang berbagai indah dan sudah terkenal sejak kuliah karena prestasinya. Sedangkan kekasihnya—Oh! Mantan kekasihnya, Jayden, adalah seorang model. Sungguh serasi bukan? Mereka adalah couple paling terkenal di jurusan fashion universitasnya.

Adhisti meletakan sling bag-nya di bangku sebelah kiri. Dia berpikir bangku itu tidak akan ada yang menempati. Adhisti pun mulai membolak-balikan halaman majalah itu dengan wajah kagum dan berseri saat melihat halaman yang berisi karya Michelle Liem. Michelle Liem adalah designer popular yang sudah menjadi role model Adhisti sejak SMA.

Adhisti terkesiap kaget saat merasakan tepukan halus di bahunya. Reflek, gadis itu menoleh dan mendapati pemuda yang berdiri sekitar 1 meter dari bangkunya.

Iya? tanya Adhisti sambil melihat ke arah cowok itu.

Wait, wow! Hes quite gorgeous and familier. Ucap Adhisti dalam hati.

Sorry kalo bikin kaget, but this is my seat. Ini tas lo? kata cowok itu.

Ah, Im the one who supposed to say sorry. Balas Adhisti sambil mengangkat sling bag-nya sambil sedikit panik entah kenapa.

Its okay. Thank you. kata cowo keren itu sambil senyum. Lalu dia duduk disamping Adhisti.

Somehow Adhisti merasa nervous soalnya cowok itu ganteng banget kayak artis, kayak selebgram atau selebotok. Entah gadis itu dapat keberanian darimana, kalimat Lo Artis? keluar dari mulut licinnya.

Pemuda yang ditanyai kelihatan kaget saat menoleh ke arah Adhisti sebelum tertawa kecil dan menjawab Bukan, kenapa?

Youre gorgeous, handsome. Hahaha. Kayak artis. Sorry. jawab Adhisti sok santai padahal malu, panik, salting udah nyampur jadi satu.

Why are u sorry? Hahaha. katanya sambil tersenyum lebar dan memperbaiki posisi duduknya sedikit condong ke arah si gadis.

Siapa tau lo mikir gue freak or sksd?

Nggak, Im not that judging type of person. Makasih udah bilang gue gorgeous and hansome. kata cowok itu sambil tersenyum simpul.

Tolong jangan senyum, senyuman lo seakan ngeledek gue. Batin Adhisti.

Adhisti hanya balas dengan senyum tipis, nggak terlalu mau ngelanjutin obrolan ini soalnya rasa malu masih berkecamuk di dada. Namun tak disangka si cowok tampan itu malah ngajak ngobrol duluan.

Tapi emang ya, sekarang tuh orang ramah dikit dibilang freak. kata dia.

Iya, bener. Giliran dicuekin dibilang gasopan. balas gue seadanya.

By the way, we havent know each other name, right? Im Dareen. kata cowok ganteng yang ternyata Bernama Dareen itu sambil mengulurkan tangan.

Im Adhisti. Nice to know you. balas gue sambil senyum dan membalas uluran tangan Dareen.

Sesaat setelah itu, suara pramugari memasuki indra pendengaran gue. Detik selanjutnya, gue dan Dareen sibuk membereskan tas dan barang masing-masing dan membenarkan posisi duduk untuk boarding.

Unlove, Jake auTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang