chap 2

535 107 12
                                    

"Zin kenapa kau ikut segala sih, kan aku bilang aku bisa sendiri!" Pekik ku kesal sembari berjalan.

"Sudah berapa kali ku bilang, kita satu arah (name), mana mau aku menemani perempuan tidak memiliki urat malu" Balas Zin membuat ku mendecih kesal.

Aku pun mengeluarkan handphone ku, menyalakan nya dan langsung membuka aplikasi pacebook.

"Zin video saat kau menghajar seseorang di jalan, jadi terkenal loh" Ucap ku saat melihat video nya di pacebook.

"Waw aku ada di sana" Komentar ku dengan senyuman lebar, saat aku melihat aku ada di dalam video.

"Tch gara gara kau, aku tidak puas memukuli dia" Decih Zin membuatku memutar mata malas.

Aku pun memasukkan kembali handphone ku ke dalam kantung hoodie, dan melihat ke depan sembari menutup kepala ku dengan tudung hoodie.

"Hey Zin, apa kau mengenal Yohan?" Tanya ku dengan suara pelan.

"Kenapa kau bertanya tentang hal itu?" Tanya balik Zin dengan nada datar, aku menggigit bibir bawah ku dengan kuat.

"Entahlah beberapa hari ke belakang, aku selalu memimpikan seorang anak dengan nama Yohan" Jawab ku atas pertanyaan Zin.

"Mungkin itu salah satu ingatan masa lalu ku?, karena kecelakaan saat itu membuatku tidak bisa mengingat sebagian ingatan ku" Lanjut ku sembari menundukkan kepala.

"Kecelakaan yang kau maksud itu adalah pembullyan yang terjadi padamu bukan?" Balas Zin, membuat ku terdiam tak bisa berkata kata.

"Lebih baik kita lupa kan saja pembicaraan ini hehe, aku sudah sangat lapar jadi aku akan duluan" Ucap ku dengan nada semangat setelah itu berlari dengan menundukkan kepala.

'Maaf aku berbohong, hanya saja aku terpaksa melakukan hal ini karena masalah yang ku perbuat di masa lalu' batin ku sendu.

Aku mengusap leherku dengan masih berjalan, dengan tubuh ku yang sedikit bergetar.

"Mengerikan" Bisik ku, dan membuka pintu minimarket.

"Selamat datang" sapaan seseorang membuatku melirik, dan mendapatkan seorang kasir yang berada di belakang kasir.

Aku menganggukkan kepala dan melangkah menuju rak makanan, memilih makanan yang akan ku beli dengan membawa keranjang.

Tak terasa aku sudah lama memilih makanan dan minuman, yang membuat keranjang yang di bawa oleh ku penuh.

Langsung saja aku berjalan menuju kasir, tapi aku langsung terkejut saat melihat Zin sedang menghajar kasirnya.

"Hoy Zin berhenti!!" teriak ku kesal, sembari membantu melepaskan Zin dari penjaga toko.

"Udah woy!!, kau ingin ku lempar ke sungai Han?!" Emosi ku sembari menariknya.

"Cepat kalian bawa pergi si bodoh ini, sebelum benar benar ku lempar dia ke sungai Han!" Kesal ku sembari memijat pelipis ku.

"Hhhhh maaf kan si bodoh Zin, tunggu sebentar ya" Ucap ku padanya sebelum berbalik arah dan menuju rak.

Aku menyender pada salah satu rak, dan mengusap wajah ku kasar dengan kesal.

'Aku ingin kembali ke dunia ku, tapi di sini banyak masalah yang ku perbuat, apa aku akan terus lari dari semua masalah yang ku perbuat?' batin ku sendu.

Menghela nafas lelah, aku mengambil kapas, salep pereda sakit dan alkohol untuk membersihkan luka.

"Kemana dia?" Tanya ku bingung, saat melihat meja kasir kosong membuatku menepuk dahi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Little PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang