; uno

92 24 12
                                    

pernah dengar istilah kembar identik?
tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah tersebut.

"kak asa..pulang..azka rindu.", lirih azka sambil termenung dalam kondisi duduk sambil memeluk erat kedua kakinya yang terlipat.

"Azka? buka pintu dulu ya sayang kita makan.", ucap sang ibu sambil mengetuk pelan pintu kamar Azka untuk membujuk sang putra untuk makan.

Sudah sering sekali Azka mengurung dirinya sendiri didalam kamar. Jujur, Azka sangat merindukan sesosok saudara kembarnya yaitu Asa.

Asa dan Azka merupakan anak kembar identik. Meskipun Asa keluar lebih dahulu. Jadi, bisa dibilang Asa adalah kakaknya.

Dengan berat hati, Azka mulai berjalan menuju ke arah pintu untuk membukanya tanpa semangat hidup. Dari cara berjalannya saja sudah seperti manusia yang tak bernyawa.

"Makan dulu ya sayang, kalo ga makan nanti kamu sakit loh."

"Mamah, Kak Asa kapan pulang?", ucap Azka dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Pasti, pasti kakak kamu pulang secepatnya. Jangan sedih terus ya, kalo kamu sedih terus Mamah juga ikutan sedih.", sambil mengusap pipi Azka yang mulai basah dengan air mata hangatnya.

"Sebenci itu kah mah kak Asa sama Azka?"

Sang Ibu hanya menggelengkan kepalanya dengan senyum pahitnya. Ia juga sesungguhnya sedih kenapa anaknya tidak kunjung pulang bahkan sudah sampai dua bulan lebih.
Dimana anaknya sekarang? Tinggal dimana? Bersama siapa? Makan dengan apa?

Bukan hanya Azka yang sedih disini. Ibu dan Ayahnya juga.

20 Agustus 2001Bandung, Jawa Barat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

20 Agustus 2001
Bandung, Jawa Barat.

"Sayang anak kita lahir, kembar keduanya laki-laki.", ucap seorang pemuda dengan rasa senang sekaligus haru.

Ia kemudian mengecup kening sang istri hebatnya yang mampu melawan dahsyat rasa sakit kala bersalin.

"Mas udah punya nama?"

"Belum ada sih."

Menempelkan jari telunjuknya dibawah bibir seolah tengah berpikir, "Gimana kalo namanya Asa dan Azka. Asa Geovana dan Azka Geovana."

"Bagus mas, aku suka."

"Asa dan Azka..", gumam sang istri dengan senyum indahnya.

----------------------------------------------------------

Tahun demi tahun berlalu.

Usia Asa dan Azka pun semakin bertambah.
Mereka sangat amat akur layaknya saudara kembar yang tidak bisa dipisahkan.
Selalu berbagi suka dan duka bersama.
Bermain, belajar, dan mengeksplorasi dunia luar secara bersama.

Sampai akhirnya setelah lulus sekolah menengah pertama muncul beberapa konflik.
Tentu saja Asa merasa jengah jika setiap harinya harus dibanding-bandingkan dengan sang adik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Antara Asa Azka dan DuniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang